bc

ADAM UNTUK HAWA

book_age18+
1.7K
FOLLOW
9.8K
READ
drama
comedy
sweet
campus
first love
like
intro-logo
Blurb

Dapat pacar polisi ganteng yang ketemunya karena kerusuhan?

Yapz,itulah Hawa.Hawa jatuh cinta pada pandangan pertama pada polisi yang menolongnya saat kerusuhan.

Adam Wirayuda si polisi ganteng sekaligus playboy kelas kakap yang lihai memikat hati wanita malah jatuh hati juga pada Hawa.Padahal Hawa adalah gadis polos bau kencur yang pacaran juga belum pernah.

Akankah kali ini Adam akan setia pada Hawa atau Hawa hanya akan berakhir sebagai deretan mantannya saja?

chap-preview
Free preview
POLISI GANTENG
Hawa merasa tidak enak perut dan hati.Ia yang baru kuliah 2 semester diminta oleh para seniornya untuk menjadi demonstran yang akan beramai ramai mengajukan protes ke sebuah lembaga sosial masyarakat. Hawa yang tidak kenal anarkis,cengeng dan lemah ini tentu saja takut.Namun ia tidak bisa menolak karena para seniornya akan memberi perhitungan diam diam bagi yang tidak ikut serta. Mau tidak mau lagi,Hawa yang masih junior kelas teri ini ikut dan berada di barisan pendemo yang juga teman teman sejurusannya. "Hawa,santai aja.Demo kan cuma ikut sorak sorai aja.Sama kayak gerak jalan atau jalan santai kok.Kamu ikut aja yel yelnya."Cika sahabat Hawa mencoba menenangkan Hawa yang sudah hampir semaput dadakan itu. "Senior sih tega,belum demo aja lutut aku tempurungnya udah geser kiri kanan gini.Pakai bawa bawa tulisan lagi,asli kayak bawa papan tulisan ganti ronde di ring tinju aja." "Udahlah,daripada dikampus dipeloncoin dan jadi korban bully.Pokoknya kita barisan paling belakang aja,biar para senior yang didepan.Jadi kalau pada anarkis,kita bisa ngabur duluan."Usul Cika. "Iya,kita paling belakang aja."Hawa juga setuju. Tapi yang terjadi,Hawa malah terombang ambing saat demo hingga ia terpapar paling depan dan sejajar dengan seniornya yang sudah membara hendak bentrok. Hawa ingin kembali kebelakang tidak bisa karena kerumunan sudah makin ricuh.'Ya ampun,kenapa malah aku kayak yang biang onar sih!!Kenapa malah kepapar paling depan dari paling belakang.' Hawa malah sudah sangat dekat dan berhadapan dengan polisi didepannya yang sudah berperisai sementara ia hanya pasang badan tanpa perisai. "MAJU!!!"Teriak seniornya sebagai perintah serang. Terjadilah bentrok dan ricuh,Hawa sangat ketakutan dan bahkan ia juga di tabrak tubuh tubuh seniornya. Hingga salah seorang seniornya ada yang mendorongnya kuat dan ia hampir jatuh. "SET."Seorang polisi memeluknya dan menutupi dengan perisai pelindungnya. Hawa membuka matanya dan melihat ia sedang di peluk seorang polisi.Ia melihat nama di baju pria itu 'ADAM WIRAYUDA',Hawa lalu melihat wajah polisi yang berhelm pengaman dengan kaca bening itu. Hawa bisa melihat sosok polisi muda,tampan,dengan bibir merah yang sedang tidak tebal tidak juga tipis dan agak keriting dengan lekuk indah dibibir atasnya itu,kulit putih,mata besar,hidung mancung tapi tidak berlebihan dan tubuh tegap dengan pakaian polisi ketat itu sehingga tubuh atletisnya nampak dengan d**a padat,perut rata dan pinggang ramping itu. "Deg…Deg…Deg."Hawa berdebar tidak karuan. "Kamu nggak apa apa?"Tanya Adam saat melihat Hawa melongo melihatnya. Hawa menggeleng."Ganteng banget."Ia malah keceplosan bicara saking terpananya. "Cantik cantik kok ikut demo,cewek itu dirumah aja,bantu mamanya masak sama nyuci piring.Kamu juga mahasiswa,harusnya belajar aja jangan malah turun kelapangan gini."Adam memperingati Hawa dengan halusnya. Hawa lalu diamankan dan disuruh pulang karena bukan termasuk biang kerusuhan. Hawa terus teringat Adam sejak hari itu,ia terhipnotis pesona polisi tampan itu. *** "Oiy Hawa,udah kali jangan ngekhayal terus.Tuh polisi juga nggak bakalan datang,kecuali ada kerusuhan terus kamu turun lagi sana."Cika melihat Hawa yang sering termenung sejak kejadian waktu itu. "Yuk ikut kerusuhan lagi."Hawa menatap Cika dengan penuh harapan. "Dablek,udah nggak ada kerusuhan juga.Mau di kasi lempar bom molotop kamu!Di kasi gas air mata sekalian nanti.Biar kayak lagu Rossa tuh,Ku Menangis…." Candaan Cika sama sekali tidak membantu Hawa.Hawa hanya mendengus kencang. Tapi hari itu seperti anugerah saat para polisi datang untuk melakukan penyuluhan narkoba di kampus Hawa. Salah seorang polisi yang ikut turun serta dan turun langsung kekampus adalah Adam.Kebetulannya lagi,Adam masuk ke kelas Hawa.Hawa adalah mahasiswa semester 2 jurusan bahasa inggris karena Hawa bercita cita menjadi seorang guru. Hawa kaget saat melihat Adam dan 3 orang temannya masuk kekelasnya. Mendadak Hawa lalu tertib dan duduk tegak.Ia ingat betul wajah pria berseragam abu abu dengan celana coklat itu alias seragam kepolisian. Hawa makin berdebar,tubuh Adam benar benar ideal dengan tinggi 180 cm,rambut yang berponi dan hitam pekat juga lembut dan berkilau,senyum dengan bubuhan lesung pipi,juga kulit putih bersih dari wajah hingga kebadan.Walau seorang pria,kulit wajah Adam sangat glowing.Matanya juga tanpa lipatan seolah sipit namun tetap memiliki bola mata besar. Jika Adam tersenyum maka matanya hampir seperti sipit dan ginsul sebelah kanannya nampak.Sungguh manis,indah dan elok dipandang. 'Aku nggak lagi mimpi kan?Itu cowok yang aku mimpiin siang dan malam nih.'Hawa bergumam dalam hati. "PLAK."Ia bahkan menampar pipinya sendiri untuk memastikan ini nyata. "Woi,ngapain kamu?Segitunya ngeliat polisi mentang mentang gak punya SIM.Ini penyuluhan narkoba kok bukannya razia lalu lintas.Gak perlu kabur apa pura pura aneh gitu."Cika mencolek lengan Hawa yang kelihatan aneh itu. Hawa lalu menatap Cika."Cik,itu Adam,yang aku ceritain,si polisi ganteng itu."Ujar Hawa dengan nada berbisik pada cika. "Daebak!!!Cinca?"Ujar Cika reflek sampai harus mengeluarkan kosa kata Korea yang ia tahu seperti didrama drama Korea. "Iya,itu dia Adam."Hawa masih merasa mimpi bisa bertemu Adam lagi. "Glek."Adam lalu melirik ke arah Hawa.Ekspresi wajahnya seakan menyiratkan jika ia ingat dengan gadis yang ia selamatkan saat tawuran waktu itu. "JRENG."Adam lalu tersenyum lempar pada Hawa. Hawa mematung dan seakan rambutnya sedang berkibar sepoi sepoi tertiup angin surga.Ia mendapat sebuah anugerah saat Adam memberi senyum padanya dan ingat padanya. Adam juga sesekali memerhatikan Hawa yang malu malu padanya.Saat temannya sedang menjelaskan tentang penyuluhan narkoba,Adam mulai berjalan jalan ke sekitaran mahasiswa itu dan jalur yang Adam lewati pertama adalah jalur Hawa. "Deg!Deg!Deg!"Jantung Hawa semakin berdebar saat Adam makin mendekat ke arahnya yang kebetulan duduk di pojok paling belakang. 'Ini kenapa dia kesini?Senyum senyum lagi?Ini apa ya hadiah dan berkah karena nurut orang tua mau kuliah di kampus ini walaupun dulu pengennya kampus lain.Perasaan liat si polisi ganteng ini kayak lihat paha ayam goreng KFC yang super garing,kremes dan lezat itu deh.'Hawa tidak karuan bicara dalam hati hingga Adam benar benar ke arahnya dan berdiri disamping dirinya yang sedang duduk itu. Adam berdiri tegak dengan tangan istirahat ditempat. "Kamu yang ikut demo itu kan?" Dahi Hawa berdenyit lalu menoleh."Eh?" Adam lalu menatap Hawa,"Santai aja,lihat kedepan.Ngomong aja kayak gini." Hawa yakin 100% sudah kalau Adam bicara dengannya."Iya,om eh pak,maksud aku bang,eh pak polisi."Hawa salah tingkah dan serba salah bingung memanggil Adam apa. Adam mengepal tangan dan menaruhnya di bawah bibir karena menahan tawa geli. "Panggil Adam aja lah,aku nggak suka di panggil abang,kan aku imut imut gitu.Kalau di panggil om atau pak ya ketuaan lah.Panggil nama aja,selama bedanya nggak 10 tahun boleh aja panggil nama menurut aku." "I...iya Adam."Seru Hawa malu malu. "Kamu siapa namanya?"Tanya Adam lagi. "Aku Hawa,Hawa Syahira."Sahut Hawa kaku dan terus memainkan jari jarinya tidak tenang. "Cocok dong,Adam ketemu Hawa." Jawaban Adam langsung membuat Hawa dag dig dug ser lagi sekarang.'Ini kayaknya hati aku perlu di kompres sama minum parastamol deh.' "Minta nomer wa dong."Adam tanpa ragu langsung meminta nomer ponsel Hawa. 'Nah..nah..nah,ini gimana ini?Serasa kok kayak menang togel banget yah!!!'Hawa senang bukan main sampai rasanya bisa melompat menembus awan. Langsung saja Hawa memberi nomer ponselnya tanpa ragu dan Adam kembali lagi kedepan. Penyuluhan narkoba di kelas Hawa juga tidak lama selesai sudah. *** "Hawa,hati hati kamu,banyak tahu polisi yang cuma main main aja sama cewek.Ntar kalau udah dapat di tinggalin gitu aja,udah sering dengar kan?Apalagi yang ganteng gitu,takutnya kamu cuma di mainin aja."Cika sedang di kantin kampus bersama Hawa. "PK gitu maksud kamu?" "Ya Gitu deh.Kamu jangan baper terlalu deh,ntar nangisnya juga mubazir kalau udah habis manis sepah di buang."Ujar Cika menyerumput teh es dengan sedotan kecil itu setelah bicara. "Tapi,aku gak bisa lupa sama dia dan jujur aku senang banget bisa ketemu dan bahkan ngobrol sama dia kayak tadi."Hawa masih cenat cenut bahagia bertemu Adam dan menepis perkataan Cika karena baginya perasaannya lebih penting saat ini.Ia berharap bisa menjalin hubungan lebih dengan Adam dan siap menanggung risikonya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tuan Bara (Hasrat Terpendam Sang Majikan)

read
113.8K
bc

T E A R S

read
312.8K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.4K
bc

Everything

read
278.3K
bc

Kupu Kupu Kertas#sequel BraveHeart

read
44.1K
bc

CUTE PUMPKIN & THE BADBOY ( INDONESIA )

read
112.5K
bc

MANTAN TERINDAH

read
7.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook