Bab 4

569 Words
Dia menangis selama satu jam lebih di atas mobilku dengan menghabiskan satu kotak tisu. Untuk pertama kalinya dalam hidupku aku melihat wanita menangis dan hal itu membuatku merasa iba. Dia dicampakkan karena tidak ingin berciuman, alasan yang masuk akal bagiku tapi sepertinya terlalu naif untuknya. "Apakah pria begitu menyukai ciuman dan seks. Hanya karena aku selalu menolak tidur dengannya, dia selalu mengabaikanku" katanya dengan nada jengkel setelah sekian lama menangis. "Pria mencintai seks" "Aku tau, pria membutuhkan seks seperti butuh makan. Tapi tidak bisakah mereka menunggu sampai menikah?" "Tidak banyak pria senaif itu" Mata bulatnya melirik tajam, "Kau tau, hal paling buruk bukan karena aku dicampakkan, tapi aku tidak tau akan tinggal di mana. Aku tinggal bersama Na Yeon dan sekarang melihatnya saja membuatku mual" dia kemudian menggeledah tasnya lalu mengernyitkan alisnya dengan tajam, "Aku bahkan tidak punya uang sekarang karena meminjamkan uangku pada iblis itu. Sekarang apa yang harus aku lakukan" dia kembali menangis sejadi-jadinya. Kali ini rasa ibaku berubah jengkel, tapi aku tidak bisa marah padanya. Hal buruk memang selalu terjadi pada orang baik. "Aku juga tidak mungkin kembali ke Jepang, ayahku pasti akan marah padaku" "Aku tidak tau kau akan menerimanya atau tidak. Tapi untuk sementara waktu kau bisa tinggal di apartemenku kalau kau mau. Aku masih punya satu kamar kosong. Tawaran ini tidak akan berlaku dua kali" Tangisnya berhenti, dia tiba-tiba saja menatapku dalam keheningan misterius, "Kau serius?" "Bagaimanapun kau sudah menyelamatkan hidupku. Aku harus balas Budi padamu 'kan?" "Gumawo... Tapi aku harus kembali ke apartemenku untuk mengambil barang-barangku" "Kalau begitu, aku bisa mengantarmu" Ketika ia masuk ke dalam apartemennya untuk mengemas barang, aku menunggu di luar pintu sambil sesekali mengintip ke dalam. Saat itu keheningan terasa pecah, aku mendengar suara tak biasa-- jeritan orang tengah bercinta di kamar sebelah. Aku tidak tahu apa Runa mendengarnya atau tidak tapi semoga saja dia tidak mendengarnya atau hatinya akan bertambah remuk. "Ayo kita pergi" kemunculannya membuatku terkejut, tapi aku mengiyakan saja ajakannya kemudian menutup telinganya dengan tanganku agar suara-suara dari kamar samping tak terdengar olehnya. "Ada apa?" "Ayo, kita segera pergi!" "Lepaskan dulu tanganmu!" Dia berhasil melepaskan tanganku, lalu terkejut ketika mendengar suara erangan menggangu dari kamar sebelah. Runa terdiam, aku tidak tau apa yang akan dia lakukan, jadi aku menariknya pergi. Tapi dia melepaskan tanganku dengan tiba-tiba kemudian mendobrak pintu kamar itu, membuatku terkejut kalau dia punya kekuatan yang demikian besar. Aku tidak tau bagaimana harus menjelaskan pemandangan itu. Dua orang dalam keadaan telanjang sedang berdiri menghadap ke arah tembok sambil menyalurkan hasrat terliar mereka. Kukira Runa akan pergi setelah puas melihat apa yang terjadi sambil menangis seperti tadi, tapi di luar dugaanku, dia malah menarik rambut mantan temannya lalu melempar tubuhnya dengan keras ke lantai, lalu menindih tubuhnya kemudian menghajarnya dengan keras. Lelaki mantan pacarnya itu kelabakan, dia tidak tau apa yang harus ia lakukan, berpakaian dulu atau menyelamatkan kekasihnya yang hampir babak belur. Perkelahian ini begitu unik hingga membuatku ingin tertawa. Tapi satu-satunya hal masuk akal yang harus aku lakukan adalah menariknya pergi. Runa memberontak tak terima padaku. "Lepaskan aku, biarkan aku menghajarnya!" "Kau sudah membuat hidungnya berdarah" "Itu belum cukup, aku harus menghancurkan wajahnya" Dengan paksa menggunakan seluruh kekuatanku yang tidak mungkin sebanding dengannya, akhirnya aku bisa menariknya pergi bersama satu koper pakaiannya. Di dalam lift dia kembali menangis dan membuat semua orang berpikir akulah lelaki kejam yang sudah membuatnya terluka. Tidak ada yang bisa kulakukan. Aku hanya bisa merangkulnya sambil berusaha menenangkannya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD