Olivia dan Cristian berada di sebuah cofee shop yang tidak jauh dari kampus mereka. "Olivia ...." Olivia yang sudah selesai meminum kopi putihnya, langsung memandang Cristian. "Ada apa?" Cristian mendesah. Ia merasa gugup. "Ak-aku. Apa ... kau mau menjadi ...." Lelaki itu berhenti. "Kau paham maksudku 'kan?" Olivia menaikan sebelah alisnya. "Tentu saja tidak." Cristian mendengkus. "Hey bukankah kau itu pintar!" serunya agak frustasi. Olivia menyipitkan matanya. "Hey! Bahkan Albert Einstein pun tidak akan mengerti." Tekannya. "Lagi pula aku tidak pernah tertarik dengan pikiran orang lain, paham!" Cristian menghela napasnya kasar, berusaha menekan rasa gugupnya. "A-pa kau mau menjadi pacarku ...." Olivia terdiam. Pernyataan cinta Cristian cukup membuatnya terkejut, padahal selama ini