2

1041 Words
Seminggu telah berlalu Aeji begitu sibuk dengan pekerjaannya sebagai karyawan di KY Corp. Posisinya dalam bagian design membuat gadis itu tak bisa pergi dari laptopnya. "Aeji kemarin hasilnya kurang rapi. Pak Jang minta kau mengulanginya lagi," ujar salah satu rekannya. "Baik, terimakasih," Aeji kembali memeriksa hasil karyanya. Ia mencermati apa saja yang perlu di ubah dari karya itu. Karena sibuk gadis itu jarang sekali memerhatikan makanannya. Drrt drrt drrt Aeji menoleh kearah handphonenya. Ada pesan masuk dari Kyuhyun. Ayo makan siang bersama - Kyuhyun  Gadis itu melihat sekitar terlebih dahulu. Dengan cepat ia membalas pesan itu. Aku sudah makan. Pergilah makan siang - Aeji Aeji hendak menaruh handphonenya kembali sebelum ia mendapatkan balasan. Jangan bohong padaku. Makan siang bersamaku sekarang atau aku akan benar-benar menjemputmu di ruangan saat ini juga - Kyuhyun Ancaman Kyuhyun benar benar membuat Aeji takut. Jujur saja ia takut apabila teman kantornya tahu bahwa ia dekat dengan CEO dari tempat mereka kerja. Ia hanya tak ingin ada gosip yang tidak mengenakan. Apalagi keberadaan Kyuhyun memang telah menjadi perbincangan sebagai CEO muda, tampan dan kaya.  Baiklah. Tunggu aku di halte - Aeji Hubungannya dengan Kyuhyun hanya sebatas teman. Hal ini berawal saat Aeji tengah lembur dan pekerjaan benar-benar memaksanya untuk berada di kantor. Kyuhyun yang kebetulan juga sedang lembur mengajaknya untuk makan malam bersama sebelum mengantarnya pulang. Perbincangan kecil pun terjadi dan mereka merasa senang dan nyaman satu sama lain. Tak di pungkiri Kyuhyun memang tipe Aeji sangat. "Sudah lama menunggu?" "Tidak," balas Kyuhyun dengan senyum ramahnya. Mobil Kyuhyun dan Aeji menyusuri ibukota mencari restoran yang memang telah menjadi incaran gadis itu semalam di internet. Kyuhyun memang selalu mengikuti apa keinginan Aeji karena memang kebahagiaannya adalah melihat Aeji senang. "Pelan-pelan Kyu, tokonya ada di kiri jalan" "Benarkah? Wah susah sekali untuk parkir disini" Aeji melihat memang kawasan itu sangat penuh dengan mobil. Tempat makan yang ia caripun sudah terlihat dimatanya. "Kita cari makan di tempat lain saja, Kyu. Disini sepertinya ramai sekali" Kyuhyun mengerutkan dahinya, "Bukankah kau ingin makan di situ?" "Kita bisa cari tempat makan lain" Kyuhyun tersenyum seolah sudah mengerti watak gadis ini. Pria itu langsung menghentikan mobilnya di salah satu depan sekolah dasar. Hal itu membuat satpam disana mendekat. "Ayo keluar" "Apa?" Tak menjawabnya pun pria itu langsung keluar dari mobil di susul Aeji. Kyuhyun membisikan sesuatu pada satpam itu hingga kunci mobil beralih pada pria disana. "Ayo," ajak Kyuhyun yang langsung menggandeng tangan Aeji menyebrang ke restoran yang ia inginkan. "Kau tadi sedang apa?" "Berbagi rejeki," balas Kyuhyun santai memamerkan gigi putihnya. "Dasar! Jangan terlalu boros Kyu," ujar Aeji yang membuat Kyuhyun tak melepaskan senyum indahnya. Kling Bunyi lonceng menandakan ada pembeli yang datang. Aeji dapat merasakan bau ayam pedas kesukaannya. Kyuhyun yang berada di belakang Aeji hanya dapat ikut saja. Mereka duduk di berdampingan di salah satu meja yang terletak di dekat TV. Setelah memesan makanan, Aeji menatap jam tangannya. "Astaga aku tak menyangka ternyata sekarang sudah lewat jam makan siang," ujar Aeji panik  "Kau benar," jawab Kyuhyun santai sambil meminum air yang sudah di sediakan. "Apa yang harus ku lakukan? Pasti pak Jang akan marah" "Siapa yang berani marah padamu?" tanya Kyuhyun geli. Aeji mendengus sebal. Kyuhyun tampsk sedang mengotak atik handphonenya. "Kenapa kau selalu lupa sekarang sedang makan siang bersama siapa," Kyuhyun menunjukan handphonenya yang langsung di baca Aeji isinya. Lelaki ini berbohong. Ia mengirim pesan kepada Pak Jang agar membawanya dalam pertemuan dengan klien saat ini. Bahkan Pak Jang langsung membalasnya dengan jawaban iya, seolah tak mempermasalahkan. "Kau tahu ibuku bilang kalau berbohong itu dosa. Tapi untuk kali ini aku bersyukur makan bersamamu sehingga bisa makan enak disini," kata Aeji dengan kekehannya membuat Kyuhyun tersenyum geli. "Jika kau tidak ingin berbohong, sebaiknya kita menunjukan kedekatan di kantor. Kita bisa makan dimana pun yang kau suka tanpa berbohong" "Kau tidak tahu betapa lincah bibir rekanku dalam bergosip. Aku tak ingin mereka salah paham dengan hubungan kita. Terlebih kita berdua sama sama lajang, pasti mereka akan berpikir yang bukan-bukan" "Hmm... kalau begitu kita buat hubungan ini menjadi bukan-bukan seperti bayangan mereka" Aeji yang mengerti maksudnya menjadi salah tingkah,"Ya! Itu tidak mungkin," jawab Aeji singkat yang berhasil membuat mata sendu Kyuhyun menatapnya. Tak lama pesanan merekapun datang. Kyuhyun dan Aeji tampak menikmati makanannya. Memang tak salah kenapa tempat ini cukup terkenal. Beberapa kali Kyuhyun menambah makanan membuat Aeji sedikit kesal karena kini ia berjanji yang akan membayar. Namun tak apa, Kyuhyun orang yang baik. Aeji ke kamar mandi untuk membasuh muka meninggalkan Kyuhyun sendirian. Tiba-tiba gadis itu teringat perbincangannya terakhir dengan Kyuhyun. Memiliki hubungan dengan Kyuhyun? Entah pria itu serius atau tidak, Aeji tak mengerti yang jelas... Aeji juga sedikit memiliki rasa dengannya. Aeji tertawa sendiri mengingat Kyuhyun dengan dirinya berada di level yang jauh. Akan sangat aneh menjalin hubungan dengan Kyuhyun. Seorang yang sangat di idam idamkan banyak perempuan. Berhenti dengan pikirannya sendiri Aeji keluar dari kamar mandi. Ia menatap tempat makan yang memang cukup ramai. Dari kejauhan ia melihat Kyuhyun yang sudah selesai makan. Aeji berjalan menghampiri Kyuhyun, namun sesuatu menghentikan langkahnya. "Nona awas!" teriakan pelayan laki-laki itu membuat Aeji menoleh. Matanya melihat sebuah mangkuk sup panas yang terlempar ke arahnya. Aeji mematung terkejut dan memejamkan matanya. PYARR "AKH!" Aeji terjatuh. Namun gadis itu merasa aneh. Tubuhnya sama sekali tak merasakan sakit atau panas. Suara Kyuhyun mulai terdengar. "Aeji kau tidak apa-apa?" Pelukan hangat ia rasakan. Saat matanya terbuka, Aeji terbelalak. Semua orang mengerumuni pelayan laki-laki itu, mukanya merah terbakar akibat panasnya kuah sup dari yang ia bawa. Ini tidak mungkin. Tubuh Aeji bergetar dan Kyuhyun merasakannya. Seorang pemilik kedai meminta maaf pada Aeji dan Kyuhyun yang menanggapinya. Setelah membayar, Kyuhyun menuntun Aeji ke dalam mobil. Mereka berdua saling berpelukan di kursi belakangnya. "Sstt... tenanglah. Kau hanya terkejut," ujar Kyuhyun sambil mengusap punggung Aeji lembut. Mata Aeji masih kosong membuat pria itu benar-benar khawatir. "Katakan Aeji, apa yang kau fikirkan?" tanya Kyuhyun sambil mengangkat dagu Aeji. Mata elangnya melihat ada raut ketakutan di wajah cantiknya. Kyuhyun tak mengerti apa maksudnya. "K-kyu..." "Katakan" Tangannya menggenggam jas kerja Kyuhyun dengan bergetar. "Apa semua orang yang ada di sekitarku akan tertimpa sial?" Kyuhyun mengerutkan dahinya bingung. "Apa maksudmu?" "Tadi... Tadi aku yakin sup itu jelas-jelas mengarah kepadaku. T-tapi bagaimana mana mungkin justru lelaki itu yang terkena. A-aku.." "Sudahlah Aeji, mungkin tadi kau salah liat. Lagipula wajar dia yang terkena karena memang ia yang membawa supnya. Tenanglah" "Tidak Kyu, ini bukan sekali terjadi. Waktu itu aku menyebrang jalan dan sebuah motor mengarah padaku namun tiba-tiba saja motor itu terpental melewatiku begitu saja. Aku bahkan pernah hampir terlempar bola basket lalu-" "Sstt..." Kyuhyun menatap Aeji dengan tajam. "Percaya padaku semua akan baik-baik saja" "Bagaimana nanti kau juga dap-" "Tidak, aku akan baik-baik saja. Dan jangan pernah berpikir dirimu pembawa sial hm? Kau istimewa...  Terutama untukku"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD