Saat Rainier menyudahi ciumannya, Lyssa pikir sudah selesai, rupanya pemuda itu ganti menyerang leher. Lyssa berpegangan erat pada kaus Rainier, kakinya lagi-lagi goyah. “Rainier.. Nanti kamu terlambat..” rintih Lyssa. Melepaskan leher Lyssa, mata Rainier masih gelap saat memandang Lyssa. Tangannya pun masih kuat mencengkeram kedua lengan Lyssa. Lyssa sampai merinding dilihati Rainier yang super nafsu tersebut. “M-mau apa, Rainier?” “Terakhir, please?” “Terakhir apa?” tanya Lyssa lagi. Pemuda itu mendekatkan bibirnya ke telinga Lyssa. “Pengen nge-milk..” bisiknya. Napas Lyssa tercekat. “Tuhan... Berapa kali sudah hari ini??” Tak menjawab, Rainier meletakkan kepalanya di pundak Lyssa. “Besok aku gak di Indonesia, entah sampai kapan. Ketemu lagi mungkin semingguan lebih. Setelah itu

