Waktu bergulir begitu cepat. Sebulan berlalu sejak keluarga Abi datang melamar Naura secara resmi. Ya, kali ini benar-benar resmi dengan membawa keluarganya, dan dari pertemuan itu Naura baru tahu bahwa Abi sudah tidak memiliki Ibu. Maka dari itu anggota keluarga yang Abi bawa ke rumah Naura saat itu terdiri dari Ayah, Kakek dan Nenek yang menyampaikan maksud kedatangan mereka dengan begitu baik. Naura tidak menyangka, kalau keputusan Abi ternyata didukung oleh keluarganya 100 persen. Naura pikir—atau mungkin sedikit berharap kalau keluarga Abi sama sekali tidak menyetujui keputusan putranya untuk menikah di usia yang tergolong masih muda, apalagi wanita yang Abi hendak nikahi itu 10 tahun di atas putra dan cucu mereka. Itu jelas seharusnya menjadi pertimbangan besar bagi keluarga pemuda

