9

1571 Words
"Makasih ya Kak Titan, Kak Titan mau mampir dulu?" tanya Naura itu. "Engga deh Mau, lain kali aja ya. Soal nya mau hujan lagi kayak nya hehehe. Lo masuk gih." ujar Titan kepada Naura dan saat ini Naura pun masuk. Kini setelah Naura masuk Titan meninggal kan halaman depan rumah Naura. Naura sekarang mandi dan berganti baju. Setelah itu ia pun melihat ** karena pengumuman penutupan dan berapa jumlah yang mendaftar adalah pukul lima sore. Sekarang sudah hampir pukul lima. Maka nya ia sekarang pun tampak sudah ada di depan ** nya tersebut. Tentu ia sangat penasaran berapa orang yang akhirnya mendaftar acara itu. Ia pun kini menunggu sembari meminum s**u hangat nya, dan saat sudah tiba waktu nya ia melihat ke arah handphone nya dan ia shock karena yang mendaftar mencapai 600 orang. Kini ia benar-benar sangat heran sekali. "Hah, ini nama nya mah untung-untungan banget kalo dapet kayak ketiban rejeki nomplok. Orang 1:600 gini gila aja. Gua mana mungkin bisa ketrima ini. Ah ga boleh, Nau ga boleh pesimis. Ingat kata Ilham kalo Lo itu harus selalu optimis dan ga boleh pesimis." ujar Naura kepada diri nya sendiri. Tak lama dua teman nya mulai menelfon dirinya. Kini mereka pun menelfon bersama-sama. Mereka tentu membahas banyak nya orang yang mendaftar acara Try To Love On 30 Days ini. Ia benar-benar kaget sekali. "Gila ya ternyata animo nya sebanyak itu woy. Eh tapi ya gua dapat bocoran nih. Kata nya yang diambil itu jadi ada dua seleksi lah inti nya, yang awal itu seleksi apa berkas-berkas nya itu full semua syarat atau ga. Nah kalo yang kedua baru seleksi mereka baca satu persatu tuh." ujar Nabila tersebut. "Wahh kalo gitu bagus tuh Nau, Lo kan termasuk yang berkas nya full tuh. Jadi masih ada kesempatan lah dan perbandingan nya mungkin juga ga akan banyak kok. Tenang aja ya." ujar Meira tampak mengatakan hal itu ke Naura. "Iya sih. I know kok, gua tau kalo intinya gua masih ada kesempatan. Tapi sumpah deh rasa nya gua itu bener-bener ga sabar rasa nya pingin cepet tahu gitu kira-kira siapa orang yang kepilih kan di acara itu." ujar Naura. Sebenar nya mereka baru akan mengetahui siapa yang akan menjadi player dalam acara Try To Love On 30 Days dalam kurun waktu sepuluh hari setelah pendaftaran ditutup. Karena ya memang banyak sekali yang daftar. "Tapi yang paling penting sih kita tunggu aja sampai sepuluh hari lagi. Gua yakin sih anak Klub Jurnalistik pasti pada begadang deh itu milih nya. Dan kalian mikir ga sih pasti mereka kebingungan milih satu diantara ratusan yang ngirim berkas. Oh my God kenapa gua ikut pusing ya." ujar Nabila itu. "Iya sih kalo gua mikir kasian sih mereka. Tapi ya udah lah ya, ini kan emang acara yang mereka buat jadi ya mereka harus ngurus nya. Eh bentar gua tadi denger kalo Lo balik bareng Kak Titan ya Nau?" tanya Meira tersebut. "Hah? Serius? Kok bisa? Tuh kan Nau, gua kan tadi udah bilang ke Lo kalo bareng gua aja balik nya. Jadi nya Lo sama Kak Titan deh." ujar Nabila. "Hehehe iya Nab, ya gua pikir Pak Bandi ga akan lama jemput nya. Eh ternyata Pak Bandi sama Bibi kena macet terus juga kena banjir tadi jadi ya udah deh turun hujan deras gua ke lobby. Disana banyak yang neduh juga termasuk Kak Titan. Gua awal nya mau pulang sendiri tapi ga jadi karena ga ada yang mau nerima gua baik taksi online mau pun ojek." ujar Naura cerita. "Jadi ya udah deh gua memutuskan untuk mengiyakan Kak Titan daripada gua nanti semakin lama disana kan. Mana dingin juga lagi." ujar Naura kepada mereka. Mereka pun setuju dengan Naura karena itu adalah pemanfaatan kesempatan yang sangat bagus di saat sedang kesulitan juga. Pembicaraan mereka selesai saat itu dan sekarang mereka sedang makan malam di rumah mereka masing-masing. Naura pun juga sedang makan bersama dengan kedua orang tua nya saat ini. Kini mereka makan dengan enak. Setelah makan, Naura kembali ke tempat tidur nya dan ia mulai tidur sekarang. Ya sebenarnya tidak selebih nya tidur karena sekarang ia tiduran sembari menatap layar TV yang sedang mempertunjukkan film kesukaan nya. Kini ia menonton film tersebut sampai ia benar-benar tidur. Pagi ini Naura berangkat sendiri, ia menyetir mobil sendiri saat ini karena ia yang meminta kepada orang tua nya. Pak Bandi biar lah ada di rumah agar jika Bibi imgin pergi ke kama pun nanti nya bisa di urus oleh Pak Bandi itu. Naura sudah sampai di parkiran mobil, kini ia sudah memarkirkan mobil. Setelah itu Naura berjalan menuju ke lobby SMA Garuda, ia benar-benar lega karena sudah sampai di SMA Garuda devab selamat. Ya walaupun ia tahu jika diri nya sudah bisa mengunakan mobil. Namun untuk parkir dia baru memikir kan hal itu entah bisa atau tidak, nyata nya tadi ia bisa memarkirkan mobil. "Nau, Lo naik apa deh berangkat nya? Kayak nya gua ga liat mobil Lo tadi di depan?" tanya Nabila yang baru saja datang juga, mereka bertemu di Lobby SMA Garuda. Kini Naura pun menyapa Nabila dan menjawab pertanyaan itu. "Hehehe gua pakek mobil sendiri Nab, jadi nya ya ga ada di luar. Ga keliatan juga." ujar Naura kepada Nabila dan Nabila pun mengangguk paham. Mereka berdua saat ini berjalan menuju ke kelas mereka, mereka banyak mengobrol juga jadi tak sadar jika ternyata ada seseorang di depan mereka. Nabila memang tidak menabrak siapa-siapa, tapi Naura saat ini menabrak seseorang di depan nya. Ia pun kini meminta maaf lagi, ia juga membatin kenapa diri nya sedari kemarin selalu menabrak cowok dari depan. "Aduh kak maaf ya kak aku ga sengaja." ujar Naura tersebut sekarang. "Ah iya ga papa kok, kalo jalan hati-hati ya lihat depan. Eh ternyata Lo lagi ya. Hobby banget sih nabrak gua." ujar seseorang yang ternyata sama dengan orang yang kemarin Naura tabrak. Siapa lagi jika bukan Gabriel, Ketua Klub Jurnalistik. Naura pun kini sedikit terkejut karena ternyata ini orang yang sama. Kini seperti nya ia tak ada lagi kesempatan untuk ikut acara tersebut. "Eh aduh iya Kak maaf ya kak. Beneran ga sengaja kak." ujar Naura itu. "Iya ga papa, tenang aja. Gua ga akan tuntut Lo kok hehehe." ujar Gabriel dengan bercanda. Ia pun mengatakan hal itu sembari mengacak rambut Naura. Namun tak beberapa lama kemudian Naura merasa ada yang mengacak rambut nya dari belakang. Ia pun bingung siapa yang melakukan. "Wah jangan gitu dong Gab, calon nya gua ini. Jangan diembat ya Gab. For this time, i'm serious." ujar Titan yang baru saja datang ke sana itu. "Astaga Tan, ngapain deh Lo tuh. Udah lah gua males berurusan sama Lo pasti lama. Gua duluan ya guys. Hati-hati ya jalan nya." ujar Gabriel ke Naura meski pun Gabriel belum tahu bahwa nama nya adalah Naura. Namun Naura cukup menarik perhatian diri nya. Pantas saja jika Titan sampai seperti ini pada nya, seperti nya ia juga jatuh pada pandangan pertama ke Naura. Sejak kemarin ia merasa bahwa Naura menarik sekali di mata nya. Namun ia sendiri juga tidak tahu bagaimana perasan nya yang pasti itu. Tapi jika ia lihat seperti nya Naura tidak ada dan tidak ingin ada hubungan dengan Titan. Itu terlihat dari ia yang melihat Naura tadi sedikit sungkan kepada Titan dan malah melihat Titan seperti hanya teman atau sekadar sahabat saja. "Morning Nau, gimana Lo sehat pagi ini?" tanya Titan kepada Naura. "Pagi Kak Titan, iya sehat kok kak hehehe. Ah iya Kak aku sama Nabila ke kelas dulu ya kak. Permisi." ujar Naura pamit kepada Titan. Ia pun pergi. "Oh my God Naura, Lo tadi berasa lagi di perebutkan antara Kak Titan sama Kak Gabriel woy. Gila sih mereka itu ganteng-ganteng maksimal dan kebangetan banget deh. Bener-bener kalo mereka udah kumpul, terus di tambah sama Kak Nevan udah deh meleleh." ujar Nabila kepada Naura itu. "Apa sih Nau, udah lah mending tuh kita masuk aja ke kelas ini. Eh iya Meira kok tumben sih jam segini belum berangkat?" tanya Naura ke Nabila. "Eh bener juga Nau, ga biasa nya Meira jam segini belum sampai. Atau dia telat bangun ya maka nya jadi telat sekolah? Atau dia emang ga berangkat hari ini? Dia ngabarin Lo ga Mau? Soal nya dia ga ngabarin gua." ujar Nabila. "Meira juga ga ngabarin gua Nab, gua ga tau juga." jawab Naura itu. "Eh kok cumab berdua aja? Biasa nya kan bertiga. Yang satu kemana emang dah?" tanya Ilham kepada mereka berdua saat mereka masuk itu. "Iya nih, belum tahu deh kemana Meira soal nya belum ada kabar. Kayak nya sih telat dia. Tunggu aja kali ya." ujar Nabila kepada Ilham tersebut. Ilham tampak mengangguk dan saat ini ia pun duduk kembali ke tempat duduk nya. Sementara itu Naura sedang mencoba menghubungi Meira, tentu ia ingin tahu apakah Meira tidak berangkat atau berangkat tapi terlambat. Ia pun sudah mengirim kan pesan kepada Meira. Dan saat bel berbunyi pesan nya itu di jawab bahwa Meira masih berada di jalan dan akan terlambat masuk ke kelas. Meira meminta nya untuk mengijin kan Meira datang terlambat nanti. Guru sekarang belum datang, begitu pun juga dengan Meira. Ini sudah sepuluh menit setelah bel berbunyi. Sekarang ini mereka belum ada guru. Namun tak beberapa lama kemudian pintu kelas mereka di buka, mereka sudah diam karena mereka kira yang datang adalah guru mereka tapi ternyata bukan. Yang sekarang datang adalah Meira. Ia pun menyengir sembari meminta maaf kepada yang lain nya karena pagi ini ia sudah mengagetkan mereka. Meira cukup lega karena ternyata guru belum datang sampai sekarang. Untung saja telat nya tidak sampai setengah jam atau berjam-jam. Kini setelah menunggu lima menit akhir nya guru mereka sudah benar-benar datang. Mereka pun sudah memulai pembelajaran mereka pada saat ini.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD