42. Papa Kecewa

1033 Words

Dengan kaki yang tertatih berat, Lyssa beranjak menuju mobil ayahnya yang terparkir di sisi trotoar jalan depan gedung sekolah. Sopir pribadi ayahnya sigap membukakan pintu untuknya. Lyssa mendudukkan diri jauh-jauh dari ayahnya. Hampir mendekati ujung. “Apa makanan favoritmu? Papa akan menemanimu makan malam.” Tuan Wangsa memulai percakapan. “Aku tidak suka makan,” jawab Lyssa jujur. Tuan Wangsa menghela napas panjang. “Kita ke Starb-cks depan perumahan,” katanya pada sopir. Lyssa lebih banyak diam. Satu sisi dia ingin melihat wajah ayahnya yang katanya sangat mirip dengannya, satu sisi dia tak sudi melihat wajah lelaki yang telah menghancurkan hidup mamanya. Sesampainya mereka di kafe modern tersebut, asisten pribadi ayah Lyssa menemui manajer kafe, meminta untuk diberikan privasi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD