6

1505 Words
Naura sudah keluar bersama dengan Meira dan Nabila, Meira sudah di jemput saat ini. Namun Nabila dan Naura belum di jemput, mereka masih menunggu sementara Meira sudah pergi dari depan gerbang SMA Garuda. "Hadeh bisa-bisa nya ga sih tadi itu sama sekali ga ada yang tahu kalo guru terakhir itu guru yang kemarin. Hadeh jadi nya kita kan ga ada persiapan, kira nya bakalan happy-happy eh ternyata mengantuk bersama tapi harus mengsedih karena kita ga bisa tidur tadi." ujar Nabila kepada Naura itu. "Iya sih Nab, jujur aja gua tadi juga sedikit kaget sih." ujar Naura tersebut. "Tuh Tan, gebetan Lo tuh terpampang nyata belum di jemput sama sopir nya. Tawarin sana, mulai beraksi bro." ujar William kepada Titan saat mereka sedang ada di parkiran motor. Titan pun kini menatap Naura yant sedang mengobrol bersama dengan Nabila, ia pun berjalan mendekat ke Naura. "Eh Nab, bentaran deh ya. Gua liat ada kucing bagus tadi disana. Gua mau kasih makan hehehe." ujar Naura kepada Nabila dan Nabila mengangguk. Naura memang selalu seperti itu, ia selalu suka dengan kucing dan di dalam tas nya selalu tersedia makanan kucing. Jadi setiap ada kucing ia kasih. Naura berjalan mencari kucing tersebut, Naura terlihat meninggal kan Nabila membuat dahi Titan berkerut, ia bertanya kemana pergi nya Naura. "Gua samperin Lo malah pergi Nau. Apa ini pertanda kalo Lo sama gua emang ga jodoh? Ah ga mungkin lah ya Nau. Cuman pikiran gua aja ini mah." ujar Titan yang tampak ngomong sendiri sekarang. Ia mendekati Nabila. "Hi Nab, Naura tadi jalan mau kemana ya?" tanya Titan membuat Nabila terkejut karena awal nya Titan tidak ada di samping nya dan sekarang ada. "Eh Hai Kak Titan, tadi Naura ngejar kucing ke arah sana. Naura kalo ketemu kucing selalu ngasih makan kucing kak. Eh aku udah di jemput kak, Kak Titan mau ke Naura? Kalo iya tolong sampein ya kalo aku pulang duluan kak. Terimakasih Kak Titan." ujar Nabila membuat Titan mengangguk saja. Ia kini melihat tempat dimana Naura berjalan, Naura berjalan menuju belakang sekolah yang mana itu tidak mau untuk Naura karena ia akan di ganggu. Sekarang Naura sudah menemukan kucing itu, ia tampak memberi makan kucing itu. Naura belum sadar bahwa tempat yang ia pijak sekarang merupakan area belakang sekolah nya yang mana itu terlarang untuk nya menurut Ilham tadi. Ia belum sadar bahwa sedari tadi ada yang menatap Naura dengan pandangan senang lewat jendela warung ada ada di dekat sana. "Cantik nih, gua aja ya yang deketin." ujar Nico yang merupakan anak SMK Garuda. Nico ini bisa dibilang orang yang paling di takuti di SMK Garuda. "Sok atuh bos. Gas terus deh." ujar mereka semua ikut mendukung nya. Namun belum Nico beranjak dari warung jalan nya terhenti karena isyarat dari Titan. Isyarat dengan tangan yang seperti mengusir tanda bahwa Nico atau yang lain nya tidak boleh menganggu cewek itu. Sebenar nya mereka cukup heran sekarang karena sebelum ini mereka belum pernah melihat Titan begitu. Bahkan seringkali yang sudah menjadi pacar Titan pun tidak Titan tolong saat di ganggu oleh mereka. Namun cewek itu berbeda, ketika mereka belum beranjak Titan sudah memberi aba-aba untuk langsung berhenti saja saat itu. "Naura, ngapain Lo disini. Disini itu area terlarang buat cewek kayak Lo. Emang nya Lo belum pernah denger cerita tentang area ini?" tanya Titan. "Hah gimana Kak? Emang nya ini area apa Kak?" tanya Naura bingung, sekaligus takut lebih tepat nya. Ia bingung dan takut di waktu yang bersamaan. "Lo beneran belum tau? Kalo Lo kesini Lo bisa diganggu sama anak SMK Garuda. Makanya jangan kesini, ayo ke depan. Nabila tadi pesan sama gua kalo gua harus bilang ke Lo dia udah pulang." ujar Titan kepada Naura itu. Saat ini Naura melihat ke sekitar dan ternyata benar saja karena terlalu fokus mengejar kucing ia jadi tidak sadar bahwa kucing itu ternyata membawa nya sampai ke belakang sekolah. Ia pun melihat ada warung disana, banyak juga cowok-cowok disana. Namun ini aneh, kenapa mereka hanya melihat nya saja. Kenapa mereka tidak menganggu Naura saat ini? Pertanyaan nya itu terus menerus berkecamuk di dalam kepala tapi pada akhir nya ia pun mengikuti Titan untuk kembali ke gerbang depan, ia tidak mau lama-lama berada disini. Kini Naura sudah sampai depan dan benar saja bahwa Nabila sudah pulang, mungkin tadi ia sudah di jemput saat Naura pergi. Kini tinggal Naura saja, tapi tak sampai beberapa lama akhir nya sopir jemputan Naura itu datang juga. Kini ia berpamitan kepada Titan tersebut. "Kak Titan makasih ya tadi udah nolong. Aku duluan kak udah di jemput." ujar Naura kepada Titan, Titan melihat mobil yang baru saja datang dan ia pun tampak mengangguk. Kini Titan mengatakan padanya untuk berhati-hati. Setelah nya mobil Naura sudah pergi dari sana. Naura tidak bertanya kepada Pak Bandi tentang mengapa Pak Bandi terlambat menjemput nya karena tadi Pak Bandi sudah mengatakan pada nya bahwa ia kebanan jadi harus mengganti ban nya terlebih dahulu. Maka dari itu Pak Bandi terlambat. "Eh Pak itu di depan ada apa yang kumpul-kumpul gitu." ujar Naura itu. "Mau berhenti Mbak?" tanya Pak Bandi kepada Naura dan kini Naura pun mengangguk kepada Pak Bandi. Kini mereka pun menepi, Naura keluar dari sana. Ia masuk ke dalam kerumunan tersebut saat ini, ia melihat ada dua siswa dari sekolah nya yang seperti nya mengalami kecelakaan tunggal. Ia pun sudah ingin mendekat, tapi sudah ada orang yang mendekat dan orang itu juga memeluk seorang cewek yang menangis karena Kakak nya tidak sadar diri sekarang karena kecelakaan itu. Cowok itu memeluk cewek dan ia tampak menenangkan cewek itu sembari meminta yang lain menelfon Ambulance. Naura masih menatap ke arah cowok itu yang memeluk cewek. Sebenar nya Naura tidak masalah akan hal itu karena toh juga ini darurat, cewek itu memang butuh ditenangkan. Namun kenapa, kenapa cowok yang datang memeluk cewek itu harus Nevan? Sudah dua kali hari ini Naura melihat cowok itu membantu orang lain dan kedua nya adalah cewek. Bahkan sekarang Nevan masih memeluk cewek itu sebagai kekuatan untuk cewek itu. "Ga papa, tenang aja kakak Lo baik-baik aja." ujar Nevan tersebut itu. Perkataan nya menenangkan tapi ngebuat siapa pun pasti melayang. Apa Kak Nevan emang sebaik itu sama semua orang ya kak? Kalo iya, pasti berat banget ya buat milikin kakak dan pasti juga berat banget buat stay sama kakak. Batin Naura saat ini. Kini Ambulance sudah datang dan mereka pun pergi, Nevan itu berada di dalam ambulance tersebut. Sementara Naura memilih untuk pulang. Hati nya butuh rehat atas rasa iri yang ia rasakan. Naura sudah sampai di rumah, ia langsung masuk ke kamar nya sekarang. Ia berganti baju dan tiduran di kasur empuknya. Berita tentang dua siswa yang tadi kecelakaan sudah menyebar di grup-grup sekolah termasuk juga grup kelas nya. Mereka sedang membahas siapa sebenarnya yang kecelakaan karena tidak jelas dari foto, mereka malah menggaris bawahi saat Nevan memeluk cewek itu. Hal itu semakin membuat Naura bad mood. Ia berpikir kenapa harus Nevan yang menolong, kenapa harus dia yang disana. Namun pikiran nya itu pun terhenti ketika ia saat ini melihat bahwa ternyata yang mengalami kecelakaan itu adalah salah satu teman dari Nevan, maka dari itu Nevan tampak menenangkan adik teman nya itu karena mereka sudah kenal dekat. Jadi saat ini Naura merasa lega setelah membaca chat-chat yang kini berseliweran di grup. Ternyata mereka memang saling kenal. "Kak Nevan, apa kira-kira Tuhan merestui kita kak?" tanya Naura saat ini. Ia terus menerus memikirkan tentang acara Try To Love On 30 Days ini. Apa kah ia akan diterima atau tidak, hanya itu yang ada di pikiran dari Naura. Kemudian ia teringat bahwa acara itu mempunyai **. Ia pun membuka ** nya untuk melihat sudah berapa yang mendaftar acara tersebut. Ternyata yang mendaftar sudah ada 150 siswa sampai pada pukul dua tadi. Naura kini semakin berpikiran apakah ia akan bisa atau tidak, apalagi pendaftaran juga masih sampai tanggal sepuluh. Entah lah mau bagaimana nanti mereka yang pasti seperti nya anak-anak Klub Jurnalistik akan sangat sibuk mengingat mereka harus melihat dan memilah mana yang cocok itu. Aduh gua bisa ga ya, surat yang kemarin udah cukup ga ya. Ga ada yang ketinggalan kan ya dari semua syrarat-syarat nya? Kayak nya enggak deh. Kayak nya emang udah semua syarat udah gua penuhi ga ada yang ketinggalan sih. Semoga aja deh ga ada yang ketinggalan. Batin Naura. Sementara itu saat ini anak Klub Jurnalistik sedang sibuk memilah mana yang penting dan mana yang tidak. Maksud nya ini adalah sebelum mereka membuka berkas yang dikirim oleh siswa, mereka akan melihat apa kah berkas yang dikirim dan berkas yang ada di tangan mereka itu sudah full semua syarat atau masih ada yang kurang. Mereka hanya akan menerima berkas yang full akan syarat, kurang satu syarat pun mereka akan menganggap bahwa berkas itu merupakan berkas yang tidak penting. Kenapa mereka melakukan hal ini? Karena banyak sekali yang mendaftar dan mereka juga mau mengajar kan kepada yang lain nya untuk disiplin dan teratur karena siswa disini banyak yang sering kali tidak menulis beberapa hal. Dari 150 siswa tersebut mereka ha ya menemukan 50 saja yang benar-benar sesuai syarat dan semua syarat terpenuhi. Jadi yang mereka akan lihat adalah 50 berkas itu. Mereka akan membuka dna menyeleksi nya di mulai dari sekarang karena esok mungkin akan lebih banyak lagi yang harus di seleksi.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD