episode 3 - pergi ke dunia lain

903 Words
Hari ini aku adalah hari libur , tepatnya hari sabtu . Aku tidak perlu pergi ke sekolah untuk belajar , jadi aku langsung menemui ayah dan ibuku di bawah . Aku mengatakan pada mereka aku ingin ke rumah kakek  untuk bersih bersih , namun sebenarnya aku cuma ingin ke basement lagi . Aku pun keluar dari rumah dan pergi menuju rumah kakek . Sesampainya di rumah kakek , aku langsung menuju ke dalam  basement . Namun aku menyadari harus menuruni banyak sekali anak tangga untuk kebawah , maka aku beristirahat sejenak . Aku kembali mengatur nafas agar  aku tidak kelelahan . Saat aku meletakkan tanganku ke atas meja , aku menyadari satu hal lagi . “Sebentar , bukuku dimana ? jangan jangan tertinggal di rumah !” kataku dengan panik .   “Daripada aku harus kembali lagi kerumah , lebih baik aku langsung saja ke bawah “ pikirku. Sesampainya di bawah kembali melihat buku buku di rak , namun saat aku ingin membacanya tulisanya kosong , seperti catatan kosong . Aku berjalan mengitari pohon dan aku kaget saat melihat ada pedang yang tertusuk di belakang pohon tersebut . Pedang tersebut layaknya pedang pedang biasa untuk berperang ,  namun terlihat sudah berkarat dan rusak . aku ingin sekali mencabutnya . Aku mendekati pedang tersebut , tanganku bergetar saat ingin memegang pedang tersebut . Aku sangat tidak yakin untuk memegangnya , namun aku sangat penasaran . Maka aku memegang pedang tersebut . Disaat aku memegangnya aku merasakan pusing yang hebat sehingga aku menutup mataku , disaat aku membuka mata aku sudah ada di tengah hutan . Hal pertama yang aku lakukan adalah muntah . Aku muntah karena kepalaku terasa pusing seperti menaiki wahana hiburan yang sangat ekstrim . Setelah aku menenangkan diri , aku melihat sebuah hutan yang lumayan lebat dan sungai yang jernih mengalir dibawahnya . Aku memastikan pohon tersebut masih ada di tempatnya . Ternyata pohon tersebut ada di belakangku . Pedangnya juga tersangkut disana . namun aku sadar akan sesuatu . “Wuahhh , aku dimana ?!!?! “ kataku .   Aku menyadari bahwa aku belum pernah melihat  hampir semua jenis tanaman di sekitar sini. Namun semua disini begitu indah , dan berwarna . Aku tidak yakin aku ditempat yang sama ,  karena tempat ini terlalu asing bagiku . Aku sangat takut jika aku tidak bisa kembali lagi jadi aku mencoba memegang pedang itu lagi . Dan aku pun kembali ke tempatku berada sebelumnya . “ Wow tadi itu sangat luar biasa , rumah ini  memang menyimpan banyak misteri ! “ kataku bersemangat .  Aku ingin mencoba masuk sekali lagi , tetapi aku tidak mau keluar masuk dengan kepala yang pusing . Jadi aku kembali pulang sambil menyusun rencana . Di perjalanan , aku memikirkan banyak hal  untuk dibawa ke dalam  tempat tersebut .  “ Hmmm , yang akan kubawa , yang pasti ada makanan dan minuman  . Lalu untuk memotret aku membawa kamera  . Untuk membakar aku butuh korek api . Kemudian , untuk melihat aku membutuhkan teropong . Dan senjata untuk jaga jaga ,  Aku juga perlu bawa baju . “ Kata ku sambil berjalan kaki .  Aku pun sadar aku berada di sebelah toko bangunan milik salah satu keluargaku . Aku mencoba menghampiri toko tersebut . Toko bangunan ini adalah milik om ku , om Hendra . Jadi seharusnya aku boleh saja berkunjung .  “ Om Hendra ? Om Hendra !? “ aku memanggilnya , namun tidak ada balasan . Tiba tiba aku merasakan ada seseorang yang mengendap endap  di belakangku , aku berpura pura tidak tahu agar dia tidak curiga .  Aku merasakan orang itu semakin dekat . Saat aku merasa orang ini sudah cukup kuat , aku membalikan badan sambil menyelengkatnya hingga terjatuh . Saat aku ingin memukulnya aku sadar sesuatu . “Hah ? om Hendra ?! ngapain om kayak gitu ? bikin kaget saja ! “ kataku . “ Aduh , ya maaflah . Om tadi liat kamu berbicara sendiri . Jadi pengen gangguin , hehe . Om lupa kamu juara olimpiade bela diri . Om gak berani usil lagi deh . “ Kata om sambil meringis kesakitan . “Yaudah om , aku mau beli barang ! “ kataku .  Aku mengamati setiap barang yang ada disini , namun tetap saja aku bingung ingin membeli apa  . Satu menit kemudian aku akhirnya tahu apa yang ingin ku beli .  “  Om aku mau beli crowbar sama kawat tembaga ! ” kataku . Setelah aku melakukan transaksi tersebut aku melanjutkan perjalananku menuju rumah . Setelah sampai dirumah aku meletakkan semua barang yang kubeli di kamarku . Dan mulai membaca buku itu lagi . Aku menemukan satu hal yang sangat menarik . Isi di dalam buku tersebut adalah  “ engkau bukan hanya dapat membuat senjata , namun engkau bisa menambahkan kekuatan pada senjatamu , untuk menambahkan kekuatan engkau hanya perlu memikirkan ingin kekuatan apa dan menyiapkan barang yang identik dengan kekuatan tersebut . “  Seketika aku mendapatkan sebuah ide yang sangat briliant . Aku mengambil baterai dan membawanya ke kamar   aku menempatkan semua bahan  di depanku  . Ada  baterai , crowbar dan  tembaga .  Aku membentangkan tanganku dan berkata  “ Malleator ! “ .  Lalu aku   membayangkan dua buah keris yang lumayan panjang , terbuat dari baja yang berlapis tembaga dan mempunyai kekuatan listrik  .  Senjata tersebut kembali muncul dihadapanku persis seperti kemarin .  Dan hari ini akhirnya aku membuat senjata pertamaku yaitu keris petir . 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD