WARNING !!!
CERITA INI MENGANDUNG ADEGAN DEWASA. BILA ANDA BELUM CUKUP UMUR MOHON UNTUK TIDAK MEMBACA NYA.
TERIMA KASIH...
"Sayang pake dong baju yang aku beliin" ucap mas herman
"tapi aku malu mas"
"mau aku pakein apa pake sendiri?"
" i.. iya aku pake sendiri deh"
Setelah selesai makai baju haram itu, aku segera keluar sambil menutupi bagian yang terlalu terekspose
Mas herman langsung menghampiri ku lalu mencium kening ku, terus menggendong ku ala bridal style, lalu di bawa keatas ranjang.
"mas pelan pelan ya, aku takut" ucap ku lirih beserta malu
"iya sayang, mas akan pelan pelan.
mungkin akan sakit saat pertama tama, di tahan ya. Kalau tidak taham bilang aja"
Aku hanya mengangguk pasrah..
Mas herman memulai aksinya.
Mengelus elus rambut ku, mengelus pipi ku, kemudian memagut bibirku dengan lembut namun lama kelamaan sia semakin ganas hingga aku hampir kehabisan nafas.
Kemudian ciuman nya turun ke leher jenjangku, lalu turun ke bukit kemb*r ku.
"Aahh mas her.. mannn..." desah ku
Ternyata mendengar ucapan ku membuat mas herman makin semangat.
Tangan nya mulai bergerilya d bawah ku, di pusat rangsangan milik ku. aku pun melenguh keenakan.
Tanpa aba aba dia menghisap v**gi** ku, membuat ku risih namun enak.
"Ahhhh mas her, ah terus mas.." tanpa sadar aku mengucapkan itu
mas herman semakin semangat, tak lupa dia memasukan juga satu jari nya ke dalam sana, sakit yang ku rasakan.
"Ahh sakit mas"...
"maaf sayang"
Mas herman makin beringas dengan aksi nya sampai aku rasanya ingin pipis.
"Mas.. kebelet pipis" ucapku..
"keluarin aja sayang, nanti mas bersihkan" ucapnya
"tanpa ragu ku keluarkan semua nya sambil menjerit dan mejambak rambut nya"....
" Aaahhhh mas hermann ahhhhhh ahhh ahh...."
"enak sayang?" tanya nya yang membuat ku malu
Aku hanya mengangguk saja.
"mas masukin ya, tahan ya sayang"
Mas herman langsung memasukan kejan**nan nya.
"Ahhhh mas aahhhh.. ssakit mas...
ahh sakit mas"...
" Ah shitt, kamu sempit sekali sayang" ucapnya sambil memeluk ku yang kesakitan
Kasihan juga dia kalau tidak tertuntaskan..
"mas coba aj lagi" ucapku..
"iya sayang, tahan ya"..
Kembali bibir nya menj**lat sulu baru mencoba menerobos kembali.
Setelah beberapa x di coba akhirnya dia berhasil memasukan sedikit kejan**nan nya.
"sayang kalau sakit bilang" ucapnya
Lagi lagi aku hanya mengangguk.
Lalu mas herman kembali mendorongkan pinggulnya sehingga seluruh kejan**nan nya msuk seluruh nya.
Sungguh ini sakit yang luar biasa, perih.
"ahhhhh.... sayang punya kamu sempit banget"
"aahhh sayang ahhh"
"aaahhhh sakit mas" ucapku
Namun mas herman seperti kesetanan, dia tidak mendengar ucapak ku, dia terus saja memompa ku hingga terasa sesuatu yang tersobek di dalam v****a ku.
Setelah selesai dengan pergumulan kami, kami pun tertidur akibat kelelahan.
Namun mas herman selalu minta lagi dan lagi, sampai pukul 4 subuh kami baru menyelesaikan permainan kami yang ke empat kali.