“Aku tidak suka wine merah,” gumam Lyssa. Pelayan yang menuangkan wine untuknya sedikit gelagapan. “Akan saya siapkan gelas yang baru. Nona inginnya minum apa?” tanya si wanita pelayan. “Terserah Kakak, yang penting bukan minuman warna merah,” jawab Lyssa dengan senyuman. “Kenapa?” tanya Rainier bersamaan dengan senior Kwan. Virga, si gadis berambut merah itu juga menoleh ke arah Lyssa, diikuti oleh pemuda di sampingnya yang sedari tadi memeluk pinggangnya. “Hehe. Tidak papa,” jawab Lyssa gugup. Gadis berambut merah itu tersenyum. “Siapa namamu?” “Alyssa.” “Warna irismu hijau. Apa kau memakai lensa?” tanya Kak Virga lagi. Sebelum Lyssa sempat menjawab, senior Kwan menyela. “Mau duduk di sini? Kalian bisa ngobrol lebih dekat,” tawarnya pada Kak Virga. Si pemuda tampan kekasih Kak

