Pernikahan sederhana

1001 Words
Dengan berlinang air mata, Renata menghirup nafas panjangnya, " Bu Renata ingin sendiri dulu,Renata ingin meminta petunjuk ke pada Allah agar diberikan jalan yang terbaik, baik untuk kita belum tentu baik juga untuk Allah" akhirnya Bu Sinta meninggalkan putri keduanya dan mengecup pucuk kepalanya. "kamu pikirkan, perktaan ibu ya". ***** Setelah ia berdoa dan berfikir setiap hari akhirnya ia memutuskan untuk menerima permintaan terakhir dari kakaknya. "Bismillah, semoga ini adalah jalan terbaik yang engkau ridoi ya Allah". Renata memberitahu keluarga besarnya dan keluarga Aldrian, berbeda dengan Aldrian seminggu sebelum Renata memutuskan menerima ia sudah memberitahukan hal ini bahwa ia mau menuruti permintaan dari mendiang istrinya. keluarga Aldrian dan Renata pun senang mendengarnya. mereka memutuskan untuk secepatnya menikahkan anak-anak mereka. *** Pagi ini Renata melepas masa lajangnya hancur yang ia rasakan impian yang selama ini ia dambakan cita-cita yang ingin ia gapai kini hilang tak ada lagi sebuah harapan yang ada hanyalah perjalanan hidup yang hampa, setelah selesai berhias ia keluar menuju tempat yang sudah disiapkan di pelaminan hanya ada kerabat terdekat dan pengantin pria dihadapannya bukan lah Davin pria yang ia cintai ia tak pernah tau hidup,jodoh dan maut seseorang. "ya Allah semoga ini adalah pilihan hidup yang benar engkau pilihkan untuk ku" keduanya bergumam dalam hati. dengan satu tarikan nafas Aldrian resmi menjadi suami Renata, ada sosok Davin disana melihat wanita yang dicintainya kini milik orang lain ia tak bisa berbuat apa-apa ini adalah keputusan dr kedua keluarganya Renata ia harus merelakan wanitanya bersanding dengan pria lain bahkan ia siap jika nanti Renata tak bahagia ia akan menggantikan posisinya disana "aku akan menunggu mu Rena aku siap jika kamu tak bahagia aku siap menjadi pelindungmu" gumamnya dalam hati. setelah memakaikan cincin Renata mencium punggung tangan suaminya dan Aldrian mengecup kening istrinya ia masih teringat dua tahun lalu mengecup istrinya ririn dan kini ia kembali mencium istrinya namun bukan wanita yang ia cintai. Renata menatap Davin dengan tatapan yang penuh dengan kesedihan mengisyaratkan bukan Aldrian yang harusnya disini namun dia yang ia inginkan. setelah akad nikah selesai, kerabat yg datang berjabat tangan tak terkecuali Davin "jaga Renata mas, bahagiakan Renata, jika mas tidak mampu aku yg akan menggantikannya" Davin berbisik ditelinga Aldrian. Renata tak kuasa menahan air matanya ia malah pergi ke kamarnya untuk mengurung diri ia tak sanggup bertatap muka dengan Davin. dan pada akhirnya hanya pengantin pria lah yg hanya ada di pelaminan "untung saja hanya soudara-soaudara saja yang datang, jika kamu belum bisa menerimaku Renata, aku akan mengerti, dan tidak akan mungkin membiarkan kamu masih mencintai Davin kekasihmu, pasti itu akan menyakitkan" batin Aldrian. *** Malam harinya Renata diboyong kerumah Aldrian rumah yang belum sempat ia tinggali bersama istrinya namun kini Renata yang justru menempatinya karna rumah yang Ririn dan aldrian impikan barulah selesai. Renata menggendong Ciya dan Aldrian mengendarai kendaraannya dengan lembut Renata mengelus pipi Ciya yang sedang terlelap sesekali ia juga mencium bayi mungil itu. karena menghilangkan rasa canggung antara keduanya. Aldrian tetap fokus ke depan meski ia sesekali mencuri perhatian pada keduanya. *** Sesampainya dirumah mereka disambut oleh asisten rumah tangganya, mbak Iyem namanya. "malam nyonya, malam tuan" mereka hanya tersenyum ini kali pertama Renata disambut oleh asisten rumah tangga dan ia dipanggil dengan sebutan nyonya "ya ampun kaya gini jadi orang kaya, apa ini alasan ka Ririn tidak ingin suaminya jatuh ke tangan orang lain, astaghfirullah" Renata menepuk jidatnya sendiri untuk menyadarkannya. "mas kita tidur ga satu kamar kan?" Aldrian hanya tersenyum "mas.. ko cuma senyum" Renata merajuk sama seperti Ririn ketika sedang merajuk "terserah kamu" Renata tersenyum girang "makasih ya mas,aku mau tidur bareng Ciya" Aldrian menggeleng dibenaknya ia tak menyangka akan menikah dengan wanita yang ke kanak-kanakan berbeda dengan Ririn. *** Dari hari ke hari genap sudah pernikahan mereka satu bulan, Renata yang masih cuek seolah ia masih belum menikah selain ia berbagi waktu dengan Ciya ia juga berbagi waktu dengan kuliahnya hampir setiap hari tak ada waktu bertemu dengan Aldrian sampai-sampai ia lupa bahwa ia telah menjadi seorang istri. Aldrian masih menerima tingkah istrinya sampai pada akhirnya Aldrian memberanikan diri untuk komunikasi dengan istrinya ia menelfon Renata tentang keberadaannya "halo assalamualaikum" Rena mengangkat telpon "walaikumsalam" jawab Renata singkat. "kamu dimana Renata, bisa kita bicara?" Rena dengan gugup menjawab ia sedang ada di kampus untuk mempersiapkan acara wisudanya nanti satu Minggu lagi "aku sedang di kampus mas, kenapa? aku sedang gladi untuk acara wisudaku nanti" Aldrian kaget ia tak mengetahui informasi bahwa istrinya akan wisuda "kok kamu ga ngomong sama mas. klo kamu mau wisuda, kapan? biar mas bisa ijin ga masuk kerja?". tanya Aldrian " seminggu lagi. klo mas sibuk ga papa kok, aku juga blm kasih tau ibu dan ayah" Aldrian kaget "ko bisa, kamu tak memberitahu ibu dan ayah? kamu mau jadi anak durhaka. oke tunggu aku jangan kemana- mana aku jemput kamu" belum sempat Rena bicara sambungan telp ditutup oleh Aldrian. "aih, ditutup lagi" kesal Renata, padahal ia masih ingin bersama dengan teman-teman nya. *** Aldrian. sampai diparkiran ditekannya nomer Renata "halo, mas ada di parkir mobil" Renata kaget karna ia sedang berjalan dengan Davin beserta dua orang sahabatnya dilihatnya mobil berwarna putih terparkir di area kampus Renata merasa tak enak dengan Davin karna ia tidak ingin Davin tau kalo hubungannya dengan suaminya belum membaik seperti yang sering ia utarakan bahwa pernikahannya bahagia meski baru satu bulan. Aldriaan melihat Renata yang sedang tertawa bersama teman-temannya merasa ini tak adil baginya. "bisa-bisa nya, ketawa ngakak, padahal suaminya selama satu bulan tersiksa, sial ada Davin lagi bisa-bisa nya jalan bareng sama mantan pacarnya, jangan harap kamu bisa bertemu lagi dengan mantan kekasih hati, sedangkan aku berusaha sekuat hati untuk mampu memberikan hatiku untuk menerima kamu sebagai istri aku". batin Aldrian sambil melambaikan tangannya apda Renata ia berdiri dan bersandar di mobil kesayangan miliknya, "Renata, bukannya itu suami Lo ya, tuh disana, tumben nyusulin Lo udah janjian emangnya" tanya temannya. Davin menatap Aldrian dan Renata "terasa sesak didada, melihat kamu dengan orang lain" batin Davin, ia sangat sedih merelakan kekasihnya dengan orang lain. ia membayangkan jika ia yang berada disamping Renata.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD