24. Senyum Misterius Pak Risman

1026 Words

Jefri yang baru sampai di rumah kontrakannya merasa heran dengan keadaan rumah yang masih sama seperti tadi pagi sebelum dia tinggal. "Kenapa nasi ramesnya Pak Jeje belum dimakan ya?" gumam pemuda itu yang kini sedang memegang sekilas bungkusan nasi rames itu. Koper, tas, beserta kantung kresek yang berisi baju-baju baru untuk Tuan Jaelani sudah Jefri letakan di kursi kayu ruang tamu ini. Pandangan pemuda itu kini mengedar ke seluruh area yang bisa terjangkau oleh pandangan matanya. Pintu coklat gelap yang merupakan pintu masuk ke ruang kamar Tuan Jaelani pun sudah menutup seperti sediakala. Langkah Jefri kini mulai terayun ke arah pintu coklat gelap itu karena pemuda itu merasa waswas takut ada hal yang buruk menimpa Tuan Jaelani. "Pak Jeje," panggil Jefri sembari mengetuk pintu. L

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD