“Rainier kamu ugh, buas sekali!” Lyssa mengalungkan tangannya di leher Rainier, mengajak pemuda yang sedang terkekeh-kekeh itu untuk berciuman. Kelihatan sekali mata Rainier yang membengkak kurang tidur. “Tidurlah, Rainier. Tidurlah karena aku sayang kamu.” Tersenyum samar, Rainier mengecup bibir Lyssa lagi, kemudian tidur meniban tubuh Lyssa. Sungguh, Rainier berat sekali. Tapi Lyssa membiarkan saja pemuda itu bermanja-manja di atasnya. Mungkin Rainier sedang cemburu karena ia ketahuan sedang chat sama cowok lain. Setelah puas menggesek-gesek tubuh mereka, Rainier akhirnya pindah juga. Pemuda itu rebah miring di samping Lyssa, memeluk hangat. Lyssa yang balas membelai lembut lengan Rainier, menenangkan pemuda itu. Sayup-sayup pemuda itu kembali jatuh terlelap. Lyssa yang tak ingin

