"Jadi ini perbuatanmu Suryadi?" tanyaku yag langsung datang dan memburunya ke seberang jalan. "Apa buktinya kau menuduhku demikian?" tanya dengan kekehan mengejek. "Hanya kau satu-satunya yang ingin hidupku menderita, jadi wajar aku mencurigaimu!" balasku. "Masuklah ke rumahmu, rekaman cctv tentang kita akan memperburuk keadaan," ujarnya sambil melirik pohon besar di depan rumah yang dipasangi kamera pengintai. "Apa yang kau mau, kenapa kau tak sibuk menata hidupmu, alih-alih terus buang waktu menguntitku, kau sudah tidak waras, Suryadi?" "Aku akan berhenti jika kau mengalah, mengembalikan harta dan kedua anakku," jawabnya. "Jadi kau memanasi Bella untuk memusuhiku?" "Aku tak perlu menjawabnya," jawabnya dengan senyum penuh arti setengah memintaku untuk mengerti sekaligus menebak.

