Daddy Cancidate

1207 Words
Sambil memainkan kunci motornya, Derry melangkah masuk ke dalam rumah besar bernuansa putih tersebut. Mulutnya asik bersiul menciptakan nada khas siulan. Ekor matanya menangkap keberadaan Aaron yang sedang duduk di depan televisi. Derry yang semula hendak pergi ke kamar, lebih tertarik untuk menghampiri Aaron terlebih dahulu. Kedua mata pemuda itu memicing heran menatap Aaron yang senyum-senyum sendiri padahal layar televisi sedang menampilkan iklan. Derry menepuk pundak Aaron, membuat lelaki itu terkesiap. "Bang!" "Eh lo, Der. Baru pulang lo?" tanya Aaron, basa-basi dengan bibir yang masih melengkungkan senyum merekah. Derry mengangguk. Kemudian mendudukkan tubuhnya di samping Aaron, namun sedikit berjarak. "Lo kenapa, Bang?" "Ha? Gue? Kenapa sama gue?" tanya Aaron yang tidak mengerti dengan maksud pertanyaan adik laki-lakinya. "Lha, kenapa malah nanya sama gue? Lo kenapa dari tadi senyum-senyum sendiri? Nggak stress kan? Besok gue nikah lho, Bang. Butuh kesaksian dari lo juga sebagai Abang gue," ujar Derry. Aaron berdecak pelan seraya melempar bantal sofa ke arah Derry. "Sembarangan lo kalo ngomong. Doain gue stress, iya?" "Dih, sewot lo?" cibir Derry. Aaron menghela napas panjang sembari memutar bola mata jengah. Namun detik berikutnya, senyum itu kembali terpancar dari wajah tampannya. "Lo mau kado pernikahan apa dari gue?" Derry memicing curiga. "Emang stress lo ya? Tumben apa nawarin diri buat kasih kado pernikahan segala," ucapnya. "Ck, udah bilang aja lo mau kado apa dari gue? Bebas, apapun itu gue bakal jabanin." "Serius, Bang? Bebas nih gue mau apa dari lo?" "Banyak tanya lo. Bilang sekarang cepet, keburu berubah pikiran nih gue," dengus Aaron. Derry mengulum senyum. Tampak sedang berpikir kado apa yang akan dia minta pada Aaron. "Kalau gitu, gue minta yang paling murah aja deh. Gue mau kado pernikahan dari lo mobil, gimana? Boleh kan?" ucapnya tersenyum lebar sambil menaik-turunkan kedua alisnya. "Mobil?" Aaron bertanya memastikan. Derry mengangguk antusias. "Iya. Mobil. Terserah deh mobil apa aja. Tapi yang baru dan modelnya zaman sekarang. Jangan yang kuno. Gue nggak mau," ucapnya. Melihat Aaron yang terdiam setelah mendengar ucapannya, Derry tersenyum meremehkan. "Cih, sok-sokan nawarin gue kado pernikahan. Bebas lagi, mau nya gue apa. Di minta mobil kena mental kan lo, Bang," ucapnya dalam hati. Derry masih ingat jelas, saat ulang tahunnya dulu Aaron hanya membiarkan kado berupa lima boxer dengan gambar Spongebob. "Gimana, Bang? Lo mampu gak?" tanya Derry kembali dengan tampang songong. Aaron menoleh menatap Derry. "Mobil ya?" "Hm...." "Okay! Gue kasih lo mobil sebagai kado pernikahan dari gue!" jawab Aaron dengan mantap, tanpa ada rasa ragu sedikitpun yang terlihat. Derry terbelalak kaget. Ia sampai merubah posisi duduknya lebih dekat pada Aaron. "Ha? Lo serius, Bang?" "Iya lah!" Derry mengerjap tak percaya. "Wah, lo abis menang tender gede ya? Atau habis dapet servis uwow dari Kak Shena?" Aaron tergelak mendengarnya. "No! Ini lebih dari itu, Der. Lo mau tahu, hm?" Derry mengangguk beberapakali. Aaron tersenyum lebar. Memutar memori ingatan pada beberapa jam yang lalu. ~ FLASHBACK ON ~ Aaron membantu Shena untuk bangun dari posisi berbaring nya setelah dokter selesai mengecek keadaan perempuan itu. Kemudian ia memapah Shena untuk duduk di bangku depan meja dokter. "Jadi gimana, Dok? Istri saya nggak apa-apa kan?" tanya Aaron yang berdiri di samping sang istri. Zoya sendiri duduk tepat di samping Shena. Dokter bernama Sonya tersebut, tersenyum manis menatap ketiga orang di hadapannya. "Tidak perlu khawatir, Pak, Bu. Karena ini merupakan hal biasa yang di alami oleh Ibu hamil." Tunggu, apa katanya? Ibu hamil? Aaron, Shena, dan juga Zoya tampak terkejut begitu mendengar penjelasan dokter Sonya. "Hamil?" tanya ketiganya dengan kompak. Dokter Sonya terkekeh pelan. "Iya, hamil. Usia kandungan Ibu Shena masih sangat muda. Karena itu, tolong diperhatikan pola makannya, kesehatan, waktu istirahat juga sangat penting. Jangan sampai Ibu Shena mengalami banyak pikiran. Karena itu akan sangat berpengaruh pada kandungannya," jelas Dokter Sonya. Shena menutup mulutnya tak percaya. Mendongak menatap Aaron dengan mata berbinar. "Mas, Shena hamil. Sebentar lagi kita akan menjadi orang tua," cicitnya haru. Aaron mengangguk beberapa kali. Ia tak beda jauh dengan Shena. Sama-sama terkejut, bahagia, dan juga terharu mendengar kabar kehamilan istrinya. "Iya, Sayang. Iya...." Aaron mengecup kening Shena penuh cinta. Zoya tersenyum bahagia melihatnya. Begitu Shena menoleh pada nya, mereka langsung saling memeluk. Bahkan Zoya sudah menitikkan air mata bahagia. "Selamat, Na. Sekarang sudah ada kehidupan juga di dalam perut kamu. Ada calon cucu Mama di sana," cicit Zoya dalam posisi yang masih saling memeluk. Shena mendongak, tersenyum menatap kedua bola mata Zoya yang berair. "Iya, Ma." Lihatlah, betapa bahagianya Aaron saat melihat Ibu dan istrinya yang saling berpelukan sambil menitikkan air mata bahagia. Pemandangan yang sangat luar bisa mendamaikan hati dan perasaan. "Ini resep obat dan vitamin untuk Ibu Shena," ucap Dokter Sonya sambil menyerahkan note pada Aaron. "Terima kasih, Dokter." "Sama-sama. Saya ucapkan selamat ya, atas kehamilan Ibu Shena. Semoga Ibu dan kandungannya baik-baik saja. Rutin periksa setiap bulan ya, Bu. Jika ada keluhan langsung periksa ke dokter," ucap Dokter Sonya. "Baik, Dok. Terima kasih atas ucapan dan doanya." Setelah menembus obat dan vitamin untuk Shena. Mereka pulang dengan perasaan senang bukan main. Tiada henti pasangan suami-istri itu mengucap rasa syukur. Kini, mereka telah telah diberi kepercayaan oleh Allah SWT untuk menjadi orang tua. Di waktu yang tepat, saat Shena telah berhasil mendapatkan restu dari Zoya. Sehingga ia dan Amanda sudah diterima baik oleh semua anggota keluarga Ricardo. Zoya memeluk Shena dari samping. "Mama seneng banget. Sebentar lagi, Mama akan jadi Nenek dari anak kalian dan Derry sama Angela. Ah, Mama jadi nggak sabar pengen gendong cucu-cucu Mama," ujarnya membuat Aaron dan Shena tertawa pelan. "Mama udah nggak sabar banget ya, mau dipanggil Nenek sama cucu-cucunya nanti?" kekeh Shena. Zoya tertawa pelan. "Kamu juga udah nggak sabar kan, mau di panggil 'Mama' sama yang ada di dalam perut ini?" goda nya, sambil mengusap pelan perut rata Shena. Mendengar itu, Shena tersipu. Membayangkan bagaimana bahagianya kehidupan rumah tangganya dengan Aaron saat si kecil sudah hadir. Aaron yang mendengar perbincangan dua perempuan di belakangnya itu ikut tersenyum. "Sayang, nanti anak kita maunya manggil apa sama kamu? Kalau Mas sih, pengennya di panggil 'Papski' aja." Shena dan Zoya tergelak. "Papski Aaron gitu?" tanya Shena disela-sela tawanya. "Eh, bukan-bukan. Terlalu alay deh kayaknya. Ya udah lha, mau di panggil Daddy aja. Atau Ayah? Appa? Mungkin juga Babaw?" ralat Aaron, memikirkan panggilan apa yang cocok untuk digunakan anak-anaknya nanti. Zoya terkekeh pelan. Menggelengkan kepala beberapa kali. "Ya udah, nanti panggilannya gonta-ganti aja setiap harinya. Biar ke pake semua tuh panggilan-panggilan nya." Aaron meringis malu. Menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Kemudian tatapan matanya beradu dengan sang istri melalui pantulan cermin di atas. Keduanya saling menyorotkan sinar kebahagiaan. ~ FLASHBACK OFF ~ "Jadi, Kak Shena hamil?" tanya Derry memastikan kembali. "OMG HELLO! KAK SHENA HAMIL?" pekik Moza yang mendengar ucapan Derry. Ia melangkah cepat menghampiri kedua kakaknya. Di ikuti oleh Amanda juga. "Bang, serius Kak Shena hamil?" tanya nya lagi. Aaron menampilkan cengiran lebar sambil mengangguk. "YEAYYY! AAAAA EXCITED BANGET!" serunya, bersorak gembira. "Itu artinya, Moza bakal punya dua ponakan sekaligus dong? Dari anak Bang Aaron sama Bang Derry." Lantas Moza berlari menuju kamar Aaron dan Shena di lantai atas. Amanda tidak tinggal diam. Ia ikut menyusul Moza. Tidak menyangka ia akan memiliki ponakan sebentar lagi. Derry merangkul pundak Aaron. Tersenyum lebar sambil menatapnya. Membuat Aaron bergidik ngeri. "Kenapa lo?" Derry menepuk-nepuk pundak Aaron. "Selamat menjadi calon Daddy, dari calon Daddy." "Ha?"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD