Saya menatapnya dan mata kami bertemu saat dia menarik batangku menjauh dari saudara perempuannya dan ke arah dirinya sendiri. Sekali lagi, aku dibimbing oleh si kembar, saya menggeser lutut saya lebih dekat ke Kaycee sampai saya berada di antara kedua kakinya. Batangku langsung ditarik padanya dan sebelum aku menyadarinya, kepalaku sudah bergesekan dengan bibir liangnya seperti halnya kakaknya di depannya. Saya mengalami déjà vu. Saya seperti merasakan bibir kemaluan Stacie di batangku lagi. Setiap kali saya melihat sebuah aksi atau merasakan sensasi keakraban dengan si kembar, saya selalu teringat akan fakta bahwa mereka memang kembar. Sulit untuk menggambarkan bagaimana hal ini membuat saya merasa istimewa. Seolah-olah mereka mengingatkan saya akan kehebatan seksual saya sendiri d

