123. Bathroom Session

1283 Words

Pemuda itu berjalan cepat menuju Lyssa. Mengecup leher Lyssa tanpa basa-basi. Lidahnya yang kuat, menggelitik, menyapu leher jenjang wanita dalam dekapan. Memeluk Lyssa, pemuda itu lihai memerosotkan baju seragam, sekaligus melepas paksa kait bra Lyssa. “Balikan?” bisik Rainier memburu. “Hm.. Aku pikir-pikir dulu.” Rainier berdecak. Melepas peluk. “Balikan?” tanyanya lagi. Kali ini dengan menatap mata Lyssa lurus-lurus. “Hmhmhm. Okelah kalau kamu maksa.” “Dasar..” Rainier menarik hidung Lyssa, tersenyum lebar. “Ih. Cium...” Tersenyum lebar, Rainier mengecup kedua bibir Lyssa. Menyedot masuk dalam-dalam, melumat tak sabaran. Ia baru melepaskan saat napas Lyssa mulai pendek-pendek. Lyssa menghapus bekas saliva di bibirnya. “Bukan cium di bibir, tapi cium di d-da.” “Ya?” tanya Raini

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD