Warisan Dari Bumi

1056 Words
BAB 1 : Warisan dari Bumi Bulan kesepuluh, tahun ke- 603 kalender Bintang, Planet Aqua. Ding dong! Bunyi lift menarik perhatian Aluna yang sedang sibuk membalas pesan ke atasan. Sambil menarik tasnya agar lebih nyaman, Aluna ikut masuk berdempet-dempetan dengan karyawan lain. Setelah menekan tombol ke lantai pertama, ia kembali membalas pesan. "Aluna," seorang gadis menyapa. "Aku dengar kamu bakalan cuti mulai besok?" Aluna menoleh. Disampingnya berdiri Kiki, yang menatap dengan senyum cerah. Aluna dan Kiki berada di tahun yang sama saat perekrutan. Diantara ratusan orang yang mendaftar, hanya mereka berdua yang diterima. Sejak saat itu mereka menjadi akrab. Aluna tersenyum. "Bukan cuti, Ki. Itu masih masuk hitungan kerja. Aku pergi ke sana juga sebagai utusan perusahaan." Kiki mendesah kecil. "Berapa lama di sana?" "Di undangan tertulis selama seminggu." "Selama itu? Bukannya hanya bermain game?" "Main game, tapi kehadiranku disana juga untuk memenuhi undangan khusus." Kiki tersenyum ceria. "Nanti kabar-kabarin, ya! Kalau game-nya seru, aku bakal ikutan main." "Siap! Nanti aku kasih review lengkap buat kamu." Keluar dari lift, Aluna melambai "Udah, ya. Aku balik duluan. Masih mau siap-siap buat besok." "Oke, sampai jumpa minggu depan!" ¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤ Aluna duduk di ruang auditorium. Di atas panggung, perwakilan dari Bima Sakti Group sedang menjelaskan tentang proyek game terbaru mereka pada publik. Di barisan depan, para wartawan sibuk merekam siaran langsung yang tersebar ke seluruh galaksi. Di layar yang memuat antarmuka siaran langsung, Aluna dapat melihat bahwa penonton sudah mencapai 45 juta orang. "Dengan kerusakan ekosistem di planet Bumi yang membuat umat manusia yang tersisa bermigrasi ke planet lain, membuat banyak sejarah dan budaya yang hilang dari peradaban. Karena singkatnya proses migrasi, tidak banyak yang bisa dibawa oleh nenek moyang kita. Meski begitu, kami Bima Sakti Group, selalu berupaya untuk melestarikan peninggalan leluhur." "Suatu hari, saat Bapak Handoyo, pendiri dari Bima Sakti Group berusia 5 tahun, ia menemukan serangkaian kisah cerita yang indah, yang tidak pernah disebarkan di masyarakat. Itu terkunci di lemari penuh buku di rumahnya, hampir tak bisa dibaca. Ia bertanya pada kakeknya, dan kemudian, baru lah ia tahu, itu disebut dengan dongeng." "Saat manusia bumi masih kecil, mereka akan diceritakan kisah-kisah indah yang menghangatkan hati. Tentang para putri dan pangeran, dengan desa-desa cantik dan laut yang biru. Setiap dari cerita berisi tentang perjuangan, kepercayaan, kerja keras, dan cinta kasih. Hal yang orang-orang dari planet kita tak pernah miliki." "Di saat kita kecil, yang selalu ditekankan oleh para pendahulu adalah bagaimana membuat planet baru ini tetap layak ditinggali. Sekarang, sudah lebih dari 600 tahun sejak manusia bermigrasi meninggalkan bumi. Seperti yang disampaikan oleh Pemerintah, bahwa kita sudah berhasil mereplika planet bumi hampir sempurna di planet Aqua ini. Jadi, sejak itu, Bapak Handoyo bepergian ke seluruh negeri, untuk melengkapi koleksi dongengnya. Dongeng-dongeng yang berhasil ia temukan kemudian dicetak, dibukukan, difilmkan, dan disebarkan ke seluruh masyarakat. Agar semua orang tahu, bahwa kita juga punya sejarah yang indah dan mempesona." "Tahun ini, tepat sejak 80 tahun berdirinya Bima Sakti Group. Kami sudah berdedikasi untuk menyebarkan dongeng-dongeng indah ke semua orang, agar setiap anak anak tumbuh dengan kisah-kisah bahagia. Lalu hari ini, kami akan memperkenalkan sebuah proyek baru, yaitu "Petualangan di Negeri Dongeng". Ini adalah game RPG terbaru yang akan kami rilis tahun depan. Hari ini, kami sudah mengundang 1000 orang untuk mengikuti beta testing-nya." Semua orang bertepuk tangan. Aluna duduk di antara pemain beta testing lainnya. Ia sendiri adalah karyawan dari Bima Sakti Group, kantor cabang untuk film. Karena suaranya yang bagus, ia menjadi pengisi suara untuk dongeng-dongeng yang difilmkan. Itu lah kenapa, atasannya mengirim ia untuk pergi untuk mengikuti beta testing. Tugasnya sederhana, mainkan game dan pastikan cerita sesuai dengan alur aslinya. "Bima Sakti Group benar-benar hebat! Mereka menyelamatkan masa kecil banyak anak-anak di seluruh planet Aqua." Terdengar gumaman kekaguman dari gadis di sampingnya. Gadis itu tersenyum saat mata mereka tak sengaja bertemu. Gadis itu tersenyum. "Kakak juga ikut beta testing?" Beta testing adalah pengujian game yang dilakukan oleh sekelompok pemain sebelum game dirilis secara resmi. Itu bertujuan untuk memastikan tidak ada bug atau masalah dalam sistem atau penggunaan game saat dimainkan. Untuk beta testing ini, setengah permain adalah undangan khusus dari perusahaan, setengahnya lagi adalah orang awam yang beruntung. Karena ini adalah game pertama dengan konsep negeri dongeng yang sangat terkenal dalam 80 tahun terakhir, game ini menarik perhatian hampir seluruh penghuni planet Aqua. Ada lebih dari 5 juta orang mencoba mengundi keberuntungan untuk bisa ikut beta testing. Gadis di sampingnya memiliki keberuntungan yang cukup bagus. "Ya, aku cukup beruntung," jawab Aluna. Mata gadis itu berbinar. "Aku Kyla," Ia menjabat tangan Aluna dengan antusias, "nanti mohon kerjasamanya ya, Kak." Aluna tersenyum. "Oke. Kalau kita bisa bertemu di dalam game, nanti kita bisa saling menjaga." Setelah menjalani proses yang panjang dari publikasi, mereka diantar oleh sekelompok staff menuju ruangan lain ke lantai 16. Ruangan itu dipenuhi dengan kursi malas yang nyaman. Staff yang bertanggung jawab menjelaskan aturan selama permainan. Selama beta testing, para pemain harus mematuhi semua aturan, dan segala pelanggaran akan diproses dengan serius. Pemain juga diizinkan untuk logout bila merasa sudah cukup lelah. Lalu sesuai dengan tujuan beta testing, para pemain diharapkan membuat review singkat untuk setiap hal yang mereka alami di dalam game. Aluna mendengarkan dengan serius. Tidak ada masalah apapun dari aturan-aturan itu untuknya. Lalu ia mengedarkan pandangan ke sekeliling, sampai melihat kursi tepat di sebelahnya. Seorang pemuda yang berpakaian sangat rapi duduk dengan santai sambil melihat helm hologramnya dengan cermat. Ia tampak sedikit tidak pada tempatnya. Seperti peneliti yang tersasar ke taman bermain. Aluna tidak terlalu peduli, mungkin itu juga salah satu undangan khusus sepertinya. Mengikuti penjelasan staf, Aluna mulai memakai helm hologram. Helm itu berwarna putih, tampak seperti milik astronaut. Itu memiliki beberapa jaringan elektro di bagian belakang kepala, dan layar di bagian muka. Setelah melewati pemindaian retina, antarmuka game berubah menjadi data diri yang terisi secara otomatis, karena sudah tersambung dengan data Identitas kependudukan. Ada nomor ID kependudukan, nama asli, dan lain-lain. Aluna memastikan bahwa data tersebut benar, lalu mengkonfirmasinya, dan pemain diwajibkan untuk mengikuti syarat dan ketentuan game dengan benar. Aluna menutup matanya. Mulai dari sini, sistem berteknologi tinggi yang berhasil para ilmuwan planet Aqua ciptakan, mengambil alih. Semua kesadaran Aluna akan dipindahkan ke dalam game, dan tubuh fisiknya akan tampak seperti tertidur.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD