10

1526 Words
Selama sembilan hari setelah penutupan pendaftaran acara Try To Love On 30 Days ini semua nya masih memikir kan tentang kira-kira siapa yang akan dipilih oleh Klub Jurnalistik untuk menjadi player dalam acara tersebut. Setiap hari seluruh anggota Klub Jurnalistik selalu lembur sampai malam karena mereka harus memutuskan bersamaan jadi mereka mengerjakan di sekolah. Bahkan mungkin hari ini mereka juga akan lembur. Sebenar nya hari ini hanya tersisa beberapa saja yang menjadi kandidat kuat karena mereka sudah menyingkirkan yang lain nya kemarin, mereka sudah menyingkirkan semua nya. Sekarang ini hanya tersisa sekitar dua puluh lima saja. Dan ini adalah hal yang paling sulit untuk anggota Klub Jurnalistik. Karena saat terjadi pemilihan ini nanti pasti akan menimbulkan banyak pro dan kontra karena akan banyak kepala yang mengajukan orang yang berbeda-beda menurut pemikiran mereka dan nanti yang akan menjadi penentu adalah Gabriel. Tapi biasa nya Gabriel menentukan juga dari usulan anggota nya. "Eh nanti penentuan nya dari mereka semua kan? Waduh pasti keadaan Ruangan Klub Jurnalistik nanti bakalan awur-awuran sih. Ya secara kan mereka semua pasti pada mikirin ini itu hahaha." ujar Nabila kepada yang lain. "Yapp, dan pasti banyak perbedaan pendapat karena memang hanya satu orang yang akan mereka pilih sebagai orang yang menjadi player di acara Try To Love On 30 Days ini." ujar Meira menambah kan pemikiran nya itu. "Haduh gua malah makin deg-degan aja sih mikir nya tuh. Btw pengumuman besok jam berapa ya?" tanya Naura kepada mereka berdua itu. "Nah itu yang makin bikin deg-degan Nau. Kita semua ga ada yang tahu kapan tepat nya pengumuman itu kita cuman tahu tanggal nya aja. Bahkan nih ya dari Klub Jurnalistik pun cuman Ketua sama Wakil nya aja yang tahu. Anggota nya pun juga ga tahu kapan pengumuman." ujar Nabila pada Naura. "Wadaww mendebar kan sekali ya kalo kayak gini. Bener-bener top dah ini. Semoga gua yang jadi player nya ya hehehe." ujar Naura ke mereka. "Iya Nau, iya pasti kita doain kok. Tenang aja Nau." ujar Meira tersebut. Kini mereka yang sedang berada di kantin itu pun kembali memakan bakso yang tadi mereka beli. Naura memang sudah mau ke kantin saat ini tidak seperti beberapa hari yang lalu dimana ia masih tidak mau ke kantin. Sekarang ia mungkin sudah terbiasa ketika melihat Nevan dan Tania bersama karena ia sudah benar-benar tahu bahwa mereka hanya sahabat saja, ya meski pun Naura tahu bahwa seperti nya Tania menyimpan rasa ke Nevan. Sementara perasaan Nevan ke Tania ia sama sekali tidak tahu karena Nevan ini sangat baik menyimpan perasaan nya, lagi pula ia baik pada semua orang. "Tan, Lo ini yakin mau ngejar Naura? Kok gua liat dia sama sekali ga ada interest ke Lo ya? Atau cuman perasaan gua aja ini?" tanya Fatan ke Titan. "Bukan perasaan Lo aja kok Tan. Gua juga tahu kalo Mau ga ada interest sama gua, dia ga tertarik sama gua tapi ya ga tau aja gua seneng aja gitu kalo tiap kali ada di dekat dia. Lagi pula kan bisa aja gitu misal nya kalo dia bakalan interest sama gua setelah beberapa bulan dekat kan hahaha." ujar Titan itu. "Ya iya sih tapi gua ngeliat nya Naura itu suka sama cowok lain sih. Tapi gua ga tau siapa cowok nya. Kalo di kelas nya sih yang paling dekat sama Naura itu si Ilham. Kata nya sih mereka udah bareng sejak TK, cuman pas SD bareng tiga tahun aja. Sisa nya ga bareng mereka. Nah pas SMP sama SMA tuh sekarang baru bareng lagi." ujar William kepada mereka semua saat ini. "Lah anjir tahu bener Lo tentang mereka? Fans nya Lo apa gimana? Eh tapi itu mereka seriusan bareng Mulu? Wah jangan-jangan jodoh itu mereka. Gila sih kalo bener-bener jodoh mah. Mantap betul." ujar Gio tersebut saat ini mendapat kan delikan dari Titan. Gio pun sekarang cengengesan saja. "Btw Tania belum nyerah juga ya meski pun ga pernah di balas perasaan nya sama Nevan. Salut gua sama tuh anak, tapi agak ngeri juga sih. Dia kayak udah bukan suka lagi tapi udah obses gitu ga sih?" tanya William tersebut. "Woy bentaran deh bentar kenapa kok malah jadi gosip sih kita. Wah ga bener ini udah circle kita. No gosip gosip lagi ya guys." ujar Titan ke mereka. "Hahaha anjir bener juga kata Lo Tan. Ngakak bener sih gua sekarang tuh. Mending gua beli batagor aja dah kalo gini." ujar Gio pada mereka itu. Sekitar lima menit kemudian bel masuk berbunyi, mereka semua saat ini sudah ada di kelas mereka masing-masing. Naura sedang mengobrol dengan Ilham tentang game yang sering mereka main kan itu karena Nabila dan Meira masih ada di toilet sekarang. Mereka kini masih mengobrol tentang hal itu dan hingga ada kabar dari mereka bahwa tidak ada guru, jadi kelas mereka free sekarang. Langsung saja Naura saat ini ikut Ilham ke barisan belakang yang mana disana terdapat banyak sekali bangku memanjang. Naura duduk disana bersama dengan Ilham dan beberapa teman yang lainnya, teman cowok maksud nya karena memang permainan ini biasa nya dimainkan cowo. Namun Naura juga memain kan nya. Saat ini Naura pun sudah masuk ke permainan Mobile Legends tersebut. Sekarang ini Naura duduk disana sembari menyender kan kepala pada Ilham. Ya memang bagi yang tidak tahu tentang mereka berdua mungkin akan berpikir bahwa Ilham adalah pacar dari Naura karena memang sesekali mereka terlihat bersama tapi sesekali mereka juga sering berdebat, tapi mereka banyak cute nya jadi akan banyak yang berpikir bahwa mereka benar-benar sangat bahagia jika bersama-sama. "Ayo woy maju dong Lo pada. Gimana sih." ujar Naura kepada yang lain. "Iya-iya nyonya sabar napa sih. Ini kita juga udah mau maju." ujar Ali. "Gitu dong, bantu sini. Tank nya mana ini." ujar Naura pada yang lain. "Nau, mohon maaf yang sebesar-besarnya tapi tank nya itu Lo. Kenapa Lo masih tanya ke kita woy." ujar Ilham yang sangat gemas sekali ke Naura. "Ah iya bener juga ya Lo. Ih Iam pinter banget." ujar Naura tersebut. Mereka masih saja bermain saat ini, mulut mereka pun juga saling bersautan karena jika mereka memainkan ini langsung mereka tidak bisa hanya diam. Mereka masih bermain sementara itu di ruang guru saat ini Nevan diminta oleh guru untuk memberikan tugas ke kelas 10 IPS 2 yang mana itu merupakan kelas dari Naura. Nevan kini berjalan ke arah kelas itu. Kebetulan tadi ia baru saja mengantar kan kumpulan tugas kemarin dan saat akan kembali guru meminta nya untuk menyerah kan tugas ke kelas 10 IPS 2. Tugas ini memang merupakan tugas yang mudah dan tidak di kumpulkan sekarang. Ya, Nevan melihat tugas itu yang mana sangat mudah. Nevan sudah mulai mendekati kelas 10 IPS 2 yang mana ia merasa sekarang ini kelas itu terlalu ramai. Entah lah apa yang terjadi di dalam nya ini, ini benar-benar sangat ramai. Nevan pun masuk ke dalam nya membuat keramaian di depan sudah surut. Namun orang-orang yang ada di belakang belum tahu dan belum sadar bahwa ada yang aneh. Mereka masih main saja. "Woy ini gimana tolongin gua dong." ujar Naura karena ia dikeroyok di dalam game tersebut. Ia sudah hampir kehabisan darah untung ia menambah. "Tenang Nau gua pasti bakalan nolong Lo. Gua bakalan jadi pangeran berkuda hitam Lo hahaha." ujar Ilham yang kini menuju ke tempat Naura. "Anjir gua ngakak woy. Sumpah deh." ujar Ony kepada mereka semua. Kini mereka yang di depan sudah sangat takut karena ada Ketua OSIS disini dan seperti nya mereka akan semakin awur-awuran sekarang karena Nevan tampak berjalan ke belakang. Ke tempat dimana anak-anak gamers itu belum sadar bahwa ada yang aneh di kelas mereka. Semua nya masih diam saja bahkan kini hanya bagian belakang yang benar-benar sangat ramai. Sementara itu Nabila dan Meira baru saja sampai di depan kelas mereka. Mereka tampak heran kenapa yang lain nya terdiam sementara yang terdengar hanya suara para gamers saja. Merka mengintip dan merasa tidak ada yang aneh karena tidak ada guru disini. Namun saat mereka sudah masuk, mereka tampak terkejut dengan ada nya Nevan sedang melihat anak-anak gamers sedang bermain di belakang disana. Yang membuat mereka semakin kacau adalah mereka melihat Naura ada disana. Sebenar nya itu sudah biasa. Namun menjadi tidak biasa kwrena disana juga ada Nevan. Kini mereka pun rasa nya ingin melempar Naura dan semua yang ada di belakang itu dengan apa pun yang ada supaya mereka sadar jika sedari tadi mereka sudah di lihat oleh Nevan. Bahkan Nevan juga tampak memvideo kejadian itu. Teman-teman nya yang lain juga tampak memvideo Nevan yang sedang memvideo Naura, Ilham dan yang lain nya. Nabila dan Meira tidak bisa membiarkan ini lebih lama lagi. Mereka harus cari cara supaya semua sadar. "Nauraaaaa!!!!" ujar Nabila akhir nya, karena ia kehabisan ide untuk apa pun itu yang bisa membuat mereka sadar. Kini tidak hanya Naura saja yang menengok tapi semua orang yang ada di belakang. Naura menatap ke mereka. Namun saat mata nya menatap ke arah mereka ia melempar handphone nya karena melihat ada Nevan disana. Hal itu membuat yang lain nya juga terkejut, kini handphone itu tampak di tangkap oleh Ilham di samping nya. "Hei Nau, Lo kenapa, untung bisa gua ambil." ujar Ilham tersebut. Sekarang Naura juga sudah duduk tegap, tidak seperti tadi yang menyender kan kepala nya ke bahu Ilham. Mereka semua menatap apa yang di tatap Naura dan mereka baru sadar sekarang. Kini mereka pun berdiri dari sana. "Bermain game saat free class? Suara kalian juga sampai depan dan sangat menganggu." ujar Nevan sembari menatap satu persatu dari mereka.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD