KEDUA

1003 Words
Pagi harinya setelah mereka berempat sudah bangun, semuanya langsung bersiap-siap untuk pergi jalan-jalan ke salah satu pantai yang ada di Jogja. Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam dari rumah, akhirnya mereka sampai ke tempat tujuan. Sesaat setelah sampai di tempat tujuan, Arra langsung bergegas lari ke arah pasir putih yang ada di pantai tersebut. Rama yang melihat adiknya berlari itu segera mengejarnya agar tidak terjadi apa-apa  terhadap Arra, sedangkan Aryo dan Ratna menyiapkan tempat untuk beristirahat sejenak di dekat pantai dan setelah menjelang sore, mereka semua memutuskan untuk pulang. Hujan rintik-rintik menemani mereka saat perjalanan pulang, Arra sangat menikmati hujan sore ini walaupun ia tidak bisa menikmati hujan dari luar mobil, ia tetap sangat menikmatinya dari dalam mobil hingga sampai di pertengahan jalan, Aryo melihat di seberang jalan ada banyak orang yang bergerombol membentuk keramaian yang membuat jalanan macet total. Setelah dilihat dengan seksama ternyata ada kecelakaan mobil di tempat itu, Aryo langsung menepikan mobilnya ke pinggir jalan.  “Ada apa Mas, kok berhenti di sini?” tanya Ratna kepada Aryo.  “Ada kecelakaan di seberang sana, aku mau kesana dulu ya mau ikut nolongin.” jawab Aryo kepada istrinya itu.  “Aku ikut ke sana ya Mas.” kata Ratna kepada Aryo supaya ikut ke tempat kejadian kecelakaan tersebut dan dibalas anggukan oleh Aryo sebagai tanda bahwa ia memperbolehkan Ratna untuk ikut dengannya.  “Rama jagain Arra ya di sini, jangan kemana-mana sampai Mamah sama Papah balik lagi ke sini ya.” ucap Ratna kepada kedua anaknya untuk menuruti apa yang dia ucapkan sebelum ia keluar dari mobil. “Siap Mah.” balas Rama kepada mamahnya.  Aryo dan Ratna pun berjalan menuju ke tempat kejadian dan betapa terkejutnya ia karena di dalam mobil tersebut ada seorang anak laki-laki yang menangis membangunkan Ayah dan Ibunya yang sedang tidak sadarkan diri. Sementara orang lain yang berada di tempat itu sedang mencoba menelfon ambulans. Aryo membujuk anak kecil itu untuk keluar dari dalam mobil dan menenangkannya. Setelah beberapa saat akhirnya mobil ambulans datang dan segera membawa pasangan suami istri itu ke Rumah Sakit dan anak kecil tadi ikut bersama Aryo untuk mengikuti mobil ambulans dari belakang. Setelah sampai di Rumah Sakit pengantar tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruangan dan hanya bisa menunggu di luar ruangan, anak kecil itu menangis karena ia ingin melihat keadaan Ibu dan Ayahnya, namun kemudian Ratna berusaha menenangkannya. Sementara itu, Aryo menghubungi beberapa nomer yang merupakan kerabat dari korban yang didapatinya dari buku yang diberikan anak kecil tadi kepadanya yang berisikan nomer-nomer keluarga.  Aryo kemudian segera menghubungi nomer Ibu korban, kemudian Aryo menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dan sembari menenangkan Ibu tersebut agar tidak gegabah. Setelah melalui komunikasi yang panjang Ibu itu memutuskan untuk berangkat hari itu juga menggunakan pesawat dari Jakarta menuju Jogja untuk menemui anaknya dan cucunya. *** Arra yang melihat anak laki-laki itu sedang sedih itu merasa kasihan, ia kemudian menghampirinya dan membawakan minum yang sedari tadi ia bawa. “Hai, jangan sedih ya ini aku ada minum, kamu minum dulu ya.” ucap Arra sambil menenangkan bocah itu namun tidak ada jawaban, akhirnya ia meninggalkan botol minumnya di sebelah anak laki-laki itu berharap akan diminum dan setelah itu Arra memilih meninggalkannya dan kembali ke tempat semula. Setelah beberapa jam, dokter yang menangani korban tersebut akhirnya keluar dan menjelaskan keadaan korban bahwa korban harus menjalani masa pemulihan untuk saat ini akibat benturan kerasa di kepalanya selama satu minggu. Tak berselang lama datang seorang perempuan paruh baya yang ternyata beliau adalah Ibu dari korban, beliau mencoba tegar atas musibah yang menimpa anaknya dan selalu menenang cucunya agar tidak khawatir. “Terimakasih Mas Aryo, sudah meluangkan waktu untuk membantu anak saya dan cucu saya.” ucap Ibu tersebut berterimakasih kepada Aryo yang sudah mau membantunya. “Tidak apa-apa bu, karena sudah tugas sebagai manusia untuk saling tolong menolong, Oh iya bu kebetulan hari sudah malam bagaimana Ibu dan cucu Ibu beristirahat di tempat saya untuk sementara, Ibu tidak perlu sungkan anggap saja saya sebagai anak Ibu sendiri.” Aryo menawarkan bantuan sekali lagi uuntuk menginap di rumahnya karena kebetulan juga ada satu kamar kosong di rumah. “Sekali lagi terimakasih Mas Aryo” ucap Ibu tersebut yang sangat berterima kasih kepada Aryo. Selama satu minggu mereka berdua tinggal di rumah Aryo sembari menunggu masa pemulihan korban selama satu minggu. Selama satu minggu itu pun Arra selalu berusaha untuk menghibur anak laki-laki itu dan akhirnya ia tahu siapa nama anak laki-laki itu yang bernama Bara semakin hari ia semakin akrab dengannya dan selalu bermain bersama. Apapun akan Arra lakukan untuk membuat Bara selalu tersenyum setiap hari, ia tidak mau kalau Bara sedih terus-menerus memikirkan keadaan orang tuanya yang sedang berada di Rumah Sakit untuk menjalani masa pemulihan pasca kecelakaan kemarin. Setelah menjalani masa pemulihan, akhirnya suami istri itu diperbolehkan pulang dan ini merupakan hal yang ditunggu-tunggu oleh semuanya karena pasien berhasil sembuh. Suami istri itu sangat berterimakasih kepada Aryo dan Ratna karena mau membantu sekaligus menjaga Ibu dan anaknya selama mereka berada di Rumah Sakit. *** Hari ini terakhir Bara berada di rumah Arra. Keluarga Bara pun memutuskan untuk kembali ke Jakarta, Bara memberikan sebuah buku diary kepada Arra sebagai kenang-kenangannya dan meminta Arra untuk menjaganya dengan baik, Arra berjanji kepada Bara bahwa ia akan menjaga bukunya dengan baik. Bara kemudian berjalan menuju mobilnya kembali namun sebelum Bara masuk ke mobil Arra mencegahnya, “Bara tunggu sebentar, Arra mau mengambil sesuatu untuk Bara.” ucap Arra yang sembari berlari ke dalam rumah untuk mencari sesuatu. Arra kemudian mengambil gantungan kunci yang baru ia beli untuk diberikan kepada Bara. “Nih untuk Bara, tolong dijaga baik-baik ya kalau Bara kangen Arra nanti Bara tinggal liat gantungan ini aja.” ucap Arra yang terdengar suara khas anak kecil itu, Bara kemudian mengangguk dan segera masuk ke dalam mobil. Setelah mobil terlihat sudah menjauh, Arra dan keluarganya kembali masuk ke dalam rumah. Arra merasa sedih karena sudah berpisah dengan Bara. Melihat anaknya isedang bersedih itu, Ratna kemudian menghampirinya. “Arra jangan sedih ya, nanti kalau Arra sudah besar pasti ketemu lagi kok sama Bara” ucap Ratna agar Arra tidak sedih berlarut-larut. Arra pun mengangguk mendengar ucapan mamahnya dan berharap apa yang diucapkan mamahnya itu benar-benar terjadi, Arra akan selalu menanti waktu itu datang. Setiap kali ia merindukan Bara, ia selalu menulis kerinduannya didalam buku diary yang diberikan oleh Bara kepadanya.  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD