26. Undangan dari Papa

1048 Words

Hingga menjelang pagi, Pearl baru mematikan teleponnya. Lyssa masih sabar menunggu di kasur sampai pagi benar-benar datang. Hari ini ia merasa jauh lebih baik daripada kemarin. Semalam dia tidur hampir tiga jaman, cukup untuk menjadi sumber tenaga esok hari. Setelah video call pagi dengan Evan, mood-nya pun semakin membaik. Ia dengan semangat mengawali hari, bersiap untuk berangkat sekolah. ‘Ding dong..’ Bel rumah berbunyi. Lyssa yang tengah menyisir rambut bergegas menuju gerbang besi depan. Di sela-sela pintu besi itu, Lyssa melihat pamannya yang tersenyum hangat. “Zio!” panggil Lyssa bersemangat. Tersenyum lebar, ia segera membukakan gembok gerbang rumah. Sudah berhari-hari ia tidak melihat pamannya. Paman Charlos merentangkan tangannya lebar-lebar, Lyssa pun berhambur ke pelukan.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD