undangan

1151 Words

Lembayung mulai merekah di langit barat, mewarnai gedung-gedung kaca London dengan semburat merah keemasan. Dari balik jendela tinggi kantor pusat Orlando Global Export, cahaya senja merayap masuk, memantulkan siluet pada meja-meja yang masih dipenuhi berkas. Jam kerja seharusnya telah usai, namun ruangan itu tetap hidup, papan ketik yang berderap, suara printer yang meraung pelan, dan aroma kopi yang sudah kehilangan hangatnya. Malam ini, lembur bukan pilihan, melainkan kewajiban. Di antara tumpukan dokumen dan monitor yang menyala, Priscila duduk tegak. Wajahnya diterangi cahaya layar, sorot matanya dingin namun dipenuhi api yang menolak padam. Jemarinya menari cepat di atas keyboard, memeriksa ulang setiap laporan transaksi, setiap anomali, setiap celah yang bisa menjadi titik masuk b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD