bc

Skandal Janda Penggoda

book_age18+
3.7K
FOLLOW
32.2K
READ
revenge
love-triangle
sex
one-night stand
second chance
bitch
drama
bxg
evil
affair
like
intro-logo
Blurb

Cantik, seksi, mantan model, kaya raya, dan juga seorang janda. Siapa yang tak menginginkan Jenny yang dicap sebagai ‘Janda Penggoda’ begitu bercerai dari suami yang seorang anggota DPR dan tampan? Semua orang menganggap Jenny sudah gila.

Ya, Jenny memang gila. Terlalu mencintai, hingga kehilangan hati. Ia memutuskan untuk tak lagi jatuh cinta. Kehidupan yang semula lurus mendadak kacau. Berpesta dan mencari lelaki yang mampu menghalau kesunyian malam, hingga dirinya terjerat skandal semalam dengan Macario. Seorang pemimpin redaksi yang tak begitu terkenal dan aman dari pemberitaan.

Siapa sangka, lelaki itu adalah anak dari pemilik stasiun TV swasta. Dalam sehari, nama Jenny kembali muncul di mana-mana. Bukan lagi sebagai model yang bersinar, istri seorang anggota DPR, janda seorang Altair, namun sebagai calon istri dari Macario. Pria yang membawanya tenggelam dalam hasrat semalam yang terasa membakar seluruh tubuhnya.

Kegilaankah atau ini cara Tuhan untuk menghentikan semua sikap gilanya?

cover by @apgraphic_

chap-preview
Free preview
Cinta Bukan Kisah Dongeng
Kau tahu mengapa setiap dongeng selalu ditutup dengan kalimat ‘dan pada akhirnya, mereka hidup bahagia untuk selama-lamanya’? Kalimat itu dibuat sebagai penutup agar banyak orang yang membaca kisah dongeng turut teracuni dengan kebohongan seperti, setiap orang akan menemukan akhir bahagianya. Tak peduli sekeras apa jalan untuk bersama, sesulit apa cinta, pada akhirnya semua orang akan menutup kisah cinta dengan pernikahan, lalu berbahagia untuk selama-lamanya. Kata selamanya seakan menjadi jaminan jika hati tak ‘kan patah. Jenny adalah salah satu korban dari dongeng tentang cinta tersebut. Ia meninggalkan segalanya demi cinta, meninggalkan karir, dan mengabaikan nasihat ibunya. Ia yakin, jika pernikahan adalah penutup dari kisah cintanya bersama Altair. Pria dewasa yang membuatnya tenggelam dalam perasaan bernama cinta. Lelaki yang mampu membuatnya merasa mabuk dalam keadaan sadar. Ia tak mampu berpikir jernih, pria itu adalah pusat dunianya. Siapa sangka, dongeng akan selalu menjadi kisah indah yang hanya dibagikan untuk mengantar kita ke dalam dunia mimpi. Membiarkan kita tenggelam pada semua keindahan semu yang diciptakannya. Pada akhirnya, dongeng akan selalu menemui kata ‘tamat’. Akhir kisah yang selalu dikemas semanis mungkin, membuat banyak anak perempuan ingin menjadi putri dan menemukan pangeran berkuda putih yang akan menyelamatkannya. Hari ini, semua kisah dongeng itu berakhir. Kisah yang selalu Jenny sukai telah menemukan kata tamat ketika ia pulang dari luar kota dan mendapati kabar jika suaminya menyewa sebuah hotel untuk menghabiskan malam dengan seorang wanita yang tak ia kenali. Semua kecurigaan Jenny menjadi nyata. Bagaimana lelaki itu berubah dingin, jarang pulang, dan selalu sibuk hingga kerap melupakan keberadaannya. Karena semua itulah, Jenny menyewa seorang detektif swasta untuk menyelidiki, sementara dirinya keluar kota demi memberikan rasa aman dan nyaman bagi suaminya untuk berselingkuh. “Kamu yakin, dia ada di hotel ini?” Tanya Jenny menatap lelaki di hadapannya dengan tajam. Ia tak ingin acara penyergapannya berakhir sia-sia. Kali ini, ia harus menghukum pria itu. “Ya, Nyonya. Suami Anda ada di kamar ini. Saya mempertaruhkan nyawa saya untuk mengikuti suami Anda. Nggak mudah untuk mencari tahu banyak hal tentang seorang anggota DPR. Anda tahu, jika suami Anda adalah orang yang sangat berhati-hati.” Jenny tersenyum miring. “Berhati-hati, namun dikalahkan nafsu, hingga bangkai yang disembunyikannya mulai tercium. Aku akan membuatnya menyesal. Pergilah dan aku akan transfer sisa uang yang kujanjikan padamu.” Pria itu mengangguk dan berpamitan untuk pergi. Jenny berjalan ke arah resepsionis dan memasang senyum terbaiknya. “Maaf, aku janjian sama suamiku untuk menginap di hotel ini dan menyuruhku untuk mengambil kunci cadangan di resepsionis karena dia sedang keluar.” Dengan status dan juga sejarah tentang dirinya, Jenny yakin tak ada seorangpun yang akan mencurigai perbuatan maupun perkataannya. Di zaman muda dulu, hampir setiap televisi dan majalah memajang wajahnya di sana. Berentet prestrasi dan penghargaan diraihnya dengan kerja keras, hingga ia harus menenggelamkan semua ketenarannya karena cinta. “Ibu adalah Ibu Jenny Laudriana, istri dari Bapak Altair Geino,” Ucap wanita di hadapan Jenny seraya menahan suaranya agar tak berteriak dan kehilangan sikap profesionalnya. Jenny tertawa kecil. “Saya nggak menyangka masih ada yang mengenali saya,” Ucap jenny berusaha merendah, “Bisa saya minta kunci cadangan kamar suami saya?” Wanita itu tersenyum. “Biar saya telpon dulu ke kamar Bapak ya, Bu.” Jenny segera memegang tangan wanita yang hendak mengangkat gagang telepon di sampingnya. Jenny tersenyum semanis mungkin. “Suami saya yang minta saya mengambil kunci cadangan di sini, dia sedang di luar, jadi nggak ada gunanya kamu menghubungi kamarnya.” Jenny mendekatkan wajahnya pada telinga wanita muda itu, “Lagipula, saya mau memberikannya kejutan, jadi bisa kamu membantu saya?” Lanjut Jenny mengedipkan sebelah mata. Wanita di hadapannya Jenny seakan mengerti kejutan yang dimaksudkan oleh Jenny dan segera mengangguk-angguk mengerti. Ia segera mencari kunci yang dimaksud dan memberikannya pada Jenny. Jenny mengucapkan terima kasih dan menunjukkan wajah bahagia. “Saya berhutang besar padamu, Manis.” Wanita muda itu menggerak-gerakkan tangan di udara. “Ini adalah hal yang kecil, tapi kalau boleh … maaf … tapi apa boleh …” Wanita itu tampak ragu-ragu. Jenny tersenyum. “Mau selfie dan tanda tangan?” Tebak jenny. Sudah lama sekali rasanya ia tak melakukan hal itu. Memang masih ada beberapa orang yang mengingat masa jayanya. Masih memperlakukannya bak orang terkenal. Lagipula, kehidupan Jenny sebagai istri seorang anggota DPR tak membuatnya benar-benar bisa keluar dari jeratan media. Ia masih sering diperlakukan spesial oleh orang-orang yang ditemuinya. Wanita muda itu mengangguk antusias. “Kalau boleh, Bu.” Jenny memberikan senyum terbaiknya. “Tentu saja boleh. Keluarkan ponselmu dan di mana saya harus tanda tangan? Saya jadi malu, padahal saya bukan siapa-siapa.” Wanita muda itu menggeleng. “Saya sudah mengikuti Anda berkarir sejak Anda baru masuk ke dalam dunia model. Saya memang menyayangkan Anda yang memutuskan berhenti dari dunia model dan menikah muda, namun pada akhirnya saya ikut senang melihat banyak pemberitaan baik tentang kehidupan pernikahan Anda. Apalagi Pak Altair sangat tampan dan sangat cocok bersanding dengan wanita secantik Anda.” Pemberitaan baik tentang kehidupan pernikahannya? Ah … memang mudah meracik berita baik dan pura-pura bahagia agar membuat orang tertipu oleh bayangan yang ditangkap oleh lensa kamera. Pernikahan yang ia pikir adalah akhir dari kisah cintanya telah musnah. Semuanya telah berakhir dan tak ada satupun mimpinya yang tersisa. “Anda bisa saja. Hati-hati mata bisa menipu,” Ucap Jenny sembari mengedipkan sebelah matanya, wanita di hadapan Jenny tak mampu mencegah diri agar tak terpesona dengan kecantikan dan juga sikap asyik Jenny. Berdekatan dengan Jenny membuat wanita itu merasa jika Jenny bukanlah seorang yang sombong dan asyik dijadikan teman. Betapa beruntung teman-teman maupun suami dari wanita itu. Jenny bagaikan paket lengkap bagi orang sepertinya yang memimpikan kehidupan glamor. Cinderella modern yang menikahi seorang pria kaya. “Sudah siap berfoto?” Jenny harus cepat-cepat pergi dan melakukan aksinya dan ia tak bisa terus terbuai dengan salah satu fans masa kejayaannya. Wanita muda itu tersenyum kikuk. “Aduh maaf, Bu.” Jenny tersenyum dan keduanya mulai berpose di depan ponsel wanita muda itu. Menjalani profesi sebagai model membuat Jenny sangat pintar berpura-pura, selalu berusaha tampil sempurna, dan menyembunyikan sisi rapuhnya. Kini, ia harus melakukan hal itu kembali. Bukan untuk menyempurnakan penampilan di atas panggung, melainkan membalaskan dendam pada lelaki yang ia sebut suami. Lelaki yang seharusnya menjaganya dengan baik. “Terima kasih banyak, Bu,” Ucap wanita tadi setelah mereka telah selesai berfoto dan Jenny memberikan tanda tangannya untuk wanita tersebut. Jenny mempercepat langkah menuju kamar yang dipesan oleh suaminya. Jantungnya berpacu kencang. Jauh di lubuk hatinya, ia berharap tak menemukan apa pun di sana dan bisa menertawai kebodohannya. Ia harap, semua itu hanyalah kebohongan semata. Lelaki itu tak mungkin berubah begitu dan tak meninggalkannya dalam cinta sendiri.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

SEXY LITTLE SISTER (Bahasa Indonesia)

read
308.1K
bc

Enemy From The Heaven (Indonesia)

read
60.7K
bc

Papah Mertua

read
530.3K
bc

Yes Daddy?

read
798.3K
bc

Hubungan Terlarang

read
501.4K
bc

HYPER!

read
557.8K
bc

SEXRETARY

read
2.1M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook