2

1519 Words
Sementara Jihan dan Lana sedang memfotokopi lembar materi itu, yang lainnya memilih untuk pergi ke kantin. Memang seringkali pelajaran olahraga bisa dijadikan alasan bagi mereka untuk berada di kantin karena pelajaran olahraga juga kebanyakan tidak di kelas. Lagi pula guru mereka juga membolehkan mereka untuk pergi ke kantin. Guru olahraga mereka itu memang sangat mengerti tentang mereka dan sangat baik kepada mereka. Makanya setiap pelajaran olahraga mereka selalu bersemangat. "Tha, Lo datang ke acaranya Winny?" tanya Leo kepada Talitha saat ini. "Kalo gua sih tergantung aja sama Kak Tania. Kalo dia berangkat ya gua berangkat, kalo ga ya enggak." ujar Talitha kepada Leo dan Elga saat mereka sekarang sedang menuju ke kantin sekolah. Mereka pun tampak mengangguk. "Eh itu Tania, tanya deh sama dia sekarang." ujar Elga kepada Talitha. "Bener juga sih, wait for a minutes." ujar Talitha pada mereka berdua. Talitha pun langsung berjalan dan sekarang ini ia sudah dekat dengan Tania dan ia langsung bertanya kepada Tania. Sepertinya Tania sedang mengurus tentang olimpiadenya sekarang ini karena ia terlihat bersama dengan Zidan. Tania berhenti dan mendekati Talitha sembari tersenyum. "Ada apa Tha?" tanya Tania kepada Talitha. Sebenarnya hubungan mereka baik-baik saja, Tania juga sangat baik layaknya kakak dan adik ke Talitha. Hanya saja yang membuat hubungan mereka terasa sedikit canggung karena Papa mereka yang hanya memikirkan tentang Tania saja. "Ntar Lo ada acara ga Kak? Kita di undang di partynya Winny. Kalo Lo datang gua juga datang. But kalo ga bisa gua bisa bilang sama Winny nanti." ujar Talitha kepada Tania dan Tania sekarang ini tampak berpikir sebentar. "Bisa kok gua Tha, nanti kita berangkat bareng ya." jawab Tania itu. "Oke siap kak, makasih ya kak. Gua mau ke kantin dulu." ujar Talitha. Tania mengangguk dan sekarang ini Talitha sudah berjalan kembali ke arah Leo dan Elga. Mereka pun sudah pergi dari sana. Sekarang ini mereka sudah berjalan menuju ke kantin, sebentar lagi mereka sudah akan sampai ke kantin sampai tak lama kemudian terdengar teriakan dari guru BK mereka. "ARES MAU KEMANA KAMU!" ujar guru BK mereka yang terkenal killer. "Ya Tuhan Pak, saya cuman mau pergi ke kantin sebentar kok Pak. Lagi pula kan latihannya belum dimulai kak, ini juga olimpiade masih lama Pak." ujar Antares sembari masih berlarian di kantin sekolah mereka tersebut. "Kamu itu ya Antares, berhenti disana kamu. Pokoknya kamu harus ikut saya lagi pula kakak-kakak kelas kamu sudah ada di sana, teman-teman kamu juga. Cuman kurang kamu saja." ujar guru BK yang sepertinya sangat lelah. "Itu yang namanya Ares?" tanya Talitha kepada Elga dan Leo meskipun ia tidak melihat wajah Ares karena Ares membelakangi dirinya sekarang ini. "Iya, itu dia Antares." ujar Leo menjawab pertanyaan dari Talitha. "Mending ke kantin B aja deh." ujar Talitha kepada Leo dan Elga. Meskipun bingung mereka pun ikut saja. Sekarang mereka pergi ke kantin B. Sekolah mereka memang terdapat beberapa kantin jadinya mereka bisa memilih semuanya. Sekarang ini mereka sudah sampai dan langsung memesan makanan. Saat duduk, Winny yang tadinya ada di meja lain menjadi oindah ke mejanya sekarang ini. Ia tersenyum kepada mereka semua. "Hai guys, gua gabung ya." ujar Winny dengan senyumannya tersebut. "Ah iya Win, Tania bisa datang nanti sama Talitha." ujar Leo mengatakan pada Winny yang mana kabar itu membuat Winny sangat bahagia saat ini. "Serius Lo? Ah pasti Lo bohong kan? Tha, itu yang dibilang sama Leo beneran?" tanya Winny yang sebenarnya sangat berharap bahwa itu benar. "Iya kok, udah bener Win. Gua tadi udah tanya sama Kak Tania waktu mau ke sini. Dia bisa ikut." ujar Talitha dan Winny terlihat sangat bahagia. "Okay deh, thank you ya Talitha. Lo terbaik deh." jawab Winny tersebut. Terbaik karena bisa ngajak Kak Tania pergi ke party Lo ya Win. But, it's okay lagi pula gua hidup dengan cara seperti ini kok dari tahun ke tahun juga masih sama saja semuanya. Batin Tania yang tidak bisa ia katakan itu. Mereka sekarang sudah mendapatkan makanan mereka dan sekarang ini tampak mereka sedang menyantap makanan mereka. Mereka masih disana hingga keadaan kantin sudah dipenuhi oleh siswa yang lainnya juga. Siswa yang datang saat istirahat karena sekitar sepuluh menit tadi bel istirahat sudah berbunyi. Talitha masih disana, ia juga menambah minum. Ia memang tidak suka bersosialisasi tapi ia tidak introvert atau menjauhi tempat ramai. Ia masih biasa saja jika berada di tempat ramai karena meskipun tempat itu ramai ia tetap merasa sepi dengan dirinya sendiri. "Lo berangkat sendiri atau sama Tania nanti Tha?" tanya Leo. Memang Leo dan Elga tidak memanggil Tania dengan embel-embel kak karena mereka juga dekat dan bahkan sudah dekat dari dulu juga. Tania sendiri yang minta. "Gua sama Kak Tania tapi gua juga ga tahu sih nanti bareng semobil atau ga. Kan biasanya Kak Tania mau mampir kemana dulu gitu." ujar Talitha. "Ya udah Lo bareng aja sama kita. Kalo Tania ga mau mampir kemana-mana sekalian nanti bareng aja sama kita. Tenang, aman banget dan kita bakalan anterin sampai ke rumah pokoknya." ujar Elga kepada Talitha. "Ya nanti deh gua kabarin kalo udah tanya sama Kak Tania." ujar Talitha. Mereka sekarang sudah selesai makan dan mereka menuju ke kelas mereka kembali. Mereka hanya bertiga karena tadi Winny sudah pergi ke kelas duluan. Talitha sekarang ini tampak berjalan dengan biasa saja, lagi pula memang dirinya sangat biasa dan juga dirinya tidak spesial di sini. Saat ini Leo memisahkan diri dari mereka karena Leo ingin mampir ke kantin. Hanya tinggal Elga dan Talitha saja sekarang ini, mereka berjalan biasa saja sampai ke tempat tadi mereka bertemu dengan Tania. Mereka bertemu lagi dengan Tania, langsung saja Elga dan Talitha mendekati Tania saat ini. "Tan, Lo tar malem mau mampir kemana-mana gitu ga? Kalo ga biar nanti gua sama Leo jemput Lo sama Talitha. Bareng aja sama kita." ujar Elga. "Gua ga mampir kemana-mana sih, ya udah deh boleh. Jemputnya pada on time ya nanti. Awal Lo ga on time." ujar Tania kepada Elga itu. "Yee, kalo ga on time mah itu gara-gara Leo si tukang ngaret." ujar Elga. "Ya udah deh gua mau ke kantin, laper nih. Duluan ya Tha, Ga." ujar Tania dan mereka mengangguk. Sekarang ini mereka berdua melanjutkan perjalanan menuju ke kelas mereka lagi. Sekarang mereka sudah berada di depan kelas tapi mereka memilih untuk duduk di depan kelas terlebih dahulu. Mereka hanya duduk dan sesekali mengobrol juga, tapi ya obrolan mereka hanya membicarakan masalah materi pembelajaran dan tugas saja. "Kapan-kapan ke mana gitu buat refreshing yok Tha." ujar Elga itu. "Lo gila? Ini pertama kali masuk sekolah di kelas 11 dan Lo udah ngajak refreshing? Emang Lo udah mumet atau gimana dah?" tanya Talitha. "Yeee gua kan bilang kapan-kapan bukan sekarang maksud gua mah. Ya paling sebulan lagi sih hahaha." ujar Elga dengan nada bercandanya itu. "Yee dasar emang ya Lo, baru sebulan udah mumet Lo mikir sekolah. Gimana besok kalo Lo udah kuliah? Beuh makin mumet deh Lo kalo kayak gitu. Bisa-bisa Lo langsung stres pokoknya." ujar Talitha kepada Elga itu. "Ya Tuhan bapak kenapa bapak seneng banget ngejar-ngejar saya sih? Bapak ga suka kan sama saya pak? Sumpah saya masih suka sama cewek pak beneran deh pak." ujar seseorang sembari berlarian di koridor sekarang ini disusul oleh guru BK yang tampak sangat kesal kepada siswa tersebut. "Ares, kamu ini benar-benar ya. Saya capek sekali sama kamu. Jangan lari lagi Antares " teriak guru BK yang tetap mengejar Antares sekarang. "Dia lagi?" tanya Talitha dengan heran kepada Elga yang mengangguk. "Udah biasa mah kalo Ares di kejar-kejar sama guru." ujar Elga itu. "Kurang kerjaan dia." ujar Talitha kemudian Talitha masuk ke dalam sekarang ini. Ia masuk dengan diikuti oleh Elga di belakangnya. Mereka duduk di bangku mereka dan tak lama kemudian Leo datang ke kelas mereka. "Lah kenapa baju Lo? Lo mandi di toilet tadi?" tanya Elga karena melihat baju Leo yang terlihat basah. Entah kenapa bisa sebasah itu juga saat ini. "Enak aja ngapain gua mandi di toilet sekolah. Ini gara-gara Antares nih. Pak Bambang salah ngguyur orang. Dia ga lihat-lihat jadinya dia langsung ngguyur dan akhirnya kenanya ke gua dah." ujar Leo dengan kesal tapi berhasil membuat Elga dan Talitha sekarang ini tertawa ngakak. "Hei, sumpah gua ngakak sih ini. Gimana bisa dah Lo bener-bener lagi sial sih hari ini. Yang sabar ya Leo." ujar Talitha kepada Leo yang masih kesal. "Lo sumpah lucu bener, ganti baju Lo sana kayak ga punya baju lain aja." ujar Elga kepada Leo karena mereka semua punya baju cadangan di loker. "Ya ini gua ke kelas juga mau ganti baju." ujar Leo tersebut. "Terserah Lo deh pokoknya." ujar Elga kepada Leo dan sekarang ini tampak Leo mengambil baju dan langsung mengganti disana membuat beberapa cewek langsung menjerit karena terkejut. Untung saja hanya baju yang basah. Memang Leo ini kadang-kadang tidak pernah berpikir jika melakukan sesuatu. Sekarang ini akhirnya Leo sudah berganti baju dan ia juga sudah bergabung dengan yang lainnya. Ia kembali menceritakan tentang kekesalannya pada Antares dan ia janji akan membalas Antares meskipun ya mereka memang bercanda saja hari ini. "Kurang kerjaan banget Lo balas orang yang kurang kerjaan." ujar Talitha. "Apa sih Talitha gua ga mudeng Lo ngomong apa." jawab Leo. "Udah deh lupain aja, gas belajar." ujar Talitha kepada mereka itu.

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD