109. What Do You Think?

1251 Words

“Terima kasih...” ucap Lyssa manis. “Sangat cantik,” komen Rainier. Wajah Lyssa lagi-lagi tersipu. Tak peduli berapa kali Rainier memuji ataupun menyatakan cinta, gadis itu selalu meleleh setiap kali. Tanpa alih-alih, Rainier tiba-tiba mengecup bibir Lyssa. Mata gadis itu membulat kaget. “Hehe, sorry.. Tadi ada krim di bibir kamu.” “Bohong,” Leo dan Pearl menyahut bersamaan. Lyssa bergeleng tak percaya. “Sudahlah. Aku bantuin kamu masak saja.” “Ehehe, gak usah, Bae. Kalau tangan kamu lecet gimana?” “Ha.. Ayolah.. Aku lapar.” Leo merajuk. “Panggil si mbak.” “Ogah... Maunya kamu masakin.” Lyssa berdiri, ikut membantu mengiris sosis. “Duh, Sayang. Anggap saja mereka anak-anak kita. Kita belajar jadi ayah bunda, ehehe.” Tak menjawab, daun telinga Lyssa memerah malu. Leo dan lainny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD