Gadis itu melihat ke gelas air di depannya, melihat lagi ke Senior Kwan. Rainier dan lainnya menahan napas, menunggu tegang. Senior Kwan menaikkan alis, menantang Lyssa. Semua begitu cepat saat Lyssa mengangkat gelas, menyiramkannya ke arah Senior Kwan, tapi dia pun tak lebih cepat dari Rainier, Ragil, dan dua orang di kanan kiri Senior Kwan. Suara tawa Senior Kwan kembali mengalun. Menggetarkan jiwa anak-anak berbaju hitam di ruangan itu. Sementara Rainier dan Ragil pasang badan, dua orang di kanan kiri Senior menggunakan map yang mereka bawa. Pertahanan yang sempurna. Seolah semua angle telah ditutup dengan perencanaan. Tidak ada setetes air pun yang mengenai Senior Kwan. Melihat baju kekasihnya yang basah kuyup karena paling dekat dengannya. Ingin rasanya Lyssa marah karena Raini

