"Darimana saja kalian?" Diandra berdiri di ambang pintu dengan wajah terheran. Di tangannya ada sebuah kantong plastik berwarna hitam yang diasumsikan sebagai plastik sampah. "Siapa sayang?" Kepala Wisnu menyembul di balik tubuh Diandra. Pria itu terdiam saat melihat Aruna juga Chandra baru saja kembali secara bersama-sama. "Aku nganterin Aruna pulang. Sorry, kemaleman. Tadi ada urusan mendadak," ucap Chandra memberi alasan. "Iya. Tapi lain kali jangan kemaleman, nggak enak diliat tetangga," jawab Diandra. Chandra hanya mengacungkan jempol dan berpamitan pulang. Namun sebelum itu, pria itu menyempatkan diri untuk mengelus surai Aruna juga tersenyum manis ke arah gadis itu. Membuat Aruna terdiam dengan wajah bersemu. "Keluar boleh, tapi ingat waktu. Ini rumah bukan hotel!" Wisnu

