Orlando sangat tahu, bahwa aksinya mengurung diri pasti membuat khawatir keluarganya dan juga si bawel Anika. Tapi baginya yang ia butuhkan hanya menepikan dirinya dari lingkungan sekitar yang hanya akan menyakitinya. Dia merasakan sakit luar biasa setiap kali melihat Mamanya tersenyum ke arah dirinya, Papanya yang beberapa kali menepuk bahu nya dengan maksud menguatkan, juga kedua kakaknya yang selalu berkata semua baik-baik saja. Padahal Orlando bukanlah Azalea yang mampu di tenangkan dengan cara itu. Dia paham seberapa berat derita yang di tanggung keluarganya setelah kehilangan Orin. Adiknya... Adik yang paling Orlando sayang, Adiknya satu-satunya yang pamit berkemah selama tiga hari. Tapi tidak pernah pulang dengan senyum ceria seperti biasanya karena kesalahan fatal yang ia lakuka

