Bab 2

694 Words
Cassandra menunjukkan raut wajah memelas dan mematikan panggilan telepon Laura yang cukup membosankan itu. Ini merupakan sebuah informasi yang terburuk dan paling membosankan dari Laura, temannya ini tidak pernah memberikan kabar baik sedikit pun dan walaupun dia seorang editor yang bekerja di sebuah platform novel terkenal yang sekarang sudah menjadi editor para penulis terkenal, Setiap informasi buruk pasti ada hubungannya dengan lomba menulis novel untuk mencari penulis terkenal, namun, semua yang diberitahukan oleh Laura terdengar omong kosong. Dia mau ada seorang klien besar yang meminta jasanya, mungkin ... ya, mungkin saja seorang penulis terkenal yang mengalami block writer. "Cassandra, ada sebuah kontes novel Melodrama, bukankah itu adalah keahlianmu yang suka menulis novel sedih. Ini cocok untukmu Sayang, haruskah aku membantumu mengajukannya. Ayolah, kumohon." "Cassandra, bukankah kemampuan menulis sudah bagus dan sudah semakin berkembang pesat. Haruskah aku membantumu supaya kamu bisa bergabung. Lumayan bayarannya, daripada kamu menjadi penulis untuk orang lain. Rugi tahu kalau kamu enggak mau menulis di sini.” Dan masih banyak rayuan yang dilontarkan oleh Laura kepada Cassandra. Hal itukah yang membuat ia sangat geram sampai membuat kepalanya berasap. Kenapa sih, orang-orang di sekitar Cassandra selalu menyuruh untuk bisa menulis novelnya sendiri. Memang apa hebatnya dirinya sampai harus menulis novelnya sendiri untuk menunjukkan kepada dunia betapa hebatnya dirinya. Cassandra merasa dirinya belum pantas untuk menjadi seorang penulis terkenal. "Aku lebih nyaman menjadi seorang ghost writer. Lagi pula hal ini kan sudah menjadi cukup bagi Cassandra." Cassandra beranjak dari kursinya dan melihat jam di dindingnya yang sudah menunjukkan pukul satu malam dan segera tidur dengan sebuah gumaman. "Aku butuh klien yang bisa membayarku lebih. Apakah akan ada seorang penulis terkenal yang mengalami block writer *** "Apa maksudmu?" Laura tersentak kaget tak percaya mendengar permintaan aneh temannya ini. Di akhir pekan ini, Cassandra datang ke kantor perfect writer dan pergi ke ruangannya Laura dengan menggunakan motor sepedanya untuk bertemu dengannya meminta sesuatu. Laura hanya menepuk jidatnya seraya harus berpikir mengatakan apa kepada temannya yang satu ini. Padahal di akhir pekan yang seperti ini Laura bisa bersantai setelah banyaknya menulis episode terbaru dari para penulisnya belum lagi harus menyeleksi banyaknya sinopsis yang masuk ke meja editornya. Tapi, akhir pekannya harus ia jalani bersamaan dengan permintaan aneh Cassandra. Cassandra tahu jika pastinya temannya ini akan menolak mentah-mentah permintaannya konyolnya ini. Tapi, Cassandra melakukan ini karena terpaksa. Dia membutuhkan uang yang banyak agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dirinya sendiri tanpa bantuan dari ibunya. "Aku tidak bisa mengerti sama kamu lagi, ya. Cassandra. Kamu menyuruhku untuk mencari penulis terkenal yang sedang mengalami block writer! Apakah kamu sudah tidak waras Cassandra? Lebih baik , bergabunglah dengan kami dan jadilah penulis di sini. Lagi pula kamu tidak capai, harus menjadi ghost writer-nya nona sombong itu. Lihat tingkahnya, betapa bergayanya dia, padahal orang ini sudah keenakan menggunakan jasamu. Lagi pula semuanya karyanya bukan tulisannya," ucap Laura menggeram sambil memakan satu potong buah apel yang baru dikupasnya. Cassandra terus memohon kepada Laura. "Mohon bantu aku sekali saja. Aku sangat butuh penulis terkenal yang mengalami block writer, dengan begitu aku akan menulis ceritanya dan membiarkan dia beristirahat atau pergi berlibur di tempat yang jauh dengan begitu dia pasti bisa membayarku dengan bayaran tinggi ketimbang Ayu. Laura pun memandang Cassandra dengan perasaan iba. "Maaf, bukannya aku tak mau membantumu tapi memang banget harus seorang penulis terkenal? Memang kamu bisa meniru gaya penulisannya. Sudahlah, aku saja sedih melihat dirimu yang berantakan ini bagaimana kamu bisa sehebat ini sampai bisa menulis lima cerita untuk Ayu," ucapnya. "Kenapa kamu tidak menerima tawaranku bergabung jadi penulis di sini, supaya kamu bisa punya karya sendiri yang bisa kamu banggakan yang tentunya ditulis oleh dirimu sendiri? Lagi pula tidak ada salahnya kamu untuk mencoba. "Lagi-lagi kau mengatakan hal itu kepadaku. Aku benci itu. Kau kan tahu aku benci dengan tulisanku sendiri." "Astaga. Benci tulisanmu sendiri. Terus, kenapa kamu menjadi seorang ghost writer, harusnya kamu juga membenci tulisanmu sendiri, yya." "Kalau itu sih lain," ucap Cassandra sambil meneguk air mineral dingin yang berada di atas meja Laura. "Baiklah, Aku akan membantumu mencari seorang klien yang cocok untukmu." "Benarkah kau akan membantumu," ucap Cassandra sambil melompat dengan girangnya. "Terima kasih, La. Kau memang teman terbaikku," ucapnya lagi sambil memeluk Laura dengan eratnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD