111. Kencan

1441 Words

“Pulang sekarang? Aku antar,” kata Rainier sambil berdiri memakai jaket. “Kok cepet??” tanya teman-teman Rainier yang lain. “Sudah malam. Kalian juga pulanglah,” kata Rainier tak melihat pada siapa yang bertanya. Ia bisa merasakan pandangan banyak mata ke arahnya. “Ugh... Padahal baru saja mau nyaman.” Ketiga ciwi yang tiduran di pangkuan Lyssa bangkit duduk, manyun. Melihat anak-anak perempuan itu manyun, ekspresi Rainier benar-benar tidak berubah. Sepertinya ia hanya terpengaruh oleh ekspresi manyun pacarnya. “Sampai jumpa besok di sekolah,” pamit Lyssa. Gadis itu tak perlu bersusah payah memakai jaket. Ada Rainier yang selalu siap untuknya. Dari sudut ruangan, Leo bersiul-siul sembari memetik gitar. Melihat Leo, Lyssa jadi teringat akan pertemuannya beberapa hari yang lalu saat se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD