(Author)
Dua bulan berlalu. Hubungan Eja dan Ezot bisa dikatakan akrab walau dikenal dengan embel-embel 'nggak pernah akur'.
Sekarang saja, Ezot tampak tercengang dan hendak marah, terbukti dari tanduk yang mulai tumbuh di kedua sisi kepalanya dan hidung yang mengeluarkan asap keramat.
"Waah, Zot! Parah banget doi bajaknya!! Lagian lo pake dipinjemin segala," ucap Liyu. Keny dan Yasmin hanya mengangguk tanda jika mereka sepemikiran dengan Liyu.
Bagaimana Ezot tak marah? Tampak di IG pribadinya tertampang.
RezaPrillyaa
(Photo)
❤ 2039 Likes
Rezaprillyaa Nih cowok gemesin banget sih. Kapan gak gantengnya coba? Itu lidah jangan digigit-gigit gitu deh gak tau apa gue yang disini melted gara-gara lo? ❤❤❤ @RezaVA_ #Fansfanatiknyaeja #likeforlike #eja #aku #padamu
Lihat 99 komentar lainnya
Adam_fahlevi What? Jadi Ezot kepincut temen gue? Wahahaha ciyee butuh gue comblangin kagak?
Friskakania wiiih gentar nih sekolah, Reza bersatu❤
Feronika Unncccchh gans banget si lo bang @RezaVA_
Danielkemen Gantengan juga gue, yank. Inget pacar @Feronika
Salmanhalim Double Reza??
Yayantikokok Double Reza?? (2)
Meneketehe ihh ganteng deeh???
@Danielkemen ihh nazong!!!
Suplementkulitsehat Yang mau nyembuhin jerawatnya mampir sini yuk sist!
RezaVA_ gue tau gue ganteng gak usah melted gitu xD
Farelandreas -_-!
Vivinaaa Double Reza?? (99999)
"Aaaah gue kagak terima!!!" Ezot menggebrak mejanya membuat semua temannya melihat ke arahnya
"Kagak terima apa? Kagak terima si Eja dibilang ganteng sama Fero? Hahahah ouuuh ... Farel patah hati!!!" seru Reno semakin membuat hati Ezot panas.
"Mulut lo ngomong sekali lagi gue gantung lo di tower listrik! Jangan kompor deh lo. Itu tuh bajak! Si Eja bajak IG gue. Nggak bisa dibiarin tuh anak. Gue harus datengin!" Ezot meninggalkan kelas dengan terburu-buru.
"Zot woy, Zot tunggu!!" Tiga kacrut berlari menyusul Ezot yang hatinya sedang terbakar.
Braaaak!
Seluruh siswa kelas XII IPS 1 menoleh ke arah pintu. Ke-empat sekawan primadona sekolah itu berbondong-bondong menuju bangku ke-dua dari depan yang merempet ke tembok. Bangku siapa lagi kalau bukan bangku Eja?
"Ejaaaa!!!" jeritan Ezot membuat seluruh siswa menutup telinganya.
"Apa sih sayang? Jangan teriak-teriak ah!!"
"Ciyee ayang-ayangan," seru teman sekelas Eja dengan riuhnya. Eja sebenarnya tak niat untuk berbicara seperti itu. Hanya bergurau saja. Nyatanya, sampai saat ini dia masih suka mengusili dan mengibarkan bendera perang antara Eja dan Ezot.
Sejenak keluar dari pembahasan, Pertanyaan yang bermunculan, apakah diantara mereka ada rasa cinta? Jawabannya bisa jadi. Karena melihat keduanya yang saling nyaman satu sama lain selama dua bulan ke belakang walau dipenuhi dengan berbagai pertengkaran. Pertengkaran yang menjadi bumbu pendekatan mereka. Pertengkaran yang selalu jadi penengah dan penghias kebersamaan mereka. Masalah itu, hal wajar dalam sebuah hubungan. Perlu di "kutip" disini, hubungan yang belum pasti.
"Eeeh lo harus tanggung jawab, b**o!!"
"Kamu nggak hamil kan sayang?" Lagi-lagi seluruh murid XII IPS 1 tertawa girang.
"Ehh setan lo!" Ezot mencengkram kerah baju Eja hingga mau tak mau Eja ikut berdiri. "Lo jangan bikin gue malu terus dong!!! Anjir lo mah!!! Lo tanggung jawab pokoknya! Seluruh sekolah heboh ngomongin post-an gue. Klarifikasi sekarang juga kalau ig gue dibajak lo! Cepetan blangsek!!" teriak Ezot tepat di depan wajah Eja. Tak terasa selapis selaput bening menghiasi si hazel milik Ezot. Eja tidak bisa melihat wanita menangis.
"Iya-iya gue tanggung jawab oke!"
"Aaahhh!!" Ezot menghempaskan tubuh Eja dengan kejam. "Cepetan sekarang!"
"Iya. Sebenernya tadi itu, hp Ezot gue pegang. Gue bajak ig nya. Kita nggak ada hubungan apa-apa kok. Ini cuma candaan gue doang. Maaf ya maaf." pekik Eja memenuhi seluruh kelas.
"Sekarang lo verifikasi juga di IG lo! Bilang kalau post an gue tadi pagi lo yang bajak! Cepetaaan!!!!" jerit Ezot membuat kelas hening.
"Iya ... Iya ..." Eja tampak pucat. Dia membuka lockscreen Iphonenya dan membuka sosial media i********: miliknya. Dengan pict:
RezaVA_
(Photo)
❤ 12 Likes
RezaVA_ Mau klarif nih, kalau post an yang tadi diupload di IG nya @Rezaprillyaa itu bajakan gue. Jangan pada salah paham gaees! Zot ... Peace✌✌
Eja memperlihatkan upload-annya yang baru 29 detik tertengger di IG pada Ezot. Dengan wajah bersalah dia mendekati Ezot dengan perlahan.
"STOP! LO JANGAN DEKETIN GUE! POKOKNYA, KALAU ADA SKANDAL BUSUK KENA SAMA GUE, LO YANG TANGGUNG JAWAB. KAGAK MAU TAU!! CABUT GUYS!" Semua murid di kelas ini tampak hening dan sejurus kemudian ketika perkiraan mereka mengatakan jika Ezot sudah pergi dari koridor IPS, seisi kelas tampak ramai dan mereka membuka handphone masing-masing, mengetikkan sesuatu untuk berkomentar di post-an Eja barusan. Memang kompak!
***
"Ezot!! Ada Eja di luar!" heboh Rini yang sedang berselfie ria di dekat pintu.
"Ngapain sih tuh anak!!! Usir, Rin!"
"Kagak kuku gue ngusirnya. Dia kegantengan. Nggak bisa gue ngusir orang ganteng," jawab Rini dengan entengnya. Dia kembali bercengkrama dengan tongsisnya.
"Aaahh sialan!" Ezot akhirnya bangkit hendak menemui Eja.
"Kita nemenin kagak?" tanya Keny.
"Kagak usah!"
Ezot mendelik ketika dilihatnya Eja menatapnya dengan penuh sesal dengan tas kelalawarnya yang menyampir di bahu kanannya. Memang hari ini diadakan rapat seluruh guru. Membuat semua murid free dan bahkan diizinkan untuk pulang bagi yang berkenan.
Ezot melirik arlojinya yang menunjukkan arah jarum jam tepat pukul 11.00.
"Mau apa lo?"
"Mau minta maaf." Ezot memutar bola matanya sinis.
Nggak segampang itu kelles. Nggak tau apa, gue jadi perbincangan hangat kayak t*i ayam di sekolah ini. Gara-gara dia!!
"Maaf dari siapa?"
"Dari lo!"
"Masih punya muka lo?!! Kesel gue sama lo, Li!" panggilan 'Ali' & 'Illy' memang sudah terealisasikan. Tetapi jika mereka hanya berdua saja. Sehingga tak ada yang tau kedua panggilan tersebut.
"Iya gue kan udah minta maaf."
"Nggak segampang itu!"
"Terus lo maunya apa?"
"Ya lo berusaha dong buat dapet maaf dari gue. Lakik kan lo?!" Rahang Eja tampak mengeras. Namun setelah menghela nafasnya, Eja kembali tenang.
"Oke, sekarang lo ikut gue yuk!" bujuk Eja.
"Ogah!"
"Ikut gue, Ly!"
"Nggak mau!"
"Ikut atau gue paksa? Lo tau gue kan? Ikut cepet!"
"Gue bilang nggak mau ya tetep nggak mau!!" Ezot berbalik badan namun dengan cepat Eja memeluknya dari belakang.
Semua yang berjalan di sekitar koridor dekat sana seketika terhenti melihat hal tersebut. Perihal Rini yang berada dekat pintu, dia memekik tak percaya, mengundang seperempat siswa kelas XII IPA 2 keluar dari kelas untuk melihat apa yang terjadi.
"Lo apa-apaan sih? Lepasin!" Ezot menoleh ke kanan dan ke kirinya. Semua siswa berbisik-bisik.
"Lo harus ikut gue dulu. Baru gue lepasin. Kalau lo nolak! Gue gendong lo keliling sekolah." Ucapan Eja membuat Ezot menganga.
Nih cowok pemaksa banget sih. Ahh, setan!
"Iya iya gue ikut. Tapi lepasin dulu, Oon!" rutuk Ezot. Eja hanya tersenyum penuh kemenangan melihat Ezot yang akhirnya luluh.
"Gue ambil tas dulu." Ezot hendak pergi
"Gak usah! Lo tetep disini! Yasmin! Tas Ezot siniin!" Yasmin yang diperintah memandang Ezot terlebih dahulu. Meminta izin untuk mengabulkan keinginan Eja dengan bahasa isyarat.
Ezot mengangguk membuat Yasmin melenggang masuk ke dalam kelas dan mengambil tas Ezot.
"Lo takut banget gue kabur ya?" Ezot geram karena Eja tak menghiraukan pertanyaannya. Sialan! Siapa yang harusnya marah sih ini?!
"Nih, Ja!" Yasmin menyodorkan tas kecil berwarna coklat itu ke arah Eja.
"Nih pake!!" Eja memakaikan tas coklat itu dengan menyampirkan kedua gendongannya di kedua bahu Ezot.
"Ihh so sweet."
"Nggak nyangka kalau Eja manis banget. Beuh udah ganteng ... Manis lagi."
"OMG!! Mereka cocok banget ya."
"Gila! Satu jiwa, satu rasa, satu tujuan, satu nama pula," bisik cewek yang tak terlalu jauh dari mereka.
"Jangankan jiwa, rasa, tujuan, sama nama. Coba lo perhatiin lagi, muka mereka aja hampir mirip. Jodoh nih jodoh!"
Eja dan Ezot yang risih, akhirnya memutuskan untuk pergi. Jantung Ezot berdegup dan bertalu kencang. Bagaimana tidak? Eja menggenggam tangannya erat serta merta remasan kecil yang menghangatkan. Gotcha!
Di perjalanan, Ezot menyuruh Eja untuk berhenti sebentar. Eja mengernyit.
"Gue pengin beli itu dulu." Ezot menunjuk ke arah pedagang 'Milkshake cincau' yang ada di pinggir jalan.
"Oh. Yaudah ayok!"
Eja dan Ezot berjalan mengunjungi pedagang tersebut. Dengan girangnya Ezot berteriak.
"Bang!! Ada rasa greentea?" tanya Ezot. Eja hanya memandang heran pada cewek di depannya ini.
Nggak bisa apa kalau kalem aja ngomongnya?
"Ada, Zot," sahut pedagang yang memang sudah hafal benar bin kenal pada Ezot.
"Yaudah gue beli strawberry," seru Ezot. Kini tawa Eja menggelegar. Mengundang semua orang yang berlalu lalang untuk memandang mereka berdua dengan penuh ke-kepo-an.
"Haha anjir. Cewek aneh lo dasar! Hahaha njir gue ngakak!!" Eja memegangi perutnya yang sakit karena terus saja tertawa, sedangkan Ezot dan pedagang itu hanya memandang datar Eja yang keenakan tertawa sampai keluar air mata dari sudut matanya.
"Kenapa deh lo?"
"Lo yang kenapa? Emang bener sedeng nih anak. Teriak-teriak dari jarak satu meter nanyanya greentea. Giliran si Abang jawab ada, lo malah pesen strawberry. Sableng lo!" Eja merengkuh kepala Ezot dengan sayangnya.
"Tapi gue sayang sama lo, gimana dong?" bisikan lirih yang hampir tak terdengar itu membuat Ezot menegang. Namun, untuk menutupi kegugupannya, Ezot tak mengindahkan ucapan Eja. Dia hanya terdiam, berpura-pura jika dia tak mendengar apapun.
Treng!
Pesan via w******p masuk ke iphone Eja. Dilihatnya pesan yang ternyata dari sohibnya, memberitahukan jika semua yang direncanakan Eja telah beres. Satu langkah lagi, membawa objek ke TKP.
Segelibat mimpi beserta khayalan yang beberapa hari ke belakang selalu menghiasi hari-hari Eja datang beriringan. Khayalan dimana Eja memiliki DIA. DIA yang ingin Eja lindungi. DIA yang ingin Eja sanjung, selamanya. Untuk yang pertama baginya, dan semoga menjadi yang terakhir juga.
Yes! Semoga lancar. Gue harap keputusan gue bener. Gue udah nggak bisa nahan lagi. Kenapa harus jatuh di hati gue? Mengeluarkan sisi lain dari seorang Reza Verali Ardian. Untuk pertama kalinya gue ucapin. Gue mohon ... Be mine?