Bagian Prolog
BACA DESKRIPSI!!!
Apapun akan aku lakukan. Asalkan kamu jangan pergi dari hadapanku.
Happy Reading
Saat semua orang pulang ke rumah setelah tenaga terkuras mengerjakan tugas, berbeda dengan dirinya yang masih berkutat dengan bola yang bersentuhan di lantai lapangan.
Suara tepukan di bahu membuat kegiatannya terhenti. Ia membalikkan tubuhnya dan menatap si pelaku.
"Lo nggak mumet setelah berkutat dengan mata pelajaran langsung datang ke sini?" tanya si pelaku.
Cowok itu mengabaikannya, ia kembali memantulkan bola ke lantai lapangan dan sekali-kali memasukkan bola ke keranjang.
"Ka, dia nungguin lo dari tadi. Samperin sana!" ucap Namish pada Varka.
"Dia siapa?" tanya Varka dengan kerutan di kening tanpa menghentikan kegiatannya.
"Helshah."
Tidak tahu kenapa mendengar namanya saja membuat moodnya hilang.
"Suruh dia luan. Gue masih mau disini." ucap Varka.
"Gue cuman ingatin doang." Namish membiarkan perkataannya terputus.
Namish berjalan menghampiri Varka yang membelakanginya, lalu menepuk bahu itu dua kali.
"Jangan pernah abaikan dia sampai orang lain ingin memilikinya." ucap Namish mantap.
Varka membalikkan tubuhnya dengan tangan yang menggenggam erat bola basket.
"Termasuk lo?" pancing Varka dengan tatapan berbeda.
Namish tersenyum, lalu menggeleng. "Bukan gue, tapi cowok lain."
"Kasih dia kepastian yang kuat. Gue pulang dulu." ucap Namish dan berlalu pergi dari hadapan Varka dengan mobil audinya.
Tin!
Namish mengklakson mobilnya saat melewati Helshah. Sedangkan Varka, ia memungut tas dan jaketnya yang berada di bangku keramik.
Varka berjalan menuju mobil dan mengendarainya sampai berhenti di depan gerbang.
Setelah kaca mobil di seberangnya terbuka, Varka menyuruh Helshah untuk masuk. Dengan segera Helshah mendudukkan dirinya di bagian penumpang samping Varka.
"Lo ngapain aja sih di dalam? Lama banget gue tungguin." ucap Helshah tidak tahan lagi menahan unek-uneknya.
"Gue nggak nyuruh lo nungguin gue." balas Varka dengan tenang.
Helshah ingin membalas, tapi masih ia tahan. 'Percuma ngomong sama tembok. Enggak akan ada selesainya. Untung gue sayang sama nih orang. Kalau nggak? Udah gue lempar sampai ke sungai amazon.'
"Seenggaknya lo hargain gue jadi cewek. Gue sampai rela nungguin lo di teriknya matahari." ucap Helshah sesaat.
Tidak tahu kenapa, perasaan Helshah berubah menjadi sedih melihat perlakuan Varka terhadapnya. Varka memang tidak melukainya secara fisik. Namun, Varka melukainya secara batin.
"Lo aja yang jadi cewek kecentilan. Udah disuruh pulang juga." ucap Varka dengan perkataan sarkasmenya.
"Lo ibaratkan duri dalam daging. Sesuatu yang selalu menyakitkan hati. Tapi nggak tau kenapa, gue bisa jatuh pada cowok kayak lo." lirih Helshah tersenyum tipis, walaupun hatinya merasakan nyeri.
"Gue capek sama sikap lo. Sikap lo berubah-ubah ibaratkan bunglon pada warna di sekitarnya." lanjut Helshah kian lirih.
"Sa-at gue ingin mencari kebebasan di luar sana, lo selalu cegah gue. Maksud lo apa? Lo mau lukain hati gue terus-terusan?"
Bersamaan dengan itu, Varka meminggirkan mobilnya. Ia menoleh ke samping dengan tatapan datarnya. Dapat ia lihat, bahu Helshah naik turun menandakan ia sedang menangis.
"Cengeng banget sih jadi cewek. Baru digituin udah nangis kejar gini." respons Varka setelah berhasil menarik paksa dagu Helshah.
Helshah memalingkan wajahnya. Padahal ia sudah berdoa agar tangisannya tidak meledak. Namun, Tuhan tidak berpihak padanya. Tuhan memang senang membuat ia menangis.
"Lepaskan! Gue nggak mau disentuh lo!" ucap Helshah berusaha memberontak dengan mata yang masih tertutup dan tak lupa air mata yang kian mengalir di pipinya.
"Gue nggak suka liat cewek cengeng." respons Varka.
"Gue nggak cengeng, hiks! Gu-,"
Cup!
Varka mengecup dalam kening Helshah sampai membuat si pemilik kening terdiam dari tangisannya.
Varka membawa Helshah ke pelukannya. Tangan Varka mulai bergerak ke punggung Helshah untuk menenangkannya.
"Maafkan gue yang selalu mengabaikan lo. Gue minta maaf." lirih Varka penuh sesal.
"Lo jahat sama gue, hiks! Lo nggak pernah mau menghargai gue! Lo juga nggak pernah mau tau gue terluka! Gue benci sama lo, Ka!" ucap Helshah dengan berutalnya memukul d**a Varka.
"Shhh, udah. Gue kan udah minta maaf." ucap Varka yang berusaha menjauhkan Helshah dari dirinya.
"Gue nggak mau maafin lo! Lo terlalu jahat buat gue!"
Bugh!
Varka menahan tangan Helshah yang baru saja memukul dadanya untuk kesekian kalinya. "Gue tau kalau gue jahat. Maaf, ya, sayang."
Mendengar perkataan sayang dari Varka membuat Helshah menghentikan pukulan berutalnya. Helshah memang selalu lemah dengan perkataan manis yang dikeluarkan Varka.
"Gue antar lo pulang." ucap Varka setelah berhasil menjauhkan Helshah dari tubuhnya.
To Be Continued...
739 kata
Ini cerita baru guys.. Baru netas, wkwk. Semoga kalian suka. Cerita yg lain tetap di lanjut kok. Responnya y, biar lebih semangat lagi, ok!
Helshah Syaputri Hapipa
Tejaswi Kheyla Anvy
Nikita Sadilah Irwanda
Publish: Kamis, 2 Juli 2020
Kiss jauh
linar_jha2