Poin Pengalaman dan Emas

1383 Words
BAB 4 : Poin Pengalaman dan Emas Dalam pemahaman Aluna, ada perbedaan antara task dan quest dalam permainan ini. Quest atau bisa disebut dengan misi, digunakan untuk menaikkan level. Seorang pemain hanya bisa naik level setelah menyelesaikan sebuah quest. Setelah naik level, kemampuan, emas dan peralatan akan meningkat. Pemain juga akan mendapatkan beberapa hadiah yang akan di-drop oleh sistem saat misi berhasil diselesaikan. Taks diartikan sebagai tugas. Itu biasanya berupa tugas-tugas seperti: mengirim surat, mengantar utusan, membantu bertani, atau pun mencari hewan peliharaan. Task tidak bisa menaikkan level pemain, tapi bermanfaat untuk menambah poin pengalaman dan emas. Setelah poin pengalaman dan emas tercukupi, barulah pemain bisa membuka sebuah quest untuk menaikkan level mereka. Setiap quest memiliki syarat minimal poin pengalaman yang berbeda. Untuk quest level 1, syaratnya adalah 1000 poin pengalaman, dan 350 koin emas. Pemain pemula hanya dibekali sebanyak 500 poin pengalaman dan 100 koin emas sebagai modal. Jadi, untuk bisa bermain ke level selanjutnya, Aluna harus mengerjakan beberapa task untuk mencukupi poin pengalamannya. Task pertama yang Aluna dapatkan adalah; Mengirim Surat Cinta. RPG adalah game bermain peran yang mengambil latar belakang dengan cerita kehidupan yang seakan nyata. Saat ini, Aluna ditugaskan ke rumah Mr. Bernard. Di halaman rumah, Mr. Bernard menyerahkan surat cinta kepada Aluna dan memberi petunjuk. [Tolong kirimkan surat ini kepada Nona Lily. Dia tinggal di pinggir Desa Dalmig, tak jauh dari pesisir pantai] Jadi dengan mudah, Aluna bergerak ke rumah Nona Lily. Nona lily adalah anak pedagang kaya dari Desa Dalmig. Desa ini terletak di bagian barat laut dari Desa Pemula. Itu adalah sebuah desa cantik di pinggir pantai dengan tebing-tebing tinggi yang menjulang. Perjalanan dari Desa Pemula ke Desa Dalmig tidak begitu jauh, tetapi Aluna harus melewati Tebing Curam. Tebing Curam adalah satu-satunya akses menuju Desa Dalmig. Tebing Curam seperti namanya memiliki struktur jalan yang sangat berbahaya. Aluna harus menyusuri jalur sempit di atas tebing untuk bisa sampai ke Desa Dalmig. Lebar jalan di atas tebing tidak sampai satu meter. Satu sisi jalan berbatasan dengan dinding batu, dan di sisi lain adalah jurang yang tidak memiliki penghalang. Di bawah tebing, ada jurang tak berdasar yang diselimuti kabut abu-abu gelap yang tebal. Ini adalah jalan satu arah, sehingga Aluna tidak perlu khawatir dengan adanya lawan dari arah lain. Suasana alam di dalam game berbeda dengan dunia nyata. Dalam game, pengembang menciptakan situasi berbeda di wilayah berbeda, yang akan menciptakan pengalaman bermain yang kaya dan menyenangkan. Desa Pemula memiliki suasana santai dengan angin sepoi-sepoi dan suara musik yang terdengar sayup-sayup. Rumah-rumah berwarna cerah bertumpuk rapi, seperti baru digambar dengan krayon warna-warni. Namun, Tebing Curam berdiri dengan angkuh. Memandang remeh pada setiap pejalan kaki yang melewatinya. Menimbulkan perasaan mencekam yang kuat, dan meningkatkan detak jantung tanpa di sadari. Tidak ada semilir angin, atau bunyi apa pun. Semuanya hening, sehingga setiap tapak langkah kaki yang diambil akan menimbulkan suara keras. Langit terasa lebih muram. Di penghujung pantai, beberapa warna jingga menyembul dari balik awan kelabu, seakan menjadi mercusuar bagi para pengelana yang tersesat. Mengikuti peta wilayah yang ditampilkan oleh sistem lewat layar mengambang dari jam tangan, Aluna akhirnya sampai di depan rumah Nona Lily. Dia adalah seorang gadis yang sangat muda dan cantik. Aluna kemudian menyerahkan surat cinta Mr. Bernard kepada Nona Lily, yang menerima dengan wajah terkejut. [Mr. Bernard mengirim surat cinta padaku? Itu tidak mungkin!] [Kami baru bertemu hanya sekali] [Aku tidak tahu harus melakukan apa …] Suara Nona Lily penuh dengan kebingungan. Aluna mendengungkan persetujuan dalam hati. Tentu saja Nona ini akan terkejut, Mr. Bernard sendiri tampak seperti pria paruh baya. Dia lebih cocok untuk menjadi ayah dibandingkan kekasih. Bagaimana mungkin bisa memiliki pikiran untuk meminang gadis muda ini? Game ini benar-benar kekurangan dasar moral dalam masyarakat modern. NPC itu masih melanjutkan dialognya. Aluna menunggu dengan sabar. [Aku akan menyimpan suratnya terlebih dahulu. Kurir, terima kasih sudah mengantarkannya] Nona Lily kembali masuk ke rumah dan menutup pintu. Aluna tercengang di tempat. Itu saja? Apakah ini sudah selesai? Baru saja berpikir seperti itu, sebuah pop-up baru melayang. [Step pertama dari task "Mengirim Surat Cinta" berhasil]. Ada 5 step untuk task "Mengirim Surat Cinta". Artinya, Aluna harus menyelesaikan 4 step lainnya sebelum tasknya selesai. Untuk setiap step, poin pengalaman akan bertambah 200 dan koin emas akan bertambah 50. Di bagian bawah kalimat, ada bar/bilah pencapaian dalam bentuk 5 garis putus-putus. Saat misi selesai, satu garis akan berubah menjadi warna kuning. Lalu, saat kelima step akhirnya terpenuhi, semua garis akan berubah menjadi kuning sepenuhnya. Saat Aluna menekan selanjutnya, dia langsung ditransfer menuju titik terdekat dari rumah MR. Bernard. Saat Mr. Bernard keluar, dia menghembuskan napas sedih melihat Aluna tidak membawa surat balasan. Aluna tersenyum kaku, menunggu tindakan lainnya dari NPC ini. [Nona Lily layaknya embun di pagi hari. Jernih, indah, dan belum tercemari oleh dunia. Aku bisa mengerti bahwa dia masih ragu-ragu] [Aku akan mengirim surat lagi padanya. Kuharap kali ini dia mau memberi balasan] [Kurir, tolong antarkan surat ini kepada Nona Lily. Kuharap dia dapat melihat ketulusanku] Dengan cepat, Aluna kembali berjalan di Tebing Curam membawa sepucuk surat cinta. Dia tidak habis pikir apa yang ada di pikiran para pengembang game?! Apakah harus ada kisah cinta gap year bagaikan ayah dan anak ini? Mereka sama sekali tidak memiliki ide kreatif. Dulu, di salah satu sesi diskusi wajib bulanan di kantornya, Aluna pernah mendengar bahwa masyarakat Bumi suka menikahkan anak-anak perempuan mereka yang masih sangat muda dengan pria tua untuk kepentingan pribadi. Hal-hal ini menjadi perdebatan panjang, karena bagaimana pun, di Planet Aqua saat ini, usia minimal pernikahan untuk wanita adalah 20 tahun, dan gap year usia pasangan tidak boleh melewati 7 tahun. Aturan ini bertujuan supaya pernikahan bisa terjadi dalam usia dengan tingkat kesuburan yang paling baik, sehingga menciptakan banyak keturunan. Para pendahulu ingin memastikan populasi manusia Bumi yang pindah ke Planet Aqua tidak akan punah begitu saja. Aluna tidak tahu apakah para pengembang memasukkan latar belakang seperti ini dengan sengaja. Namun, ini hanya lah cerita pelengkap. Mereka akan memasuki latar belakang cerita dongeng setelah membuka quest untuk kenaikan level. Step kedua dari tugas mengirim surat cinta berhasil mulus, tapi lagi-lagi Nona Lily hanya membuat wajah sendu dan penuh penyesalan, seakan tidak berdaya. Ia berkata akan menyimpan surat dan menutup pintu kembali. Sekali lagi, Aluna ditinggalkan dengan kebingungan di halaman. Ketiga kalinya bertemu Mr. Bernard, Aluna hanya menatapnya sekilas, lalu mengambil surat ketiga dengan cepat. Di tengah perjalanan menuju rumah Nona Lily, tiba-tiba seekor llama berlari dengan kencang dari arah lawan. Llama itu ditunggangi oleh seorang pemain. Wajah pemain itu tampak panik dan ia mencoba menarik tali kekang llama dengan keras, tapi masih tak berhasil menghentikan binatang itu. Sekejap, llama itu akan segera menyenggol Aluna, dan menjatuhkannya ke jurang. Aluna membeku, tidak tahu harus melakukan apa. "Minggir!" Seorang pria muda dari belakang menariknya ke tepi dinding batu, lalu tanpa ragu menendang llama itu jatuh ke jurang. Teriakan manusia dan ringkikan binatang menyatu ke udara, lalu menghilang. Situasi kembali tenang. "Astaga, bikin kaget aja!" Seorang gadis memekik. Ia mengenakan gaun panjang setumit, dengan rompi putih selutut. Di kepalanya, ia menggunakan topi baret putih dengan lambang (+) kesehatan berwarna merah, dan sepatu kulit berhak rendah berwarna hitam. Aluna langsung menyadari bahwa ia seorang penyembuh. "Dasar b*****t! Bisa-bisanya naik llama di atas tebing." Sekarang, suara lelaki. Ia menggunakan pakaian militer berwarna hijau, dengan senjata api di punggung, dan sebatang rokok terselip di bibirnya yang berkumis tebal. Tampak sangat menindas dan menakutkan. "IQ manusia makin hari makin merosot. Apa dia sengaja ingin menjatuhkan para pemain agar bisa mencuri emas dan poin pengalaman kita dengan cara rendah seperti itu?" Suara itu terdengar sepoi-sepoi. Kali ini seorang pemain dengan pakaian bangsawan merah yang tampak sangat terhormat. Ia memiliki aura mulia dan bangga. Meski mengomel, bahasa tubuhnya tampak santai. Seakan dia sedang jalan-jalan di halaman belakang rumah setelah sarapan. "Mencuri emas dan poin pengalaman?" Aluna membeo. Ia menatap bangsawan muda. "Apa maksudnya?" Bangsawan muda bernama Ezra, mengangkat sudut bibirnya saat membalas, "Itu artinya, kalau seorang pemain sengaja membunuhmu, semua emas dan poin pengalaman yang kamu miliki akan di transfer padanya. Kau hanya akan menyisakan kantong kosong dalam sakumu." "Apakah ini serius?" Aluna belum membaca bagian itu. Apa itu artinya kalau tadi dia yang terjatuh, maka semua misi yang sudah ia lakukan akan sia-sia? Bahkan point pengalaman dan emasnya akan ikut hilang. "Ya. Nanti, pemain yang mati akan dibangkitkan kembali di air mancur dan memulai semuanya dari awal."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD