52

1031 Words

"Siapa?" Chandra mendekat, turut melihat siapa kira-kira yang datang bertamu di pagi hari seperti sekarang. "Diandra," ucap pria itu lirih. Wanita yang disebut namanya itu hanya tersenyum tipis. Ia menyerahkan satu keranjang buah pada Aruna. "Boleh aku masuk?" tanya Diandra. Dengan tergagap Aruna menggeser tubuhnya ke sisi kanan agar Diandra bisa masuk ke dalam rumah. Wanita itu mengamati sekeliling, tersenyum kecil dan duduk pada sofa ruang tamu. "Biar aku yang menemani Diandra dulu, kau buatlah minuman," ucap Chandra kemudian. Aruna mengangguk. Saat wanita itu hendak beranjak ke dapur, suara Diandra lebih dulu terdengar. "Tidak perlu repot, duduklah di sini dan temani aku mengobrol sebentar," katanya. Aruna dan Chandra saling berpandangan selama beberapa detik. Pada akhirnya A

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD