On The Way

1250 Words
(Author) Ezot menusukkan tatapan tajam pada Eja, sewaktu dia tau jika Eja membawanya ke sini. Ke tempat yang sama sekali tak ingin Ezot kunjungi. "Lo apa-apaan deh bawa gue ke rumah? Aih ini tuh masih kebilang pagi menjelang siang, Ali!! Gue bosen kalau harus pulang. Tau gini gue gakkan mau ikut lo, Setan!" ujar Ezot dengan geramnya. "Eeh jangan setan setan, Illy sayang. Harus tunduk sama calon suami." Ezot membungkam mulutnya seketika. Panas ... Menyergapi pipi chubbynya. Apaan sih nih anak? Mau baperin gue lagi? Eja melenggang turun dari mobilnya. Membukakan pintu untuk Ezot yang masih terdiam. "Turun lo!" "Yaudah sih...," sahut Ezot tak kalah ketus. "Jalan, b**o!" perintah Eja hanya ditanggapi Ezot dengan delikan mata. "Santai, coeg!" jawab Ezot. Mereka berjalan beriringan menghampiri wanita paruh baya yang Ezot kenal di depan pintu sana. Sekali lagi, tatapan penuh tanya Eja terima dari mata indah Ezot, membuat Eja terkekeh dalam diam karena wajah cemberut Ezot itu sangat teramat menggemaskan. "Euuuhmmm gemes deh sama dedek gemes!!" Eja menguyel-nguyel pipi gembil Ezot dengan tak santai. Membuat sang empunya pipi memekik kesakitan. "Anjor sakit!!!" pekik Ezot penuh protes. "Suruh siapa lo gemesin?" Blush again! "Assalamu'alaikum, Tante!" Eja mengecup punggung tangan Qory dengan sopannya. Meninggalkan ekspresi bingung tertampang di wajah cantik Ezot. Kenapa mereka kenal? "Sayang ... Salam dong sama Maminya." GLEK! Ezot memandang garang Eja yang memanggilnya sayang. Dan mengalihkan pandangannya pada Qory yang tersenyum penuh arti. "Lo apaan sih sayang sayangan sama gue? Cari mati lo, peang?" bisik Ezot disertai tangan jailnya yang mencubit pinggang Eja dengan jurus hot jeletot. "Mam ... Liat, Mam! Sama calon suaminya kasar. Kdrt ini mah," adu Eja pada Qory. Qory terkikik melihat Ezot yang membelalakan matanya lucu. "Santai kali ah, Zot. Mami udah tau kok kalau kamu pacaran," ucap Qory dengan enaknya. "Apaan sih, Mam. Siapa yang pacaran sama si Kacrut ini? Ogah!" "Euuuhmm ogah apa ogah?" goda Qory. Ahh si Mami apaan coba?! Bikin gue malu aja. "Udah ahh, nih..." Qory menyodorkan ransel berwarna biru milik Ezot dengan isi berbagai pakaian dan perbekalan lainnya. Melihat hal itu, Ezot menautkan kedua alis tebalnya karena sekarang dia tidak tau maksudnya apa. Berselang waktu ... Ezot mendongakkan kepalanya, menatap Maminya dengan mata yang berkaca-kaca. Diraih dan digenggamnya kedua tanggan Maminya dengan wajah yang memohon. Kening Qory berkerut, tanda jika sekarang dia kebingungan atas perilaku Ezot. "Mami usir Ezot? Salah Ezot apa Mami? Maafin Ezot kalau Ezot suka nyolongin uang Mami yang nyempil bawah baju di lemari. Maafin Ezot kalau Ezot suka matiin listrik kalau Mami lagi nonton film india utaran...ehh utaran bukan sih? Pokoknya film yang tayangnya berjam-jam dari jam 3 sore sampai jam 7 malem itu. Maafin Ezot kalau Ezot suka nyolong mangga di rumah Pak RT tapi nggak bilang-bilang. Maafin Ezot kalau Ezot suka bilang Mami peang dalam hati. Maafin Ezot, Mam!!!" Wajah bingung Qory berubah menjadi wajah galak. Eja yang melihat kekonyolan ibu dan anak ini hanya terkikik geli. Eja menatap lekat Ezot di depannya. Hatinya serasa damai seketika. Nih anak makin-makin aja deh. Gatau apa hati gue udah meleleh-melumer sampe tumpeh-tumpeh. Ezot Ezot ... Sa ae lu! Lamunan Eja terhenti ketika pekikan sakit Ezot memenuhi sudut halaman ini. Membuat semua burung yang berlalu-lalang pingsan seketika. Oke, ini lebay! "Mami ... Mami sakit aw aw aw huaaa! Aaah Mami sakit!!" semprot Ezot ketika jari cantik nan lentik milik Qory memelintirkan telinganya. Sampai panas rasanya... "Tante ... Tante kasian dong," ucap Eja membujuk Qory. Karena ntah kenapa, hatinya merasa tak rela melihat Ezot kesakitan. "Untung pacar kamu yang dianggep kacrut ini bela kamu. Kalau nggak, habis kamu di tangan Mami. Mami punya jurus baru yang diajarkan Mama Sinchan kemarin, bisa patah kuping kamu kalau kena jampi-jampinya. So ... Jangan macem-macem." Eja tertawa keenakan melihat tingkat ibu dan anak yang sebelas dua belas gilanya. Mengundang tatapan datar wanita dengan dua kategori usia berbeda di depannya. Gokil... "Nggak ada yang lucu, Oon!" "Aaww sakit dong, Yang... Jangan jitak-jitak, elus-elus kan lebih madep!" "Yang yang yang yang palalu peang, coeg!" "Ehh jangan gitu sama calon suami." sergah Qory membuat hati Eja menghangat. Lampu hijau cuy... Kan kalau lampu merah udah khatam gue. Sampai kapan gue ngejomblo ae? "Jadi maksudnya apa ini?" Ezot mengangkat ransel biru itu dengan wajah bertanya-tanya. "Ya buat perbekalan kamu lah," cerca Qory. "Perbekalan kemana Mamiku yang cantik? Emang Ezot mau kemana?" "Kan mau latihan honeymoon sama Eja," jawab Qory membuat Ezot membulatkan matanya. Tak lama lirikan tajam, Eja terima kembali dari Ezot. "Enggak kok. Bukan. Gue mau ajak lo liburan ke villa gue. Ahh si Tante kayak yang diizinin aja Eja grepe-grepe Ezot," cerca Eja. "AWAS KALAU BERANI!" Qory memandang garang Eja dan memasuki rumah dengan segera. "Maksud lo apa sih? Lo juga, kenal Mami gue darimana?" "Lupa ya ... Lupa kalau Mami lo ama Mama gue sahabatan. Kebetulan waktu gue ke toko nyokap, Mami lo dateng dan kita ngobrol. Ada yang salah?" Eja melenggang dari hadapan Ezot. "Heh! Ya jelas salah, O2N! Lo pake ngaku-ngaku pacar gue lagi. Siapa lo ihh?!" Ezot menampilkan wajah muaknya. Sedangkan Eja hanya diam dengan tangan yang menarik Ezot untuk menuju mobilnya. "Ihh lepasin! Gue nggak mau ikut lo! Lagian besok itu masih sekolah sehari lagi," protes Ezot menyadari jika besok adalah hari Jumat. "Bolos sehari kagak masalah! Lagian lo sok alim banget inget sekolah. Biasanya juga mabal! Lo bolos seminggu juga gakkan ada yang ngalahin si juara umum ini." Ezot hanya mendengus kesal mendengar pengutaraan Eja. Karena nyatanya memang benar. *** Ezot melirik Eja yang fokus menyetir. Tampaknya wajah serius Eja menarik perhatian wanita itu. "Puas-puasin aja mandangin gue. Gue tau gue ganteng. Jadi ya udah lah, sedekah juga buat cewek-cewek," kata Eja percaya diri. "Ewwh ... Pede gila lo, Kangkung! Lo ganteng, gangguan telinga!!" semprot Ezot dengan sinisnya. "Lo juga cantik," ujar Eja membuat Ezot merona. "Cacar bintik-bintik?" "Bukan. Tapi cantolan tikus!" Eja balik menyemprot Ezot dengan perkataannya. "Kurang gula lo!" Tangan Ezot dengan entengnya menoyor Eja. Wajahnya memberengut kesal. "Jangan noyor dong ah, nggak sopan sama calon," himbau Eja dengan nada alimnya. "Calon apa? Calon mati?!!" "Lagian pake disebut kurang gula segala. Kata Mama juga gue itu malah kemanisan karena katanya waktu hamil gue Mama nelen gula pasir se-kilo ditambah gula merah tiga gandu. Masa iya kurang manis?" Eja benar-benar seperti orang b**o sekarang. "Ya Allah ... Hambamu ini salah apa bisa semobil sama rajanya kacrut! Ampuni aku, Ya Allah.." Eja hanya tersenyum samar dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedikit tinggi dari sebelumnya. "Ly, lo sayang nggak sama Mami lo?" pertanyaan Eja membuatnya menoleh. "Sayang lah..," sahutnya. "Iya sama gue juga sayang sama lo," sahut Eja dengan wajah jailnya. Ezot yang menyadari jika dia tengah digombali hanya mendengus geli dan menunduk. Baper lagi? Ahh Ezot, jangan! "Modus lo!" "Apa? Ganteng? Kemana aja? Emang ganteng kok dari dulu," jawab Eja. Ezot hanya menghela nafasnya dengan penuh maklum. "Paan sih, Li? Jayus banget deh lo!" Eja lagi-lagi tertawa pecah karena triknya berhasil. "Lo kalau dari kamar ke toilet naik apa?" tanya Eja lagi. Ezot yang penasaran dengan gombalan Eja selanjutnya hanya berpura-pura berpikir dan menjawab. "Jalan," sahutnya. "Boleh. Kemana? Jam berapa?" Ezot hanya menggeleng karena ia akui Eja memang jagonya menggombal. "Gombal aja lo sampe sukses!!" cercanya lagi. "Hahaha ya ampun sakit perut gue," tutur Eja sembari memegangi perutnya yang melilit karena banyak tertawa. "Ehh Zot gue mau curhat sama lo!" ucap Eja dengan nada seriusnya. "Siapa?" tanyanya. "Gue." "Yang nanya! Wleee!" Oke! Ternyata Ezot membalasnya. Eja yang kesal hanya melirik tajam Ezot dan suasana kembali hening. Hanya ada semilir angin dan juga suara riuh serta deruman kendaraan lain.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD