Bertumpuknya masalah, masih bisadiurai satu per satu. Asalkan dengan sabar dan kepala dingin. *** Elard tidur dengan bibir tersenyum. Ia tidak punya mimpi, tetapi perasaannya sedang sangat bahagia. Ini karena ciuman ringan di bibir Sasi dan Sasi tidak menolak. Begitu bahagianya, untuk pertama kalinya Elard tidak peka akan bunyi telepon. Dering ponsel terus berbunyi, kalaupun berjeda, tak kurang dari semenit dan ponsel kembali berdering nyaring. Sayup-sayup Elard mendengar ponselnya berdering. Tubuhnya menjerit ketika Elard memutar tubuhnya dari telungkup menjadi telentang. Salah satu tangannya menutupi mata karena tangkapan silau dari luar. Sedang tangan satunya meraba-raba sisi tempat tidur, mencari ponsel yang subuh tadi ia lemparkan begitu saja di tempat tidur, di sisinya. Segera di