Prolog II

616 Words
Sebuah mobil Ferrari hitam berhenti di parkiran salah satu  bandara di indonesia. Sosok pria tinggi dengan balutan kemeja putih dengan dua kancing teratas sengaja di buka style fashion nya di lengkapi dengan celana kain hitam dan sepatu berwarna coklat berbahan kulit mengkilapnya. Lengan kemeja nya di gulung sampai siku sebelum melangkah masuk ke dalam ruang tunggu para tamu penumpang pesawat yang baru tiba. Matanya melihat jam tangan yang menunjukkan sekitar 10 menit lagi pesawat datang mendarat. Sosoknya yang mencolok dari segi ketampanan itu duduk di kursi besi yang ada di sana sampai terdengar suara pesawat mendarat. Dia langsung berdiri, jantungnya berdetak tak seirama. Dia gugup setelah sekian tahun akhirnya bisa di pertemukan kembali dengan sosok gadis yang selama ini ia nanti kedatangannya. Matanya melihat ke pintu masuk para penumpang yang baru tiba. Namun dari sekian banyak manusia yang lewat dia tidak menemukan apa yang dia cari. Sosok pria yang tak lain adalah Gama itu pun mendesah kecewa. Mungkin informasi yang dia dapatkan salah, gadisnya tidak akan pulang hari ini. Masih menunggu sampai semua para penumpang pesawat masuk lewat pintu yang Gama perhatikan dari tadi. Namun belum juga kelihatan yang di nantinya. Sampai pesawat lain juga ikut mendarat. Tujuan dari Jerman ke indonesia. Sepertinya barusan Gama menanti pesawat yang salah, kali ini jantungnya berdetak lebih cepat. Dia merasa sebentar lagi akan bertemu dengan apa yang dia tunggu. Karena terlalu gugupnya, Gama sampai mengeluarkan keringat dari telapak tangannya. Kakinya tidak bisa tenang dan sesekali dia mengusap leher bagian belakangnya dan menggigit bibir bawahnya karena begitu gugup akan kedatangan sosok gadis nya. Gama memutar badannya, sepertinya dia masih belum siap untuk kembali bertemu setelah sekian luka yang dia berikan di masa lalu. Kakinya mulai melangkah pergi namun telinganya mendengar derap langkah kaki yang terdengar begitu nyaring dari sepatu yang di kenakan oleh salah satu manusia di bumi ini. Seakan suara itu memanggil Gama untuk tidak meninggalkan area bandara sebelum menemui si pemilik suara sepatu tersebut. Gama berbalik cepat. Bibirnya mengukir senyuman yang begitu mengesankan, jantungnya kembali berdetak saat matanya melihat sosok perempuan sedang menarik sebuah koper menghampiri wanita dan mereka berpelukan. "Lucy" Gumam nya. Kedua perempuan di sana terlihat berbicara dan sesekali tertawa sebelum perempuan yang menarik koper tadi mulai melangkah dan pergi bersama wanita paruh baya yang tidak di kenal Gama. Langkah kaki kedua perempuan itu mulai menjauh, kali ini Gama tidak akan membuang waktunya. Dia harus meluruskan kesalahan yang sudah ia perbuat dengan gadis itu. Gama berlari dan memper lebar langkahnya. "Lucy!" Teriak Gama. Beberapa orang menatapnya, perempuan yang dia panggil juga ikut menoleh dan saat jarak antara mereka begitu dekat Gama langsung memeluk tubuh Lucy yang kini sudah bertambah tinggi itu masuk ke dalam pelukannya. Begitu erat, begitu menyenangkan dan begitu membahagiakan. Akhirnya setelah sekian lama ia bertemu lagi. Gama melepaskan pelukannya pada Lucy dan perempuan itu seperti menatapnya bingung. "Anda siapa?" Ucapnya. Seketika kebahagian Gama hancur berkeping keping. Senyum yang menghiasi bibirnya langsung memudar berganti dengan wajah sayu tanpa ekspresi. "Lucy kamu mengenal pria ini?" Tanya wanita paruh baya di samping Lucy. Lucy menggeleng dan menatap Gama lagi sambil tersenyum "Maaf mungkin saya bukan Lucy yang anda maksud" Kemudian Lucy menarik kopernya lagi. Gama ingin menahan gadis itu untuk pergi dan mengatakan dirinya tidak salah mengenali. Dia Lucy, Lucy yang selalu mencintai nya selama sembilan tahun. Tapi yang di lakukan Gama hanya berdiri mematung melihat kedua perempuan tadi pergi dan hilang di antara banyaknya orang. "Kenapa jadi seperti ini?" batin Gama sedih. _____ Sorry pendek. Author cuman pengen liat respon kalian setelah baca prolog kedua ini apa hehe Seru, membosankan, mengesankan atau bikin gak sabaran? (Jawaban ada di kalian) Komen segokil gokil kalian di bagian prolog kedua ini sebelum uthor badass lanjut ke next chapter.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD