“Aku pesen ini, ini, ini, sama ini,” kata Lyssa pada pelayan. “Aku pesen ini, ini, ini, ini, ... ini ... ini ... sama ini,” Evan balas memesan tak kalah banyak. “Aku tidak tahu kamu suka dessert,” ujar Lyssa setelah pelayan kafe pergi. “Aku juga tidak tahu kamu suka daging.” “Hehehe. Setelah aku coba-coba, ternyata aku suka,” balas Lyssa ceria. “Hm..” Evan bertopang dagu melihati Lyssa. “Hehe, kenapa?” “Tidak.” “Ah, aku tahu. Kamu pasti denger kabar-kabar kalau aku fobia daging kan?” Evan tidak menjawab, hanya memandang Lyssa lama. “Rainier yang mengajariku, hehehe.” “Hmhm, sudahlah. Aku sakit hati tiap kamu sebut nama dia.” “Hehehe.” Saat Lyssa makan, Evan mencuri-curi lihat, dan benar saja, Lyssa berani makan daging. Padahal, menurut rumor yang ia dengar, Lyssa punya trauma

