BAB 2 – DITOLAK DAN DILAMAR

666 Words
“Hah?” Sahut Hana bingung “Kalian masih menyangkal kalau kalian berdua berkencan? Aku tidak akan menghalangi kalian berdua, asal kalian berdua bisa membedakan urusan pekerjaan dan pribadi” Lanjut Pak Nam “Kami tidak berkencan” Sahut Hana cuek sementara Kim Joon setelah selesai mengikat rambut Hana dia kembali makan seakan tidak mendengar ucapan Kepala devisinya “Tidak apa-apa aku paham karena kalian berdua selalu bersama, jadi kalian tidak perlu menutupi hubungan kalian di depanku” Ucap Pak Nam lagi “Kak, katakan sesuatu” ucap Hana yang melihat Kim Joon dengan santai meletakkan daging ke dalam mangkuk nasi Hana “Kami tidak berkencan” jawab Kim Joon lalu kembali makan “Hana, bukankah Kim Joon memperlakukanmu dengan baik selama kamu bergabung dengan devisi kami” Kata Pak Nam “Ya, dia memang sangat baik. Bahkan dia juga sering membelikan makanan untukku” “Hei, dia tidak pernah melakukan itu padaku atau yang lainnya walaupun aku seniornya” Sahut Pak Nam ketus “Pak Nam, apakah kamu mengetahui kenyataan yang sebenarnya?” Tanya Hana kemudian “Apa?” “Dia memberiku makanan dan merawatku dengan baik agar aku kuat dan gesit saat mengejar pelaku, sementara dia hanya duduk mengawasi monitor dan mengarahkan perintah saja” Lanjut Hana sambil melirik Kim Joon sengit, fakta itu membuat semua orang tertawa tidak terkecuali Kim Joon tersenyum “Hei Kim Joon apa yang kamu lakukan, senioritas bukan prinsip kita. Dan kamu melakukan itu pada seorang gadis” Kata Pak Nam sedikit Emosi “Dia masih muda dan lebih gesit dariku. Para penjahat itu sudah hafal dengan wajahku dan akan kabur walau hanya melihat bayanganku” Bantah Kim Joon tetap mengambilkan makanan ke mangkuk Hana “Apa yang kamu lakukan, kenapa kalian berdua tidak berkencan saja.Bukankah Apartemen kalian juga bersebelahan” Goda Pak Nam yang memang kenal baik dengan sifat Kim Joon yang jarang bisa dekat dengan orang apalagi seorang gadis. “Kak” Panggil Hana “Hmmm” sahut Kim Joon sambil mengunyah makanan tanpa menoleh kearah Hana “Kak, ayo kita berkencan” Kata Hana ringan membuat semua orang di ruangan hampir tersedak kaget “Tidak” Jawab Kim Joon singkat “Pak Nam, anda dengar sendiri, dia menolakku” Adu Hana pada Kelapa devisinya “Hei..Kim Joon kenapa kamu menolaknya. Dia gadis yang baik dan berprestasi, kamu tidak akan menemui gadis yang lebih baik darinya” Bela Pak Nam “Hana, kamu mau menikah denganku?” Tanya Kim Joon segera dan kini membuat orang benar-benar tersedak, bagaimana bisa dia melamar seorang gadis dengan cara begitu. Hanya mengambilkan makanan ke mangkuk gadis tersebut. “Kak, pergilah ke kantor polisi” Sahut Hana ketus “Wah kalian berdua ingin membuat kami mati tersedak!” Teriak Pak Nam “Hana, kenapa kamu tidak menjawab lamaran pria yang mengajakmu menikah. Malah menyuruhnya ke kantor polisi” lanjutnya “Dia masih dibawah umur” Sela Kim Joon masih tetap membantu Hana mengambil makanan “Di bawah umur?” respon Pak Nam bingung “Yah, Pak kelapa devisi.Apakah anda tidak melihat biodataku?Hmm…“ sahut Hana sambil menggelengkan kepalanya “Apa aku mempekerjakan anak dibawah umur? Tapi aku menerimamu karena mendapat surat rekomendasi dari atasan” belanya “Hahaha” hanya suara tawa nakal Hana yang terdengar dan di ikuti senyum Kim Joon “Mulai sekarang anda harus hati-hati saat menyuruhku menyamar menjadi Wanita seksi” lanjutnya Hana dan tertawa “Apa dia benar-benar dibawah umur?” Tanya Pak Nam setengah berbisik di sambut tawa Kim Joon Karena musim dingin hampir tiba, cuaca diluar sudah mulai dingin jadi beberapa dari mereka mulai minum untuk menghangatkan tubuh dan satu persatu pulang.Hanya tersisa Hana, Kim Joon, Manager Mo dan 2 orang artisnya. Lalu terdengar suara ponsel Hana berdering, dilayar Hp nya tertulis “Makhluk itu” “Halo” “Halo, kamu dimana?”terdengar suara dari ujung telp “Aku di café, kamu sudah pulang?” “Ya, aku baru saja keluar dari bandara.Kenapa belum pulang?Apa kamu sudah makan?” “Ya, aku sedang makan.Kamu sudah makan?” “Belum, tapi sepertinya aku tidak akan makan. Sudah terlalu malam” “Baiklah, segera pulang dan istirahat.Apa perlu aku kirim makanan?” “Tidak perlu, aku malas jika makan sendirian” “Aku akan kirim makanan porsi lebih” “Tidak perlu, sudah larut pasti tidak ada yang mau menemaniku makan. Ya sudah kamu jangan pulang terlalu malam” “Oke, hati-hati dan istirahatlah” “Ya” katanya lalu menutup telp, tapi sebelum dia menutup telp nya terdengar suara laki-laki diujung telp. Hampir dini hari, kenapa ada suara laki-laki.Dia makan dengan siapa malam-malam begini.Bukankah di Café juga ada kamar istirahat.Pikirannya kacau, dengan cepat menyuruh supir yang menjemputnya untuk putar arah menujuCafé milik Hana. “Chef, bisa masakan beberapa porsi makanan lagi?” Tanya Hana “Ya”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD