episode 2 - hari pertama sekolah

959 Words
Aku bangun di esok hari dengan semangat . Orang tuaku mengatakan padaku bahwa hari ini adalah hari pertamaku bersekolah .  Aku sangat bersemangat mendengar hal itu . Tanpa kusadari sekarang sudah hampir jam 6 , aku pun bergegas pergi dari kamar dan bersiap siap sekolah . Selang beberapa menit kemudian ,aku sudah siap untuk sekolah . Aku pun berangkat sekolah .  Sesampainya di gerbang sekolah aku kaget melihat betapa bagusnya sekolah ini , mungkin hampir sama seperti sekolah lain yang ada di kota . Gedungnya yang berwarna putih cerah  sangat enak dilihat , bangunanya juga memiliki taman kecil dipinggirnya . “ Sekarang aku berada di kelas 9 , berarti aku di lantai paling atas “ pikirku dalam hati . Akupun mulai memasuki halaman  sekolah ini . Masih banyak anak anak yang berjalan jalan di halaman sekolah , namun aku langsung  menaiki anak tangga dan menuju ke lantai paling atas  karena aku merasa aku sedang dilihat oleh banyak orang . Di lantai 2 aku berpapasan dengan seorang guru .  Aku pun langsung bertanya kepadanya . “ Eh , selamat pagi bu kelas 9A di mana ya  ? “ kataku pada guru itu . “ Kamu  anak  baru ya ? kalau begitu mari ikut ibu . “ Kata guru itu . Aku pun ditemani oleh guru itu ke kelas ku . Sebenarnya aku tidak butuh ditemani untuk sampai ke kelas ku , namun aku takut jika aku masuk sendirian dan dikira salah masuk kelas . Wah itu pasti sangat memalukan . Aku pun sampai di depan kelasku , guru tersebut masuk terlebih dahulu  dan aku mengikutinya dari belakang .  “Selamat pagi anak anak ! pada hari ini ibu akan memperkenalkan murid baru dikelas ini .  Dia baru pindah ke desa ini , jadi tolong di bimbing ya… “ katanya  .  “ Hola namaku Tommy , Tommy sullivan . salam kenal “ kataku . “Peter ! bisakah kamu mengantarkan teman kita ini keliling sekolah ?” kata guru itu  . “baik  bu !”jawab Peter . Aku dan Peter pun berkeliling sekolah ini dan Peter menjelaskan banyak hal disini , mulai dari kantin , kelas , ruang guru , perpustakaan dan lapangan olahraga . Kami banyak berbincang tentang hobi kami , ternyata ayah dari Peter adalah tentara . Tidak butuh waktu yang lama kami berdua pun menjadi teman .  Setelah selesai aku mengelilingi sekolah ini aku kembali ke kelas dan mengikuti pelajaran . “Hadeh , akhirnya sekolah selesai ….” kataku  sambil memasukan buku kedalam tas .  “Bagaimana kalo aku ke rumah kakek saja hari ini ! pasti menyenangkan ! “ pikirku dalam hati . Aku pun pergi ke rumah  kakek . Sesampainya aku di rumah kakek , aku menekan kembali meja itu dan pintu itu terbuka lagi  . Aku menuruni anak tangga satu demi satu , namun tangga yang kulewati sangat panjang dan berputar putar apalagi ditambah  lorong yang cukup  gelap membuatku semakin takut . Yang menemaniku disini hanya sedikit cahaya berwarna merah yang ada di lantai dasar  . Akhirnya aku sampai di lantai paling bawah . Aku melihat banyak rak buku yang berjejer di dalam basement tersebut .   Selain buku buku yang kulihat ada juga pohon raksasa yang tumbuh di tengah tengah basement . Pohon tua yang aneh , lebih besar dari pohon biasanya , daunnya yang berwarna merah dan buah nya yang besar banyak tumbuh diatasnya .  Perhatianku seketika mengarah kepada buah tersebut , aku mengambil sebuah batu dan kulemparkan ke atas pohon . saat buahnya terjatuh , aku langsung mengambilnya . Saat kulihat lihat , buah ini mirip dengan apel , namun sedikit lebih besar . Karena aku penasaran, aku pun memakannya .  Saat ku makan tidak terjadi apapun  . Namun saat aku berbalik badan  . Ada sesuatu yang terjadi . “ Apa itu ? “ tanyaku .Ada beberapa buku yang bersinar di dekat rak buku . “Aku yakin aku tidak melihat buku yang bersinar sebelumnya “ kataku .  Aku mendatangi buku buku tersebut dan mulai membacanya . Buku yang aneh , judulnya adalah penempaan senjata  . Aku merasa bahwa buku ini adalah buku mantra . Karena banyak bahasa latin yang sangat asing bagiku . Aku berusaha mengartikanya sedikit demi sedikit .  Yang dapat kuartikan adalah “ engkau dapat membuat senjata apapun , dimanapun dan dengan bahan apapun . Jika engkau ingin membuat senjata , engkau hanya perlu mengumpulkan semua bahan di depanmu , lalu  ucapkan kata  Malleator  sambil memikirkan senjata yang ingin kalian buat , maka senjata tersebut akan muncul di tangan kalian . “  “ Wow ini luar biasa , aku harus mencobanya ! “ kataku dengan terkejut . “ Tringgg …. Tringgg “ suara handphone milikku yang tiba tiba berdering . Aku kaget saat ibuku meneleponku , aku pun langsung berlari keluar rumah kakek dengan membawa buku tersebut . Aku sudah kelelahan di depan pintu , karena banyaknya anak tangga yang kulewati .  Sesampainya di luar aku berlari pulang kerumah sambil mengabari ibuku .   Sesampainya di rumah  aku langsung menuju kamar dan menguncinya , aku ingin langsung mencobanya . Aku mengambil beberapa batu bata  dan aku letakan di depanku .   “ Malleator !! “ aku mengatakan nya sambil membayangkan sebuah pisau kecil .  Seketika munculah sebuah senjata , pisau kecil berwarna merah yang terbuat dari batu . Terukir dengan sangat bagus dan rapi , persis seperti yang kumau . Ujung pisau juga pipih dan tajam . Aku sangat terkejut melihat hal itu . “ Luar biasa ! ini benar benar terjadi , luar biasa ! “  kataku terkagum kagum . “ Tommy !! , Tidur !! “ bentak ibu yang marah karena aku masih belum tidur . Aku segera merusak pisau tersebut dan membuangnya keluar jendela . Aku takut ketahuan oleh ibuku . Aku pun segera tidur .
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD