Tidak ada perbedaan antara tidur di rumah kontrakan dan butik. Sama-sama sepi dan sendiri, namun rumah kontrakan jauh lebih nyaman dibanding butik, meski kasur yang dimilikinya tidak senyaman kasur milik Rea. Marisa tidak bisa tidur hingga pukul satu malam pun ia masih terjaga. Tiba-tiba saja ponselnya berdering, sebuah pesan singkat masuk. Marisa segera memeriksanya dan ternyata El yang mengirimnya pesan. Marisa menghela lemah sebelum membalas pesan dari lelaki itu. Marisa hanya menjawab singkat setiap pesan singkat El. Mungkin karena sikap Marisa seperti itu yang membuat El akhirnya menghubungi via video call. "Kenapa?" Tanya El diseberang sana. Lelaki itu terlihat lebih santai, dengan hanya mengenakan kaos berwarna biru tua dan dan rambut acak-acakan. Terlihat sederhana tapi

