BAB 3 – DIA DATANG

609 Words
Hampir dini hari, kenapa ada suara laki-laki.Dia makan dengan siapa malam-malam begini.Bukankah di Café juga ada kamar istirahat.Pikirannya kacau, dengan cepat menyuruh supir yang menjemputnya untuk putar arah menuju Café milik Hana. “Chef, bisa masakan beberapa porsi makanan lagi?” Tanya Hana “Ya” “Buatkan 4-5 porsi. Jangan terlalu pedas dan berminyak” lanjut Hana “Dia sudah pulang?” Tanya Kim Joon “Ya, baru saja sampai bandara” Jawabnya sambil minum ~~ “Nona Hana, mari bersulang. Kami benar-benar berterima kasih atas hari ini” kata Manager Mo sambil mengangkat gelasnya diikuti oleh 2 Artisnya “Terima kasih, itu memang tugas kami manager Mo. Maaf saya tidak bisa menemani minum” Sahut Hana “Apakah Nona Hana benar-benar masih dibawah umur?” tanya Maneger Mo hati-hati dan hanya di respon sebuah anggukkan dari kepala Hana Tidak lama terdengar suara dering HP lagi tapi kali ini milik Chef Harry, entah siapa yang menelpon Hana hanya mendengar kata rumah sakit, lalu mengeryitkan keningnya dan menatap Chef Harry penasaran “Ada masalah Chef?” “Ah, tidak apa-apa Miss Hana” “Siapa yang masuk rumah sakit” “Itu, Istri saya dibawa ke rumah sakit. Sepertinya akan melahirkan” Jawab Chef Harry Gugup “Apa yang kamu lakukan disini. Cepat pergi temani istrimu!” sahut Hana segera “Tapi saya belum selesai memasak” “Letakkan itu, cepat pergilah!” “Terima kasih Miss Hana” ucap Chef Harry dan mengemasi barangnya “Kamu juga pulanglah, ini sudah larut” Kata Hana kepada pramusaji “Bersihkan besok pagi” Lanjut Hana saat melihat karyawannya menatap meja dan dapur masih berantakan “Terima kasih Bos” ucapnya lalu mengikuti Chef Harry keluar   “Baiklah, apa ada yang ingin makanan penutup tambahan?” Ucap Hana dan berdiri lalu berjalan agak tertatih menuju dapur “Tidak perlu repot, bukankah tangan anda sakit?” tanya Manager Mo “Aku bisa menggunakan kedua tanganku dengan baik"   Saat dia mulai memasak Hpnya kembali berdering, mengambil earphone dan mengangkat telpnya “Halo” “Kamu sudah pulang?” suara diujung telp agak tergesa-gesa dan lebih terdengar khawatir “Belum” Jawab Hana lalu terdengar suara pintu Lift terbuka dan seseorang menekan password ingin masuk ke dalam Private Room “Apa kamu diluar?” Tanya Hana segera “Ya” “Jangan masuk” “Kenapa?” Tanyanya curiga “Berhenti, Jangan masuk!” kata Hana segera tapi terlambat pintu sudah terbuka dan terdengar suara sedikit berteriak “Yah… Apa yang kamu lakukan dibelakangku” Suara itu membuat semua orang yang ada di dalam ruangan menghentikan kegiatan mereka “Kakak” pertama yang dia lihat adalah Kim Joon lalu melihat yang lain, ada 2 teman Artis yang dia kenal beserta Manager Mo. Lalu melihat ke Arah Hana sedang berdiri di pantry menatapnya marah “Hallo semua, Kalian disini? Ada acara apa?” tanyanya sedikit canggung, melihat kearah Hana lagi dengan tatapan takut lalu duduk di sebelah Kim Joon “Jay, kamu disini?” Sapa Artis yang bernama Seojun “Ah… ya, aku baru saja pulang dari luar kota dan ingin makan” “Kamu member disini juga?” “Ya, hahaha” Jawabnya dan tertawa cangung, dia berharap orang yang berada di ruangan ini mengabaikan kata-katanya saat masuk tadi. “Apa kamu juga kenal Nona Hana?” Tanya Seojun lagi dan membuat Jay Yoon tersenyum kaku “Ya” “Bagaimana kalian bisa kenal?” “Ah, dia membantu keamanan di bandara saat kami pulang dari luar kota” Jawabnya jujur lalu menghadap kearah Kim Joon “Kak, kamu juga disini?” tanyanya “Ya” “Kalian berdua ada tugas bersama?” “Ya” “Tadi Nona Hana menolongku saat acara Fan Meeting. Ada seseorang yang ingin menusukku” Jelas Hyundo member boyband yang tadi hampir tertusuk “Benarkah?Apa ada yang terluka?” Tanya Jay kaget “Aku tidak apa-apa, tapi tangan Nona Hana terluka” jawabnya merasa sungkan “Kamu terluka?” teriak Jay segera yang melihat kearah Hana “Hanya Luka gores, tenang saja itu tidak akan membunuhku” Jawab Hana sambil menunjukkan tangannya yang terbalut perban “Ya, kamu bahkan tidak mati saat tertembak” gumam Jay dan kembali berbincang dengan dua teman artisnya.Tak lama mereka pamit karena sudah terlalu malam.Hanya tinggal Hana, Kim Joon dan Jaydi café. Lalu Jay mendekati Hana yang sedang memasak di pantry. “Bagaimana lukamu?Kenapa memasak, apa tanganmu tidak sakit?” Tanya Jay yang kini berdiri di samping Hana “Apa yang kamu lakukan disini. Bukankah tadi aku menyuruhmu pulang dan istirahat” Suara Hana terdengar ketus
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD