BAB 17

1120 Words

Semenjak insiden sepulangnya kak Ali ke rumahku, aku terus saja diam, aku masih tidak menyangka dengan kejadian yang baru saja terjadi. Bibirku pun masih terluka akibat emosi kak Ali. Dan yang membuat dadaku sesak adalah, kak Ali pun ikut terdiam, bahkan wajahnya yang dingin kini tampak kembali. Nampaknya ada apa-apa antara kak Ali dengan wanita cantik tadi. Dan lagi ... dadaku semakin sesak mengingat wanita cantik itu. Tiba-tiba airmataku menetes begitu saja. Ternyata apa yang aku bayangkan memang benar adanya, pernikahan tidak seindah yang ada di novel yang pernah aku baca. "Kita pulang," ucap Kak Ali sambil memakai jasnya kembali. Wajahnya sangat kusut, aku yakin, pasti banyak yang ia pikirkan saat ini. Hadirku di hidupnya saja sudah membuat beban ia semakin menumpuk, apalagi untuk m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD