Dalam waktu singkat dia terengah-engah, dan kemudian menggeram, menyalak dan mengangkat panggulnya ke atas tubuhku saat orgasmenya mengguncangnya. Saya terus mendorong ke dalam dirinya, karena saya tahu saya dapat dengan mudah bertahan seperti yang diinstruksikannya. Akhirnya dia berbaring, bernapas dalam-dalam, matanya berkaca-kaca saat menatapku, "Terima kasih, Randy. Kamu tidak o*****e, kan?" "Tidak." "Oh, bagus. Aku sangat senang." Dan dia duduk, matanya menyala sekarang dengan kegembiraan yang aneh. "Sekarang pergilah dan mandilah." "Ok. Aku pun menuruti perintah klien ku ini. "Ayo, Randy. Lakukan saja -----silahkan." "Apakah kamu tidak ingin bergabung denganku?" Saya bertanya. Berharap dia mau melakukan ini. "Pergilah, Randy." Dengan perasaan bingung, saya masuk ke kamar man

