1 : Cinta itu tidak pernah hadir

879 Words
Phill menatap Meisha yang berada disebelahnya. Meja Phill dan Meisha memang bersebelahan dan Phill bersyukur karena dia mudah untuk melirik Meisha secara diam-diam. "Ada apa sih ngelirik kesini terus?" tanya Meisha yang risih diperhatikan oleh Phill dari tadi. "Penasaran saja. Itu apa sih yang kamu pakai? Gelangnya merek apa?" Phill berpura-pura tertarik dengan gelang berwarna silver dengan bentuk sedehana. "Kenapa? Kamu mau beliin buat istrimu?" Phill terpaksa mengangguk. Istrinya mana mau dibelikan yang seperti itu. Belle akan lebih senang jika diberikan perhiasan merek terkenal atau yang memiliki taburan berlian. Emas atau perak yang sederhana akan dibuangnya begitu saja. Teringat dulu saat ulang tahun pernikahan yang pertama, Phill memberikan jam tangan merek biasa. Belle memang bilang menginginkan jam tangan merek A, tapi Phill tidak mengira Belle benar-benar meminta yang seperti itu. Maksud Phill, itu hanyalah jam tangan. Merek apapun, kw atau kw super juga tak masalah. Toh sama-sama dipakai hanya untuk melihat jam. Tidak lebih. Belle membanting hadiah itu dan terjadi pertengkaran diantara mereka. Phill sangat kecewa. Hanya kecewa bukan sakit hati. Dia tidak mencintai Belle. Dengan sikap Belle seperti ini membuat Phill semakin yakin dengan hatinya yang tidak memiliki perasaan apapun pada Belle. Meisha. Wanita disampingya inilah yang diinginkannya. Dia tidak berusaha tampil untuk cantik. Dia begitu sederhana dan lembut. Phill baru merasakan namanya cinta ketika ia bertemu dengan Meisha. . . . . . Belle melamun saat dia memasak untuk makan malam. Setiap jam 5 sore, Belle sudah selesai menyiapkan bahan makanan untuk anak dan suaminya. Kimora sekarang berumur 3 tahun dan kini anak itu sedang dalam masa aktifnya. Belle menjadi seorang pelamun dalam beberapa hari ini. Dia terus memikirkan tulisan Phill di jurnal pribadinya untuk seorang perempuan bernama Meisha. Belle tahu siapa Meisha. Dia adalah wanita yang belum pernah menikah dan sangat sederhana, Meisha juga teman kantor Phill di divisi periklanan. Dia cantik dan lembut. Pakaiannya sangat sederhana. Tidak banyak riasan pada wajahnya. Tanpa sadar, Belle jadi membandingkan dirinya sendiri dengan Meisha.       Belle menangis ketika dirinya tahu bahwa Phill menikahinya bukan karena cinta. Dia hanya kebetulan seorang kekasih Phill disaat umurnya menuntut pria itu menikah. Desakan keluarga membuat Phill mengambil keputusan menikahi Belle. "Aku tidak pernah tahu, kenapa cinta itu tidak pernah hadir seiring berjalannya waktu. Padahal Belle adalah istriku dan ibu dari anakku" Pandangan mata Belle nanar melihat kalimat itu. Berulang kali dia membacanya, berulang kali dia menangisi kalimat itu. "Cinta itu tidak pernah hadir..." . . . . . Belle menjual seluruh barang bermereknya dan mengembalikan mobil pembelian Phill untuknya yang dia minta sebagai hadiah ulang tahun. Uang penjualannya dia belikan motor kecil untuk memudahkannya pergi kemana pun bersama Kimora. Phill merasa bingung dengan tindakan Belle tapi dia tidak berniat bertanya. Untuk apa dia tahu? Palingan Belle hanya merasa bosan dengan barangnya itu. Mungkin Phill nantinya akan dipaksa mengeluarkan uang lagi untuk membelikan barang bermerek keluaran terbaru untuk istrinya lagi. Boros. Yah-Phill lelah selalu menasihati istrinya yang tidak mau mendengarkan nasihatnya soal keuangan. Belle selalu mengatakan barang-barang itu akan menjadi aset. Aset apaan? Sekarang Belle menjualnya dan beli motor. Sudahlah, Phill tidak mengerti sistem aset bagi seorang Belle. "Belle, kamu sudah tidak mau pakai mobil ini lagi? Aku akan menjualnya." ucap Phill melihat Belle sedang menyuapi Kimora. "Jual saja... Gak apa." Belle tetap fokus menyuapi Kimora. Tak ada pertanyaan lagi dari Phill dan Belle sadar bahwa memang suaminya tidak perduli padanya. Belle mengira Phill jarang bicara karena memang dia pendiam, ternyata bukan karena itu. Belle menyembunyikan tangisnya, Kimora-putri kecilnya hanya bingung melihat ibunya. Dia belum paham hal seperti ini. Phill memeriksa isi dan kelengkapan mobil itu dan mengambil foto untuk dipasangkan iklan. Hanya itu dan diam. "Nanti kalau sudah laku uangnya buat kamu saja." "Gak usah, Mas... Untukmu saja atau buka tabungan untuk pendidikan Kimora saja." Phill hanya mengangguk dan kini dia membuka laptop untuk mengerjakan beberapa pekerjaan tertundanya. Kini raut wajah suaminya terlihat serius. Belle hanya bisa tersenyum sedih melihat ketidak pedulian itu. . . . . . Belle sudah membulatkan tekad untuk berubah seperti Meisha. Mandiri dan sederhana. Dia tidak lagi mengeluh untuk naik kendaraan umum ke kantornya. Dia juga tidak meminta Phill untuk mengantarkan Kimora untuk sekedar jalan-jalan. Dia berjuang mandiri. Semua dikerjakannya agar Phill tahu dia bersungguh-sungguh mencintai dirinya. Akhirnya rasa penasaran mengusik hati Phill. Ada apa dengan Belle? Kenapa dia tidak lagi memakai riasan tebal lagi? Kenapa dia tidak lagi marah-marah jika aku pulang terlalu larut? Dia bahkan sering menelpon Phill hanya untuk menanyakan kabar dan apakah suaminya itu sudah makan. Belle juga belajar memasak agar menu makanannya bervariasi. Belle juga sering menelepon ibunya untuk menanyakan kabar beliau. Phill tetap tidak paham. Apa yang terjadi? "Belle, kamu ada masalah?" Phill mulai bertanya. "Tidak. Ada apa mas?" Belle hanya menjawab dengan senyum. "Kamu berubah... Tidak seperti dulu lagi. Ada apa?" Belle melirik wajah suaminya. Tidak ada wajah khawatir. Hanya penasaran. Manik matanya tidak menyiratkan bahwa suaminya itu cemas atau sedih melihat istrinya. Phill hanya bersimpati. Belle sekejap memejamkan mata dan menelan semua. Dia memendam rasa sakitnya. "Tak ada yang berubah... Aku hanya lelah." "Oh, kalau begitu kamu beristirahatlah. Jangan sakit ya." Phill mencium kening Belle. Dingin. Belle merasa tindakan hangat itu dingin. Kebahagiaan yang diberikan Phill adalah kosong tanpa cinta. Phill... Aku akan berubah agar kau mencintaiku. Agar kau takut kehilanganku. Aku akan membuatmu jatuh cinta padaku walaupun itu terasa sakit.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD