Arafan terus memastikan apakah data-data yang ia kumpulkan cukup valid untuk memisahkan aset El-Malik yang menjadi bagian dari Rajandra Group serta yang merupakan milik sendiri. Ia sedang berusaha melakukan pelepasan perusahaan itu pelan-pelan agar tidak perlu terus menerus tergabung dengan Rajandra Group. Ponselnya bergetar tiba-tiba. Menandakan sebuah pesan mendarat di sana. Dulu, waktu masih awal-awal menikah atau saat Hanania belum memberikannya keturunan, ia jelas akan mengabaikan. Sekarang, setiap getar ponsel datang ia merasa perlu mengeceknya. [Daisha : Mereka sepertinya balikan. Aku iri dengan keduanya.] Setelah pesan itu terbaca muncul gambar di mana Abbas dan Syara tengah saling menatap di depan pintu utama rumah mewah itu. Arafan tertegun untuk beberapa waktu. Mengapa Dais

