Cella kembali dibuat salah tingkah dengan apa yang baru saja di lakukan oleh Peter padanya, kini Cella tak tahu harus bersikap seperti apa pada kakaknya ini.
"Kenapa bengong?" degg suara Peter membangunkan Cella dari lamunannya
"Siapa lagi yang ngelamun, wlee" jawab Cella dengan menujulurkan lidahnya pada Peter
Peter hanya tersenyum lebar melihat tingkah Cella yang menurutnya selalu menggemaskan
"Hai Peter, long time no see yah?" seorang wanita cantik dengan perawakan tinggi semampai dengan polesan make up tebal dan warna baju merah membara dan sobekan rok panjang setengah paha hampir saja membuat Cella tersedak, belum lagi suaranya yang dibuat sok seksi itu membuat Cella ingin sekali ngeggaplok dan menyadarkan wanita itu agar tidak terlalu berlebihan di depan kakaknya
"Oh.. Marina, aku kira siapa, apakabar?" jawab Peter yang malah cipika cipiki dengan wanita itu, meihat adegan itu Cella hanya mencebik kesal dan membuang pandangannya ke arah lain
"Baik, kamu sendiri?" nama wanita itu ternyata Marina, bagus yah tapi gak sebagus penampilannya yang norak luwaarbiasaaahh, kata Cella.
Daripada jadi kambing conge udahlah Cella cabut aja dari tempat itu, nyari makanan atau apapun yang enak di mata enak di perut, dan akhirnya ia sampai juga di stand cemal cemil aneka dessert enak nan menggoda mata benar benar membuatnya kalap
"Cella, ini Marcella kan?" seorang pria berprawakan jangkung menyapanya kala ia tengah asik ngunyah makanan yang udah ada di dalam mulut Cella
"Ehh.. iya siapa yah?" tanya Cella keheranan
"Aldo, Revaldo.. kita dulu satu SMP satu kelas malah" jawab pria itu yang ternyata bernama Revaldo
"Oh.. iya iya inget Aldo yang suka di bawa ke ruang BP kan? Yang paling sering terlambat terus hormat ke tiang bendera selama jam pelajaran kan?" duh Cella ini polosnya kebangetan bisa gak sih itu mulutnya mikir dikit kalau mau buka aib orang
"Eh.. ingetnya kok yang itu aja, gak ada yang lain apa?" muka Aldo jangan ditanya lagi kayak apa bentuknya udah merah malu gitu udahnya dia garuk garuk kepala sendiri padahal dia gak punya kutu apalagi ketombe
"Oh.. iya yang nembak Hanna tapi di tolak itu kan?" bluuuussshhh.. hancur sudah image keren dari seorang Revaldo yang tadinya mau tebar pesona sama Cella
"Duh.. Cell, udahan ah bahas masa lalu aku yang banyak gak bagusnya itu, sekarang kuliah dimana kamu?" pertanyaan Revaldo sukses membuat Cella mengalihkan pembicaraannya ke arah lain
"Oh..kuliah di Pelita Kasih, kamu sendiri kuliah dimana?" tanya Cella balik sama Aldo
"Aku sih kuliah di Buana Jaya, gak nyangka yah sekian tahun berlalu kini kita ketemu disini, jodoh kali yah" ucap Revaldo malu malu kucing garong
"Jodoh nenek moyang loe" suara itu menganggetkan mereka khususnya Revaldo, ia langsung mendapatkan tatapan yang mengintimidasi dari seorang Peter yang tubuhnya lebih jangkung darinya
"Eh.. siapa kamu?" tanya Revaldo yang mulai keki waktu di katain begitu oleh pria yang tak dikenalnya itu
"Gue? Kenalin Peter Arnold Sutopo, calon suaminya Marcella"
"Haah!!" hampir aja jantung Cella terjun bebas turun ke lantai gara gara omongan Peter yang asal jeplak aja mulutnya
"Udah sana pergi, gak ada jodoh kamu disini" ketus Peter yang langsung bikin Cella melongo kayak kambing ompong melihat dan mendengar ucapan Peter yang lagi lagi sok berkuasa atas hidupnya
"KAK!! Kebiasaan ihh.. Cella benci sama kakak!!" saking keselnya Cella langsung menghentakan kakinya dan pergi dari Peter
"Cel, Cella.. diem dulu" pinta Peter yang kemudian memegang erat tangan Cella
"Apa sih Kak, lepasin ih.." pinta Cella yang terus meronta meminta Peter melepaskan cengkramannya
"Enggak, gak akan, kalau kamu mau diem baru kakak lepasin, mau diem gak?" jawab Peter yang sukses membuat Cella diem di tempat walaupun dengan wajah yang jutek bibir manyun kesel sama ulah kakaknya ini
"Apa sih Kak? Cepetan ngomong!!" ketus Cella gak pake basa basi
"Dengerin, kakak lakukan ini semua supaya kamu aman dari buaya buaya darat yang mencoba mendekati kamu, kamu gak tau sih kalau buaya darat udah beraksi mereka gak akan segan segan sama mangsanya" jawab Peter dengan cepat
"Kakak juga buaya darat, kakak posesif Cella gak sukaaaaa sama kakak! Minggir!!" ketus Cella lagi yang kali ini bukan jalan tapi lari biar gak bisa di raih lagi tangannya oleh Peter
"Cel, Cella.. Marcella!" panggilan Peter gak digubris sama sekali oleh Cella ia terus berlalu menjauhinya, hingga pesta usai, dan dalam perjalanan pulang mereka hanya saling diam tak ada yang bicara seorang pun memecah keheningan suasana mobil malam ini
Dan tentu saja Nyonya dan Tuan Sutopo jadi heran kerena ulah anak anak mereka ini
"Kalian berantem lagi? Cella.. kakakmu ngapain kamu lagi?" tanya Nyonya Sutopo pada Cella
"Tanya aja sama orangnya!" ketus Cella seraya membuang wajahnya ke arah jendela
"Peterrr!! Mami gak akan kasih ampun yah buat kamu" ancam Nyonya Sutopo yang mendapatkan lirikan tajam dari Peter
"Apa?? Kamu nantangin mami?" balas Nyonya Sutopo
"Enggak Mih, geer ih" jawab Peter yang kembali fokus mengendarai mobilnya, dan perjalanan merekapun tiba di rumah besar Sutopo
Cella berjalan mendahului mereka dan langsung naik ke atas tanpa mengucapkan sepatah katapun untuk mereka
"Peter, kamu apain lagi sih adik kamu? Sampai ngambek kayak gitu?" kali ini ada Tuan Sutopo yang mulai jengah juga dengan keributan anak anak nya
"Gak ada pih" ucap Peter berkilah pada ayahnya
"Kalian kalau kayak gini terus Papih kawinin baru tau rasa kalian!"
"Pih.. please, Cella bocah ingusan kali pih, ngaco!" ketus Peter yang kemudian langsung melenggang pergi dari mereka
Keesokan paginya, Cella bangun dan mendapati sudah tidak orang dirumahnya
"Lho, pada kemana ini? Padahal kan hari minggu" ucap Cella sambil celingukan cari mami sama papinya yang gak keliatan batang idungnya
"Woiii!"
"Eumbeeeee" ternyata Cella latah juga, tapi yang gitu latahnay cuman embe embean doang
"Ihh.. kakak apaan sih!" ketus Cella saat Peter datang mengagetkannya
"Mami sama papi mana?" tanya Cella pada Peter
"Churching" jawabnya singkat
"Ohh.." cuman oh doang jawaban Cella, dan kemudian ia mengayunkan langkahnya berjalan menuju dapur, namun kerena tak hati hati dan gak dikasih tau kalau lantai licin jadinya Cella kepleset dan
Aaaaaaaaa....
Tubuhnya tertahan oleh lengan kekar Peter, deg deg deg... detak jantung Cella mulai tak beraturan kedua matanya membulat penuh dan darahnya terasa mendesir kencang dengan wajah yang tampak tegang
"Seneng yah berada di pelukan kakak?" ucapan Peter langsung membangunkan Cella dari lamunannya
"Yaaaaa... dasar buaya!" Cella langsung berontak dan berusaha untuk bangun tapi lagi lagi ia sial, bukannya bangkit berdiri dengan tegak ia malah kembali jatuh dengan posisi yang seperi saat di pesta, Cella berada tepat diatas tubuh Peter dan bibir mereka saling bersentuhan satu dnegan yang lain, dan tanpa ragu Peter malah menghisapnya dengan dalam
Plaaaakkkkk!
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi kanan Peter
"Auwww" rintih peter yang wajahnya abis di gaplok sama Cella
"DASAR BUAYA!!"