Preman mabuk itu berteriak kesakitan setelah terkena hantaman dari Rangga. Preman mabuk itu jatuh ke tanah yang becek sehingga wajahnya yang bertato kini tercoreng oleh lumpur yang ada di bawah. Para pedagang pasar tidak bisa menyembunyikan tawanya setelah melihat tragisnya nasib si preman mabuk. Tapi rasa kesetiakawanan dari para preman yang lain mulai muncul. Kini mereka melotot ke arah Rangga. "Kamu berani memukul temanku, hah! Belum tahu siapa kami, hah!" Dua orang preman itu mulai mendekati Rangga. Bahkan salah seorang di antaranya mulai merogoh sesuatu dari balik bajunya. Nampaknya dia membawa barang tajam di balik bajunya. Cya langsung tampil ke depan dan berkata, "teman kalian ini yang berusaha melecehkan-ku. Perbuatan supirku ini sudah tepat.' Preman itu mengangguk-anggukkan

